Mata Sulit Berdusta

PART 7 : Pesan misterius dan mimpi sempurna

Seandainya kamu tahu, tatapan matamu itu menggetarkan hatiku. Senyum kamu itu melelehkan hatiku. Tapi jika kamu tahu mungkin kamu akan berkata lebay. Tapi maaf, itu benar adanya dan aku berkata apa adanya. Aku mencintaimu.

~Dinda Ayumna Shanin~

❤❤❤

Bahagia rasanya mengingat kejadian sore tadi. Leo benar-benar manis. Oh tuhan, aku semakin menyukainya. Bolehkah aku berharap lagi untuk bisa memilikinya? Karena sesungguhnya aku benar-benar ingin.

Entah lah aku sampai sekarang masih sulit untuk tidak memikirkan Leo. Senyumnya terus membekas dibenakku. Tawanya masih terus membayangi memoriku. Kata-katanya tak mudah aku lupakan dari otakku.

Sepanjang malam ini aku terus memikirkannya, bahkan sampai aku tak bernafsu untuk mengerjakan PR matematikaku. Yang diotakku sekarang hanyalah Leo Leo dan Leo.

🌺🌺🌺

Pukul 21.40
Pesan dari sesorang misterius yang kemarin datang lagi. Ada pesan masuk lagi dari nomor itu.

Isi pesan :

Selamat malam, gadis cantik🌹
Kamu pasti sudah tidur ya?

Ah sial, apa-apaan lagi ini? Siapa sih dia ini? Mengapa iseng sekali mengechatku seperti itu. Apa tidak ada orang lain untuk dia kerjai selain aku? Aku tidak akan membalasnya. Huhh.

Selang beberapa menit aku tidak membalas pesan tidak penting itu. Pesan lain masuk lagi. Juga masih dari nomor yang sama.

Pukul 21.48

Benarkan kubilang, kamu pasti sudah tidur

Lagi? Apa dia tidak kesal mengirim pesan tapi tidak kubalas. Mengapa masih saja dia ulangi? Apa harus aku blokir saja nomor ini? Ah tidak, kasian dia. Biar aku balas saja pesan ini dan menyenangkan seseorang misterius itu.

Via whatsapp ON

Aku belum tidur, mengapa kamu mengirim pesan lagi? Bukankah kamu sudah menyerah karena penolakanku kemarin?

Tentu tidak, aku bukan seseorang yang mudah menyerah

Huhh

Kamu kesal? Aku mengganggumu ya?

Kamu pikir bagaimana?

Aku pikir iya. Maafkan aku

Tidak apa-apa

Sudah larut malam sebaiknya kamu tidur!

Aku memang ingin tidur sejak tadi

Lalu, kenapa tidak segera tidur?

Karena kamu menggangguku

Oh, maaf. Tidurlah sekarang, kamu pasti capek. Selamat tidur ya, aku harap kamu mimpi indah malam ini dan bisa bertemu aku didalam mimpimu..

Konyol. Aku saja tidak tahu kamu siapa

Siapapun aku kamu memang tidak harus tahu. Tapi ya semoga saja seseorang yang kamu inginkan bisa datang dimimpimu malam ini.

Oke, bye!

Via whatsapp OFF

Akhirnya percakapan lewat chat tidak penting ini berakhir. Sekarang saatnya aku untuk memejamkan mataku. Karena sedari tadi aku sudah menguap berkali-kali.

Aku berharap bermimpi indah malam ini. Bertemu dengan pengirim pesan misterius tadi. Setidaknya sedikit petunjuk saja siapakah dia. Aku hanya ingin tau sedikit saja lalu nanti menebaknya.

Ah sudahlah, aku bisa stress memikirkannya. Hoammmm.. ngantuk sekali.

🌺🌺🌺

"Leo,"

"Dinda?"

"Leo, aku mencintaimu."

"Aku lebih mencintaimu, Dinda."

"Aku takut kehilanganmu."

"Aku lebih takut kehilanganmu."

"Tetaplah bersamaku!"

"Tanpa kamu minta, aku akan selalu bersamamu. Aku akan menghapus kesedihanmu kala kamu sedih. Aku akan menghapus air matamu kala kamu menangis. Aku akan mengembalikan senyum indahmu kala kamu tidak ingin lagi tersenyum. Aku akan selalu ada untuk mewarnai hidupmu."

"Terimakasih, Leo."

"Kamu hal terindah yang pernah hadir dihidupku, Dinda."

"Aku ingin memelukmu."

"Peluklah aku sedalam yang kamu mau, mungkin kamu akan merasa nyaman seperti itu!"

"Tentu saja."

***

"Dinda, ayo bangun sayang!"

"Iyaa, Bunda. Dinda sudah bangun, ini hanya merem-merem saja"

"Sudah shalat subuh?"

"Udah, Bunda. Tadi Dinda shalat terus tiduran lagi hehe"

"Kebiasaan kamu ya. Cepat mandi setelah itu langsung sarapan ya!"

"Siap, Bunda."

Aku mencoba membuka mataku yang sejak tadi masih kupejam saat berbicara dengan Bunda. Rasanya masih ngantuk.

Samar-samar diingatanku aku mengingat mimpi tadi malam. Iya malam tadi aku bermimpi. Mimpi yang kusebut sangat indah. Mimpi sedang bersama Leo dan memeluknya.

Sungguh sempurna. Kapan ya itu bisa terjadi dikehidupan nyata. Kadang aku benci bila terus mengingat mimpi-mimpi indah semacam itu. Aku benci karena itu hanya mimpi.

"Dindaaaa!"

Astaga mengapa aku malah memikirkan mimpiku. Aku harus mandi sekarang. Bunda sudah meneriaki namaku. Hihihi.

⭐⭐⭐

Hai readers, terimakasih sudah membaca. Jangan lupa buat ketuk bintang ya untuk vote, hehe. Tetep stay bagian selanjutnya ya. See you😘

Please tekan ⭐⭐⭐⭐!!