#10

1.4K 219 24
                                    


Vote yaa >70

Happy reading guyss ....




Shin hye turut dari lift dengan andangan tertuju pada lantai kemarik yang menjadi pijakna kakinya. Sungguh keinganan untuk langsung bertanya sangat sulit dipendam. Dia juga merasa kalau Yong hwa menjaga jarak dengannya. Apa pria itu sedang berusaha melupakannya? Apa dirinya memang seseorang yang sangat mudah untuk dilupakan?

Seketika saat Shin hye melamun dalam jalannya, tubuhnya menabrak seseorang yang berjalan kearahnya. Wanita itu memegang bahunya yang sedikit terasa sakit. Dengan wajah kesal dia melihat Shin hye dengan pandangan tajam. Sedangkan Shin hye, dia memegang sebelah kepalanya yang terasa sakit ketika matanya menangkap sesosok wanita dihadapannya. Sungguh sakit dikepalanya sangat menyakitkan. Shin hye mengerjapkan mata berkalai-kali untuk menstabilkan pandangannya yang mulai berkunang. Dia pun berjalan mundur sampai akhirnya Shin hye terjatuh didepan pintu utama.

Dan wanita dihadapannya ini menutup mulutnya sakit dia terkejut dengan apa yang dia lihat. Wanita itu, kenapa dia melihat wanita itu ada disini??



***

"Kau yakin tidak apa-apa?

"Eummm, aku baik-baik saja. Hanya sedikit pusing.

"Mau aku antar ke rumah sakit?

"Tidak perlu, ayo kita jemput Emma. Kasihan dia pasti sudah lama menunggu."Shin hye tersenyum tipis seolah dia memang baik-baik saja.

"Aku tanya sekali lagi, apa kau yakin?

"Iyaa Jimmy kim, i'm ok!! Don't worry about me, let's go pick up Emma, right now!!

"Cihhh... yang benar saja."ujar Jimmy jengkel dengan Shin hye. Padahal dia benar-benar khawatir pada wanita itu.

"Thanks Jim, don't worry i'm fine." Shin hye menoleh pada Jimmy sembari memberikan pria itu senyuman baik-baik saja.


Setelah menjemput Emma pulang, Shin hye masih merasakan pusing pada kepalanya. Dia bahkan merasakan sakit pada perutnya seperti mual. Sehingga dia harus memuntahkan isi perutnya untuk membuatnya lebih baik. Emma yang mnelihat mamanya seperti itu nampak khawatir dan dia pun meminta Jimmy untuk datang memeriksa mamanya.

"Emma, ada apa sayang?"tanya Jimmy saat dia masuk kedalam.

"Aku tidak tahu uncle, mama sakit. Mama sering mual dan muntah, padahal mama belum menyentuh makanan dari tadi siang. Aku takut uncle, apa mama akan baik-baik saja?"Emma menangis dipelukan Jimmy, dia tidak tega melihat mamanya yang terlihat lemah seperti itu.

"Biar uncle lihat mamamu dulu, ok."Jimmy pun masuk kedalam kamar Shin hye. Dia menghampiri Shin hye yang sedang berbaring diatas ranjangnya.

"Uncle..."panggil Emma khawatir, Jimmy tersenyum padanya dan mengatakan semuanya akab baik-baik saja.

"Shin hye..." panggil Jimmy sembari menyentuh kening Shin hye."Tidak panas."lanjutnya setelah memeriksa suhu tubuh Shin hye.

"Aku baik-baik saja Jimmy, tapi sepertinya ada yang bermasalah pada perutku. Rasanya tidak enak.

"Aku belum makan dari tadi siang, tentu saja perutmu bermasalah.Ayo aku antar kau kerumah sakit.

Shin hye menggeleng."Belikan saja aku obat mual atau semacamnya. Aku tidak ingin kerumah sakit.

My Destiny : It's YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang