Double update ;)
Deruan kereta mewah meninggalkan rumah agam ini membuatkan Finn Qaees memberhentikan seketika motorsikal berkuasa tingginya di hadapan rumah. Cermin helmet dinaikkan sementara anak matanya melirik tajam kereta itu.
" awak kenal ke ? " soalku apabila riaksi wajahnya agak tegang setelah melihat kenderaan tadi.
Dia hanya menggeleng, membisu sehingga kami menapak masuk ke dalam rumah agam ini.
" kak Dhia —— ! " seiring dengan jeritan Auni , kaki ku dipeluknya. Seperti biasa, tubuh kecilnya ku dakap erat sebelum melirik Finn Qaees yang berbual dengan Haqiem Reynold .
Kurang pasti akan perbualan mereka , namun jelas kelihatan lelaki itu marah , rahangnya diketap bersama kerutan di dahinya dengan setiap butir bicara Haqiem Reynold.
" kak Dhia , " mataku refleks jatuh pada Auni . Kanak-kanak ini memeluk erat kakiku sambil terdongak mempamirkan senyuman lebarnya.
" kak Dhia akan tidur sini ke ? Dengan Uni ? " soalnya dengan wajah yang mengharap. Senyumanku memudar .
" Uni , kak Dhia bukan tak nak tidur sini tapi ... kak Dhia kena balik rumah lepas dinner nanti —— " jawapanku pantas membuatkan dia menjauh. Genggaman pada kaki ku longar sebelum dia berundur lagi beberapa tapak ke belakang.
" kalau dia dah tak sudi, tak perlu kita nak paksa —— " suaranya menyampuk , sebelum bahu Auni digenggamnya, sambil menjeling ke arahku.
" kau memang —— , " kata-katanya terhenti seketika , melirik pada Auni yang masih bersama kami , mendengar segala perbualan ini. Wajahnya tegang sebelum dia berbisik pada kanak-kanak itu. Tidak sampai beberapa saat , tubuh kecil Auni berlari meninggalkan kami berdua , bersendirian memandangkan Finn Qaees sudah hilang entah ke mana, mungkin ke biliknya.
" aku tak nak buang masa so , I'll straight to the point ... jauhi sepupu aku , " tegas suaranya menandingi kebisuan antara kami.
Hela berat aku lepaskan , menatap wajah lelaki ini.
Cuba mencari di mana titik yang membuktikan kecenderungannya ke arah jantina sama." kalau awak risau saya rebut Finn Qaees dari awak, baik awak simpan je kerisauan awak tu. Saya... tak ada hubungan melibatkan apa-apa jalinan perasaan pada sepupu kesayangan awak tu —— "
Selarku , merapatkan kedua tangan ke dada." suka hati kau nak fikir apa, yang pasti kau jauhkan diri dari dia " tegasnya lagi , sambil merenung ku tajam . Seakan menembusi mataku , mencerna segalanya hingga ke kornea mataku.
Buat seketika, aku melihat sinar kehibaan dalam anak matanya namun hilang seusai suara Finn Qaees menyampuk perbualan kami.
Refleks, aku berpusing melihat lelaki ini menghampiri kami. Wajahnya tegang , melirik sepupunya buat seketika sebelum kembali menikam wajahku.
" kau ada alergik dengan seafood ? " pertanyaan itu membuatkan aku terpegun sesaat sebelum dia berdehem bagi mendapatkan jawapan dari ku.
" tak ? "
Keningnya terjungkit , ketegangan yang merasuk wajah itu memudar digantikan dengan senyuman sinis yang menjadi trade mark lelaki ini.
" its that an answer or a question princess ? " mendengar sahaja panggilan itu meniti di bibirnya pantas membuatkan aku pusingkan bola mata ke atas. Tawanya terletus namun jenaka itu tidak diterima baik oleh sepupunya yang masih berada bersama kami. Menyaksikan babak murah ini.
YOU ARE READING
The Survival✔
Romance◆◇◆◇ BOOK 2.0 ◆◇◆◇ Complete The survival atau sebelum ni BYT [bukan yang terpilih] Dia bagaikan sebuah lohong hitam, ku sedar bahayanya namun tak mampu untuk aku jauhi. Semakin ku hampiri, semakin kuat tarikannya. Memaksa aku tenggelam dalam penjara...