"Shin hye ...
"Eummm?" Shin hye berdehem mendengar pria di hadapannya menyebut namanya. Walaupun terdengar pelan, tapi Shin hye masih bisa mendengar. "Presedir Jung?" ulang Shin hye memanggilnya kembali.
"Presedir Jung, dia Park shin hye direktur utama Global Independent Corp.
Yong hwa mengamati wajah Shin hye dengan seksama. Wajah wanita di depannya terlihat sangat tenang, seperti tidak terjadi apapun. Tidak seperti dirinya yang mulai menegang dari ujung kaki hingga ke ujung kepala. Bahkan tangannya pun terasa kaku untuk di gerakan. Yong hwa hanya melirik pada tangan yang masih menggantung menunggu sambutan tangannya.
Wanita itu adalah wanita yang dulu selalu menempati seluruh isinya, wanita yang dikatakan oleh semua orang kalau dia sudah tiada dunia ini lagi. Tapi sekarang, kenapa wanita itu berada dihadapannya dengan keadaan yang sangat baik. Apa benar dia wanita yang dirinya kenal atau hanya sekedar mirip?
Dengan pelan Yong hwa mencoba mengangkat tangan untuk mencapai tangan Shin hye. Shin hye tersenyum lembut saat dirinya menggapai tangannya. Sentuhan hangat itu masih sama seperti dulu, dulu 8 tahun yang lalu.
"Senang bertemu denganmu Presedir Jung." Shin hye melepaskan kontak jabat tangannya dan mempersilakan Yong hwa untuk duduk.
"Yaa terima kasih." Ujar Yong hwa dengan suara tercekat.
"Tolong matikan lampunya, kita akan memulai persentasi." Jimmy, meminta seseorang untuk mematikan lampu ruangan.
Dalam berjalannya persentasi yang Shin hye sampaikan, Yong hwa nampak tidak focus dengan apa yang Shin hye sampaikan. Dia hanya terpusat pada sosok wanita yang terus saja bicara dari awal mereka bertemu. Yong hwa benar-benar sangat terkejut dia tidak tahu apa yang harus dia lakukan selain dalam pikirannya, mengajak Shin hye untuk bicara. Jika itu benar dia adalah Shin hye yang dia kenal dulu.
"Baiklah, kurang lebih itu yang bisa saya sampaikan kepada anda selaku presedir Empire Gold Corp. Jika ada yang tidak andai setuju dan mungkin saya penjelasan saya ada yang tidak anda mengerti, anda bisa menanyakan langsung kepada saya. Bagaimana apa cukup jelas?" Shin hye melihat pada Yong hwa dengan penuh percaya diri, dia tidak tahu bahwa pria dihadapannya bagai tubuh tanpa jiwa.
"Bisa kau kirimkan aku softcopy persentasimu? Aku setuju dengan apa yang kau sampaikan, tapi aku harus membaca lagi untuk memastikannya kebali." Yong hwa berhasil mengendalikan dirinya setelah mengatakan pada dirinya sendiri kalau wanita itu bukanlah Shin hye yang dia kenal. Didunia ini kita semua memiliki kembaran wajah yang terpisah jauh entah dimana. Bahkan namapun tidak cuma satu di dunia ini.
"Tentu saja, aku akan memberikannya padamu. Ada lagi yang ingin kau tanyakan?
"Tidak, terima kasih. " jawab Yong hwa singkat.
Setelah Yong hwa mengatakan itu, Shin hye kembali kekursi duduknya. Dia berbincang sedikit pada Jimmy yang duduk disampingnya. Meeting pun selesai dan diakhiri dengan makan siang bersama. Mereka semua makan siang di sebuah restaurant tidak jauh dari sekolah Emma, agar dia tidak terlalu jauh berjalan mengingat ini sudah jam 2 siang.
"Kau tidak menjemput Emma?" tanya Jimmy disela makan siang mereka.
"Aku akan menjempunya sehabis ini.
"Tapi ini sudah lewat dari jam sekolahnya.
"Sekolah Emma mengadakan perayaan ulang tahun, jadi semua murid akan selesai pukul 3 sore. Aku akan menjempunya sehabis ini, makanya aku minta untuk mencari restaurant yang tidak jauh dari sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Destiny : It's You
RomanceJika itu kau, mau kah kau kembali lagi padaku? Dan maukah kau, membiarkan diriku menggapaimu lagi? Tuhan jika, cinta sejati akan terus menunggu, maka aku mohon buatlah dia terus menungguku, maka aku akan datang untuk meraihnya.