24*

1.8K 83 0
                                    

Lo tadi pagi berangkat naik apa,Raf?" tanya Zidan begitu bel pulang sekolah sudah berbunyi.

"Naik ojek depan komplek."jawab Rafa seraya merapikan buku-bukunya ke dalam tas. Dengan satu tangan tentunya.

"Kalo gitu sekarang bareng aja sama gue."ajak Zidan.

"Kemana?"

Zidan berdecak sebal. Masa iya Rafa lupa dengan rencana mereka tadi pagi?

"Lo lupa?kita kan mau ke rumah Rana. Ya sekalian aja gue ngantetin lo balik."

Rafa lantas menepuk dahinya sendiri, merasa bodoh. Bisa-bisanya ia lupa akan percakapan mereka tadi pagi.

"Sorry sorry gue lupa. Yaudah deh, ayo!"

Mereka pun berjalan beriringan keluar kelas. Baru saja beberapa langkah, tiba-tiba Chelsea muncul menghadang jalan mereka.

"Tunggu dulu!" cegat gadis itu.

Zidan menaikkan sebelah alisnya bingung."Kenapa,Chel?"

"Lo berdua mau ke rumah Rana,kan?"

Baik Zidan maupun Rafa sama-sama mengangguk.

"Gue ikut ya!"pinta Chelsea. Gadis itu memasang tampang memohon yang membuat siapapun yang melihatnya jadi tidak tega.

"Lo mau ngapain emangnya?" tanya Rafa gak nyantai alias ngegas.

Chelsea lantas mendelik kearah pria menyebalkan itu."Nggak usah ngegas kali ngomongnya!lagian terserah gue dong,mau ikut apa nggak. Gue kan sahabatnya!masa mau tau keadaan Rana aja gue gak boleh?!"

Lah?sekarang gantian yang ngegas siapa:v

"Ya lo gausah ngegas juga kali!"

"Lo duluan yang ngegas!"

"Lo duluan!"

"Kok lo malah nyalahin gue,sih?jelas-jelas lo duluan yang ngegas!"

"Lo!"

"Lo!"

"Lo!"

Zidan menghela nafasnya lelah. Lah ini mereka berdua memangnya kenapa sih??kok malah jadi berantem gini?

"Bisa diem gak lo berdua?" tanya Zidan dingin membuat kedua orang yang masih asyik bertengkar itu mendadak diam. Zidan kalau sudah begitu serem gaes.

"Chel,lo bawa kendaraan?" tanya Zidan pada Chelsea.

Chelsea segera mengangguk. Untung hari ini ia membawa sepeda motor.

"Yaudah,lo berangkat sendiri. Gue bareng Rafa soalnya. Hati-hati bawa motornya." pesan Zidan lalu berjalan mendului keduanya yang masih saling diam.

"Kalo kalian masih diem gue tinggal."

Chelsea dan Rafa pun langsung tersadar dan segera bergerak untuk menyusul Zidan yang tumben-tumbenan jalannya sangat cepat.

Sesampai di parkiran,Rafa pun naik ke boncengan Zidan. Sedangkan Chelsea, gadis itu masih berusaha mengeluarkan motornya dari parkiran yang penuh sesak itu.

"Kita duluan,Chel. Hati-hati." ucap Rafa yang entah mendapat angin darimana sehingga mengucapkan kata-kata barusa. Padahal belum lama mereka baru saja berdebat karena hal yang tidak jelas.

Motor Zidan pun perlahan bergerak keluar dari area sekolah.

Meninggalkan Chelsea yang seperti terpaku di tempatnya.

"Dia..tadi ngomong sama gue?"

***

"Assalamualaikum.."

RANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang