Dahulukan vote sebelum membaca yaaakkk:):)
***Mama sama Papa gak jadi pulang lusa,mungkin sekitar dua minggu lagi baru bisa pulang.Ada urusan mendadak. Kamu baik-baik ya di rumah. Kalau ada sesuatu,bilang saja ke om Arga.Mama udah titipin kamu sama dia.Oh ya,jangan lupa jaga kesehatan,mama gak mau kamu sakit.
Rafa menghela napas pelan setelah selesai membaca pesan dari Mamanya.Rupanya kedua orangtuanya tidak bisa pulang esok lusa,tetapi diundur dua minggu lagi.
Dan itu artinya,selama dua minggu pula ia harus tinggal di rumah Rana.
Omong-omong,setelah beberapa hari dirawat dirumah sakit,mulai hari ini Rafa sudah bisa tinggal sementara dirumah Rana.Ia ditempatkan di kamar tamu yang berada di lantai dua,bersebrangan dengan kamar Rana.
tok..tok..tok..
Seseorang mengetuk pintu kamar Rafa dari luar.
"Masuk." sahut Rafa.Pintu pun terbuka dan terlihat lah Rana yang agak kesusahan membawa nampan berisi roti dan susu untuk Rafa sarapan.
Gadis itu berjalan perlahan menuju nakas yang terletak tepat di samping tempat tidur dan meletakkan nampan tersebut disana.
"Ini ada sarapan buat lo.Jangan sampe gak dimakan."
Rafa mengangguk sebagai respon.
"Oh iya,kalo lo butuh sesuatu,lo bisa panggil gue.Yaudah,sekarang lo sarapan,gih.Gue masih ada urusan di bawah."
Baru saja Rana akan melangkah keluar dari kamar rafa,panggilan lelaki itu menghentikannya.
"Ran."
Rana menoleh,"Apa?"
"Mm..gue harus ngapain aja disini?" tanya Rafa dengan ragu.Pasalnya ia sungguh tidak enak hati pada keluarga Rana yang sudah sangat baik bahkan rela mengurusnya yang sedang sakit ini.
Mendengar pertanyaan Rafa yang agak aneh itu,Rana lantas menyunggingkan senyum."Lo disini gak harus ngapa-ngapain,Raf.Lo fokus aja sama kesehatan lo.Oke?"
Rafa lantas tersenyum walau samar. "Thanks,ya."
Dan,Rana sangat bahagia saat seulas senyuman samar itu tersenyum mengarah padanya.
***
"Gimana keadaan Rafa?" tanya Chelsea begitu Rana sudah terduduk manis di bangkunya.
"Baik-baik aja sih,untungnya. Ya..paling nunggu sebulan lebih sampe tangannya sembuh total." jawab Rana seadanya.Chelsea yang mendengar hanya menganggukkan kepalanya pertanda paham.
"Rana!" panggil seseorang dari luar kelas membuat Rana dan Chelsea kompak menolehkan pandangannya ke arah suara.Disana,tepatnya di pintu kelas,Bagas yang merupakan anggota klub basket sekolah terlihat lelah seperti habis berlari jarak jauh.
KAMU SEDANG MEMBACA
RANA
Teen FictionDahulu sedekat nadi,sekarang sejauh matahari. Cinta datang karena terbiasa dibuat tersenyum. Dan cinta akan pergi karena terbiasa dibuat menangis. [END]