Bintang meraba-raba nakas yang ada di samping tempat tidurnya. Mencari ponselnya yang sedari tadi berdering dengan mata tertutup khas orang baru bangun tidur. Setelah mendapat ponselnya, ia pun mengangkat panggilan tersebut. Entah siapa orang yang menghubunginya di pagi buta seperti ini.
"Ini siapa?" tanyanya tanpa basa-basi. Ia memang tidak suka bertele-tele.
"Chelsea." jawab seseorang disana juga tanpa basa-basi. Rupanya yang menghubunginya di pagi buta adalah Chelsea. Gadis itu memang paling berani dalam hal mengganggu orang lain.
"Ooh, Chelsea. Ada apa, Chel?" kali ini Bintang sudah memposisikan dirinya menjadi duduk dengan kepalanya bersandar pada kepala tempat tidur. Matanya tetap tertutup. Jiwa dan raganya masih ingin kembali tidur.
"Siap-siap sekarang. Bawa baju ganti. Gue mau ajak lo ke suatu tempat."
Jawaban Chelsea sungguh sama sekali tidak terprediksi oleh Bintang. Gadis itupun lantas membuka matanya karena terkejut."Eh, eh, lo mau bawa gue kemana dulu??woyy!"
Tidak ada jawaban dari seberang sana. Begitu Bintang mengecek ponselnya, rupanya panggilan telah diputus secara sepihak oleh Chelsea.
"Hhh.." mau tidak mau, gadis yang masih belum mengumpulkan nyawanya itupun terpaksa bangun dari tempat tidurnya dan berjalan masuk ke kamar mandi.
***
"Jadi?"
"paan?"
"Kita mau kemana?"
Chelsea berdecak sebal lalu menoleh ke belakang. "Berisik. Kan tadi gue udah bilang gausah banyak tanya. Tinggal duduk manis aja apa susahnya sih?"greget dia tuh.
"Ya abisnya lo tiba-tiba ngajak gue sama Keyra pergi gini. Kan gue heran."sahut Bintang.
Ya. Chelsea juga mengajak Keyra untuk ikut dengannya.
"Bin, lo bisa diem gak, sih?gue pusing anjir ngedengerin lo ngoceh mulu dari tadi." Keyra yang duduk di samping Chelsea pun akhirnya ikut menoleh ke belakang.
"Ya abisnya setidaknya dia ngomong kek dari semalem kalo mau ngajak gue. Gausah dadakan kayak gini. Lo pikir gue tahu bulet?" Bintang masih kesal.
Sebenarnya saat Chelsea datang menjemputnya, ia terkejut lagi karena ternyata Chelsea juga mengajak Keyra. Hendak apa sebenarnya gadis itu?apa dia memiliki rencana?
Chelsea memutar bola matanya malas, "Halah, yaudah sih, lagian lo cuma tinggal nyiapin baju aja beberapa biji. Gausah ribet ya tolong."
"Ish."Bintang pun tidak melanjutkan lagi. Capek, gais. Menghadapi Chelsea memang sangat susah. Sedari dulu ia tidak pernah menang jika berdebat dengan gadis itu.
Drtt..drtt..
Ponsel milik Chelsea bergetar. Ada panggilang masuk.
"Halo?"
"..."
"Ini gue lagi di jalan. Bentar lagi sampe, kok."
"..."
"Gue sendirian, ga bareng siapa-siapa."
Bintang yang mendengar itu langsung melotot seketika. Hey..sendiri?lalu ia dan Keyra apa?makhluk halus begitu?
"Udah dulu ya, byee."ia pun memutuskan panggilan.
KAMU SEDANG MEMBACA
RANA
Teen FictionDahulu sedekat nadi,sekarang sejauh matahari. Cinta datang karena terbiasa dibuat tersenyum. Dan cinta akan pergi karena terbiasa dibuat menangis. [END]