#16

1.7K 242 35
                                    

Ayo vote vote vote 

Votenya naik lagi yaa, karena ini akan semakin menegangkan loh

Aku tunggu sampai >95 vote 

Jangan lupa Comment juga yaa

Happy reading ...




Hari sudah menjelang malam, Yong hwa dan Emma baru saja tiba diapartemen Shin hye. Sepertinya Emma mengantuk karena saat ini dia berada digendongan Yong hwa. Yong hwa sangat menikmati kebersamannya dengan Emma, dia sungguh senang bisa melakukan apapun yang diinginkan oleh putrinya itu. Bahkan Yong hwa akan melakukan apapun untuk menebus waktunya yang tidak bisa dia berikan pada Emma.

Yong hwa berhenti didepan pintu dan menekan bel. Dia menunggu dengan gelisah dan ada perasaan khawatir kalau Shin hye kana marah padanya.

Pintu terbuka dengan cepat, memperlihatkan seorang wanita yaitu Shin hye dengan keadaan yang membuat Yong hwa membulatkan mata dan pandangannya tertuju pada perut Shin hye yang membesar.



***

"Shin hye ...

"Berikan Emma padaku." ujar Shin hye sinis. Shin hye mengambil Emma dari gendongan Yong hwa." Jangan melihatku seperti itu, aku tidak melakukan kejahatan.

"Shin hye ada denganmu? Apa kau hamil?" Sungguh Yong hwa sangat terkejut dan bingung harus mengatakan apa. Shin hye hamil, perutnya membesar. Apa yang sebenarnya terjadi padanya, kenapa Shin hye bisa hamil? Atau mungkin itu karena dirinya? Mengingat dia dan Shin hye pernah tidur bersama.

"Terima kasih sudah mengantar Emma pulang. Lain kali akan aku pastikan dia tidak lagi mengganggumu." Shin hye hendak menutup pintu, tapi Yong hwa sudah menahannya juga.

"Kau tidak menjawab pertanyaanku Shin hye. Kau hamil?

Shin hye menatap Yong hwa tanpa ekspresi." Aku hamil atau tidak itu bukan urusanmu Yong hwa ssi. Sebaiknya kau pulang.

"Tidak. Ini tentu saja urusanku jika bayi yang kau kandung adalah anakku." Yong hwa menatap tajam Shin hye. Shin hye nampak bergeming melihat tatapan tajam yang Yong hwa berikan padanya. 

"Mwo, anakmu? kau sudah tidak waras yaa. Tentu saja ini bukan anakmu. Jangan bicara sembarangan atau aku akan menuntutmu Jung yong hwa ssi.

"Silakan. Tapu aku yakin itu anakku. Kau bukan wanita yang akan tidur dengan sembarang pria dan membuatmu hamil seperti ini. Aku yakin hanya aku pria terkahir yang tidur bersamamu. Jangan mengelak Shin hye, kau harus katakan padaku.

"Kalaupun iya, aku tidak akan memberikannya padamu. Ini bayiku dan aku pemiliknya." ujar Shin hye sinis dan bersungguh-sungguh. Shin hye tidak akan membiarkan Yong hwa mengambil anaknya.

"Shin hye tunggu. Tunggu, aku harus bicara denganmu." Yong hwa kembali menahan pintu agar Shin hye tidak menutup pintunya.

"Aku sudah bilang tidak ingin bicara denganmu. Pergilah, aku harus membawa Emma kekamarnya.

"Kau begitu bawa Emma kekamarnya dan setelah itu kita bicara. Kita bicara sebentar ok, aku mohon.

Shin hye menggeleng." Aku tidak ingin bicara apapun denganmu.

"Tapi kau hamil anakku Shin hye!!

"Aku tidak peduli!! Aku tidak peduli walaupun aku mengandung anakmu, aku tetap tidak ingin bicara denganmu. Pargi kau dan kembali pada istrimu, aku tidak ingin dia berpikir kalau aku menggoda suaminya." Setelah mengatakan itu, dengan cepat Shin hye narik pintu sehingga dia berhasil menutup pintunya. Shin hye memeluk Emma dengan perasaan khawatir. Lalu dia berjalan masuk kedalam kamar Emma. Membaringkan putri kecilnya itu diatas ranjangnya dengan nyaman.

My Destiny : It's YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang