PART 8 : Bukan Leo

43 4 0
                                    

Kamu itu bukan siapa-siapa. Kamu bahkan tak pernah memberi apa-apa.
Hanya tersenyum, tapi bisa membuatku semakin jatuh cinta. Ah tega.

~Dinda Ayumna Shanin~

❤❤❤

Kali ini aku ingin berbagi cerita dengan Tya. Rasanya seperti ada yang mengganjal kalau belum cerita pada Tya.

Tapi tentang pesan misterius itu? Aku masih akan menyembunyikannya dari Tya.

"Din, kamu kemarin pulang sekolah kemana? Kok tas kamu masih di meja tapi kamunya tidak ada di kelas?" tanya Tya padaku tentang keberadaanku kemarin sore. Ya memang dia tidak tahu, karena dia kemarin ada rapat organisasi.

"Oh kemarin, aku ke toilet hehe,"

"Oh gitu, tasnya kenapa kamu tinggal?"

"Aku buru-buru sudah kebelet sekali."

"Hahaha konyol kamu, Din."

"Hehehe. Kamu tahu tidak aku kemarin pulang bareng Leo?"

"Oh ya? Bagaimana bisa?"

"Entah, sepertinya dia mengekoriku kemarin,"

"Yeuh PD kamu."

"Dih aku serius, Tya."

"Lalu?"

"Dia itu manis sekali ya, Tya?"

"Memang itu yang kamu bilang daridulu."

"Hmm aku semakin menyukainya."

"Kamu yakin?"

"Iya, aku yakin."

"Baiklah, kalau kamu yakin perjuangkanlah cintamu itu. Tapi kalau dia hanya memberi harapan-harapan saja nantinya, kamu harus berhati-hati, jangan terlalu menaruh hati. Dia bisa menjadi pedang yang amat tajam bagimu."

"Begitu ya, Tya?"

"Iya. Aku akan selalu mendukungmu untuk memperjuangkan cintamu itu. Tapi kalau sekiranya Leo itu tidak pasti, maka hentikanlah. Aku takut kamu sakit hati terus menerus."

"Baiklah. Terimakasih Tya."

"Sama-sama, Din."

🌺🌺🌺

Di dalam kelas saat ini aku tidak bisa fokus pada pelajaran, untung saja tidak ada guru yang mengajar hanya diberikan tugas saja.

Aku masih memikirkan pesan misterius tadi malam dan juga mimpiku tadi malam.

Mengapa saat aku ingin bertemu pengirim pesan misterius itu aku malah bertemu Leo dimimpi? Apa pengirim pesan misterius itu adalah Leo? Ah tidak mungkin lah Dinda.

Tapi bagaimana jika iya? Darimana Leo tahu nomor WhatsAppku?

Tidak tidak, aku harus menanyakannya pada Leo nanti jika aku bertemu dia. Aku harus memastikannya.

Mata Sulit BerdustaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang