18. Saingan

2.4K 284 6
                                    

Gadis kecil terbangun dari tidurnya, ia mengusap matanya sedikit kasar layaknya anak-anak. Sekarang waktunya tidur siang, tapi gadis kecil itu terbangun karena merasa haus.

Gadis itu ingin mengambil air, menurunkan kedua kaki munginya dan turun menginjak lantai gadis kecil itu berteriak karena merasa panas di kakinya.

"Eomma!!!" Panggilnya lucu meminta bantuan.

Tak lama setelah itu tiba-tiba pintu kamarnya terbuka seorang wanita muda batuk tertatih masuk ke kamar sang gadis kecil.

"Cepat keluar sayang" Ucapnya sulit.

Gadis itu kaget tentu saja ia ingin menangis dan berteriak melihat warna merah menyala, api besar tepat berada di belakang ibunya. Api itu siap menelan ibunya da...

"Kim Seokjin!!! Seokjin-ah!! kau baik-baik saja?!"

"Andwae!!" Jin berteriak nyaring dengan keringat membasahi tubuhnya. Ia terengah.

"Apa kau bermimpi buruk? Tak apa sudah tidak apa-apa, tenanglah" Namjoon yang juga terlihat panik memeluk Jin erat dan mencoba menenangkannya.

.

"Kau baik-baik saja?"

Jin terus mendengar kata-kata itu keluar dari mulut Namjoon beberapa jam yang lalu ia sungguh tidak baik-baik saja tapi, sekarang Jin yakin ia baik-baik saja. Namjoon kau terlalu berlebihan.

Mengangguk dan sedikit menggeser bibirnya agar terlihat tersenyum begitulah jawaban Jin selama ia menyiapkan sarapan di dapur. Namjoon terus memperhatikan.

Jin tak bicara apapun setelahnya ia hanya mengunyah makanannya pelan lalu memasukannya lagi dengan perlahan, Jin sedang berpikir siapa gadis kecil itu dan siapa wanita muda yang membuat Jin ketakutan setengah mati.

"Aku tak mengenal mereka" Gumam Jin.

"Nugu?" Rasa penasaran namja satu itu memang luar biasa ia sudah menunggu jawabannya.

"Seseorang dimimpiku" Namjoon mendapakan jawabanya ia hanya menganggukan kepalanya berulang kali.

"Ah, ahjussi. Apa kau tau bagaimana aku mendapatkan luka dipunggungku ini?" Jin menatap Namjoon dengan penuh harap, selama ini eomma Jin tak pernah mengatakan apapun tentang luka bakar cukup besar itu.

"a- ak aku sepertinya terlambat, ada rapat guru pagi ini. kau berangkat naik bus saja. Aku pergi"

Ia panik, tak seperti biasanya. Apa yang coba kau sembunyikan Namjoon? Seseorang pasti akan berpikir demikian tapi tidak dengan Jin.

"Kenapa dia selalu menghindari pertanyaan itu, Jika dia pelakunya mungkin aku akan memaafkannya" Jin melanjutkan makannya dengan tenang.

Mungkin. Kau akan memafkannya atau mungkin kau akan sangat membencinya, Seokjin.

.

Knok! Knok!

'apa yang dia lakukan'

Yona mengunci pintu mobil Hoseok saat namja itu keluar dan bermaksud membukakanya pintu, itu terlalu berlebihan menurut Yona banyak orang disana bagaimana tidak Hoseok memarkir mobilnya tepat di depan pintu masuk.

Yona terus menggeleng ia meminta Hoseok kembali masuk kedalam dan ia akan keluar sendiri.

Percuma Hoseok akan tetap menunggu dan berdiri disana dengan senyum yang mengundang banyak perhatian gadis yang lewat.

"Mereka memandanginya, sial!" ohho Yona mengumpat karena Hoseok.

Ia membuka kuncinya, Hoseok menarik pembuka pintu itu dengan senyum kemenangan.

Tinggal Berdua (knj+ksj)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang