#15

1.3K 213 31
                                    


Ayoo di Vote dan Comment sebanyak mungkin.

Vote > 90 yaa guys ...

Tuh tinggal klik aja bintang dibagian bawah, pada tahukan.

Kalau ga tahu mah keterlaluan sekali kalian.

Happy reading ...




"Tidak sayang, jangan membuat mamamu semakin menderita dengan keadaanya saat ini. Uncle berjanji padamu akan menjawab semua pertanyaanmu nanti. Tapi sebelum itu, uncle harus memastikan sesuatu.

"Aku yakin ini ada hubungannya dengan Jung yong hwa. Ada yang bilang hubungan anak dan ayah itu sangat kuat. Dan mungkinkah Yong hwa adalah ayah dari Emma?



***

Hari-hari berlalu dan bulan sudah bergganti seiring berjalannya hari. Kini Shin hye bisa merasa lebih nyaman. Hubungan Shin hye dan Taecyeon juga semakin dekat. Shin hye bisa merasakan kalau Taecyeon adalah pria yang baik, itulah kenapa dirinya bisa merasa nyaman dengan pria itu.

Lain hal yang dengan Emma. Semakin hari semakin dia merasa khawatir dengan Taeyeon yang selalu bersama dengan mamanya. Bukan karena dia tidak suka pada pria itu ataupun dia cemburu. Dia hanya merasa merindukan seseorang yang sudah lama tidak dia lihat. 

Uncle Jimmy bilang, dia harus mengerti. Yaa tentu saja dia tahu seperti apa hubungan antara dua orang dewasa. Walaupun mamanya hanya menganggap Taecyeon seorang teman, tapi Taecyeon pasti tidak seperti itu.

Ini sungguh membuat Emma bingung dan sangat rindu. Hari ini dia memutuskan untuk bertemu dengan Yong hwa. Walaupun dia tidak tahu dia mana pria itu, setidaknya dia punya nomor telponnya.

Emma menunggu seseorang yang tak lain adalah Yong hwa. Sebelumnya dia sudah menghubungi Yong hwa. Beruntungnya pria itu setuju untuk bertemu dengannya. Dengan nada suara khawatir Yong hwa langsung menanyakan keberadaan gadis kecil itu.

30 menit kemudian Yong hwa tiba, pria itu berlari kearah Emma yang belum tahu kedatangannya.

"Emma, ada apa? apa aa sesuatu yang terjadi?" Tanya Yong hwa khawatir.

Bukannya menjawab, gadis kecil itu justru langsung memeluk Yong hwa dengan erat dan dia menangis dipundak Yong hwa. Sudah pasti Yong hwa menjai kebingungan dan tentu saja dia semakin khawatir dengan putri kecilnya ini.

"Gwenchana, kau akan baik-baik saja."ujar Yong hwa smebari mengelus punggung Emma dan memeluknya juga.

"Kenapa uncle tidak lagi menemuiku? Ini sudah lama sekali uncle tidak menemuiku. Ada apa? kenapa uncle tidak datang lagi?

Yong hwa melonggarkan pelukannya. Dia mengusap wajah Emma dengan kedua tangannya dan menghapus airmata pada kedua matanya.

"Jadi ini alasanmu menangis? Uncle kira kau terluka atau ada yang mengganggumu. Dan kenapa kau tidak pulang kerumah? Bagaimana kalau mamamu mencarimu?" Yong hwa tidak menjawab, dia justru balik bertanya pada Emma.

"Uncle mengabaikanku?

"Tidak sayang. Uncle hanya tidak ingin mamamu khawatir. Sebaiknya kita hubungi mamam lebih dulu.

Yong hwa baru saja akan menghubungi Shin hye, tapi gadis kecil itu sudah mengentikan pergerakan tangan Yong hwa. 

"Aku tidak ingin pulang, aku ingin bersama uncle hari ini.

"Tapi sayang, sebaiknya kita hubungi mama lebih dulu.

"Tidak uncle, mama akan marah kalau tahu aku menemuimu.

Yong hwa menatap sedih wajah Emma yang juga sedih. Ada apa dengan putri kecilnya ini, apa benar dia merindukan dirinya. Kalau ini benar, betapa bahagianya dia dirindukan oleh anaknya sendiri.

"Baiklah kalau begitu, tapi sebelum hari gelap uncle akan mengantarmu pulang Ok."Emma setuju, dia pun langsung tersneyum senang.

Hari ini Emma akan menghabiskan waktunya bersama dengan Yong hwa. Tapi sbeelum itu tanpa sepengetahuan Emma. Yong hwa mengirinkan pesan pada Shin hye, kalau dia sedang bersama Emma dan berharap Shin hye tidak akan marah padanya ataupun pada Emma.



***

"Ada apa?" tanya Jimmy/

"Kau kemana saja, kau terlambat menjemput Emma?" tanya Shin hye saat Jimmy masuk kedalam.

"Aku pikir kau sudah menjemputnya. Tadi aku baru saja dari sekolahnya, an penjaga sekolah bilang kalau Emma sudah pulang.

"Hah!!" Shin hye menghela napas gusar." Emma sedang bersama Yong hwa. 

"Bersama Yong hwa? Kau tahu dari mana?

"Yong hwa baru saja mengirimkanku pesan. Dia bilang dia sedang bersama Emma, dia akan mengantar Emma pulang sebelum hari gelap.

"Syukurlah." ujar Jimmy dan langsung ditatap tajam oleh Shin hye." Ada apa?"tanya Jimmy tidak tahu arti tatapan Shin hye.

Tidak menjawab, Shin hye justru masuk kedalam kamar. Dia duduk ditepi ranjang sembari mengelus perutnya yang semakin besar. Di jari manisnya tersemanyat sebuah cincin berlian yang membuatnya menjadi gundah.



Flashback ...

"aku tidak tahu ini terkesan terlalu cepat atau aku yang sudah tidak sabar. Tapi setidaknya aku melakukan ini dengan tulus dan bersungguh-sungguh."Taecyeon mengeluarkan sebuah kotak kecil berwarna biru dongker dan membuka kotak itu untuk dipersembahkan oleh Shin hye.

Shin hye yang tahu artinya tidak bisa mengatakan apapun. Dia hanya dia walaupun dia terkejut. Tidak ada kata yang bisa membuatnya mengatakan sesuatu.

"Aku suha mengenalmu dengan baik Shin hye, aku menyukaimu dari saat pertama kali kita bertemmu. Kau wanita yang baik dan tangguh. Tidak ada wanita sehebat dirimu selain kau dan ibuku, ckckckck." Taecyeon terkekeh karena dia sebanrnya juga malu." Aku akan mengatakannya sekarang. Maukah kau menikah denganku?


Flashback End...

Tanpa menagtakan setuju atau tidak, yang Shin hye tahu cincin itu sudah melingkar manis di jari manisnya. Dan itulah yang membuat dia sangan gundah harus melakukan apa atau bersikap seperti apa. Dengan sikap diamnya itu sama saja dengan memberikan harapan pada pria itu.

Perutnya semakin besar dan tidak lama lagi dia akan melahirkan untuk kedua kalinya dia tidak tahu harus melakukan apa. Haruskan dia menikah dengan Taecyeon dan melupakan semuanya? Melupakan Yong hwa dan masa lalunya?



***

Hari sudah menjelang malam, Yong hwa dan Emma baru saja tiba diapartemen Shin hye. Sepertinya Emma mengantuk karena saat ini dia berada digendongan Yong hwa. Yong hwa sangat menikmati kebersamannya dengan Emma, dia sungguh senang bisa melakukan apapun yang diinginkan oleh putrinya itu. Bahkan Yong hwa akan melakukan apapun untuk menebus waktunya yang tidak bisa dia berikan pada Emma.

Yong hwa berhenti didepan pintu dan menekan bel. Dia menunggu dengan gelisah dan ada perasaan khawatir kalau Shin hye kana marah padanya.

Pintu terbuka dengan cepat, memperlihatkan seorang wanita yaitu Shin hye dengan keadaan yang membuat Yong hwa membulatkan mata dan pandangannya tertuju pada perut Shin hye yang membesar.






TBC ....

Sampe sini dulu ahhh ...

ntar pada baper lagi hihihi ...

My Destiny : It's YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang