BYT | 39

4.6K 279 9
                                    






If I can't forget you, I want to remember you;Nuest W , where you at

Straw aku mainkan di jemariku , sebelah tangan menggengam erat gelas minumanku.

" jadi dia beritahu you ? " soal Velerie lemah, tertunduk merenung jemarinya. Senyuman pahit meniti di bibirnya.

" saya cuma nak pastikan... maaf kalau awak rasa tak selesa... "

Dia menggeleng, membalas pandanganku sebelum menyambung , " he's my ex boyfriend... my first love... " senyuman terlakar di bibirnya, mengingati memori silam itu.

" I ... cintakan dia ... sampai I rasa dialah satu-satunya dalam hidup I, I live for him ... and die for him too... he is a part of my life.. my heart...  but ... Dia tak fikir macam tu ... "

" apa maksud awak ... sebab.." memoriku kembali meninjau sewaktu Haqiem Reynold memberitahu tentang Velerie, wajahnya jelas ...tampak sedih...seakan bebanan yang berat ditanggungnya sendirian.. itu..pasti bermaksud ...lelaki itu masih punya perasaan pada Velerie..

" its his sister ... " lemah Velerie menyeru nama itu , terselit nada perit . " I ... I tak berapa baik dengan his sister.. I just , couldn't tolerate with her...  I can't stand to be in a ... relationship that ...for him , I'm not his priority, "

Dia terangguk sendiri, tersenyum pahit , "  I tahu I tak sepatutnya bandingkan diri I dengan his sister... tapi, I cuma nak selamatkan dia...I wanna save him from her sister... "

Dahiku berkerut , namun membisu, membiarkan dia meluahkan apa sahaja yang terbuku di hatinya tanpa paksaan.

" apa-apa pun, its a past now.. I should forget it right... "

Tangannya ku genggam lembut, " awak sayang dia lagi..." sejurus bicaraku itu, dia tertunduk ,

" saya pun tanya soalan sama pada dia ... even dia tak jawab, tapi saya rasa... dia still sayangkan awak Vel ... "


" hey perempuan —— " suaranya , terutama gelaran itu membuatkan aku sembunyi senyum . Kepalaku dongakkan , menatap wajahnya yang beku, tampak annoying dengan malas melabuhkan duduk di kerusi bertentanganku.

" apa yang kau nak ? " selarnya , menyatukan kedua tangannya dan diletakkan di atas meja. Tatapan mata kosong .

Aku hela nafas berat sebelum menolak kepingan kad jemputan itu kepadanya.

Matanya bergerak kiri kanan membaca butir kad itu sebelum naik menemuiku dengan keningnya yang terjungkit .

" apa kena mengena dengan aku —— kalau kau nak pergi ajaklah F " dia terdiam, pasti menyedari keterlanjurannya . Aku tahu dia pasti tahu aku sudah menjauhkan diri dari sepupunya sejak perempuan itu kembali.

Hela berat dilepasnya , membuatkan aku tersenyum kemenangan.

" fine, I'll be your date and itu sebab aku kesian je dekat kau ... " selarnya bersahaja melirikku tajam namun ku hanya balas dengan anggukan.

Aku tahu..aku hanya orang luar.. tak sepatutnya masuk campur hal mereka..tapi.. Lelaki ini selalu ada ... mungkin bukan pada mulanya namun akhir-akhir ini dia sentiasa ada buatku... tak akan aku lupakan pemberian plaster sewaktu tanganku terluka... mungkin tampak kecil... namun besar maknya buat aku...kerana lelaki itu... terus lupa akan aku sejurus kekasihnya di hadapan mata...

" I'll make sure you're not gonna regret it ... " balasku membuatkan bibirnya mencebik sebelum bersahaja mengambil gelas minumanku.







The Survival✔Where stories live. Discover now