SATU

103 3 0
                                    

Apa yang ada di benak kalian jika kalian sedang asyik-asyiknya menikmati perjalanan untuk liburan dengan menaiki kereta api yang kata orang sekarang sudah aman dengan tidak ada yang berdiri meskipun di kelas ekonomi AC ternyata kalian kehilangan tiket juga iphone yang tadi di charger di colokan yang ada di kereta. Marah sudah pasti tentu tapi yang lebih memalukan adalah di maki oleh pegawai kereta api yang bertugas memeriksa tiket dan terpaksa di turunkan di stasiun perhentian terdekat.

Hal itu yang dialami oleh Angelica Amanda Pramuwirdja niatnya untuk menikmati liburannya dengan mencoba menaiki kereta api dari Surabaya dengan tujuan malang harus musnah dikarenakan dia tidak memegang tiket yang tadi diletakkannya dibawah iphone yang dia charger dan dia asyik sendiri menikmati pemandangan sawah disetiap perjalanannya. Bukan masalah iphone yang harganya mahal juga cara mendapatkannya harus mengantri selama 3 hari. Toh bukan dia yang mengantri, selama hidupnya ini adalah pengalaman yang paling memalukan baginya.  Harga tiket yang membuatnya mengkerut dalam karena terlalu murah dan jaminan keamanan yang di gembar - gemborkan tidak sesuai dengan harapannya. Dia memang memilih menaiki kelas ekonomi karena dia ingin menikmati waktu bersantainya sembari menikmati pemandangan yang ada disepanjang perjalanan.

Akhirnya dia terpaksa harus turun dengan kesal di stasiun kota Kediri. Manda celingak-celinguk memandang sekitar. Dia harus mendapatkan handphone baru untuk menghubungi seseorang. Tepukan pelan di bahunya membuatnya menatap ke samping dan mendapati seorang ibu - ibu seusia mamanya menatapnya "mbak yang tadi kehilangan tiket sama hp ya?" Tanya sang ibu ramah yang hanya dijawab dengan anggukan oleh manda.

" mbak ikut ibu aja yuk, mampir ke rumah ibu! Nama saya Sari Rosmiyati. Panggil saja bu sari. Mbak namanya siapa?" tanyanya sembari menyunggingkan senyum tulus

"saya manda bu, saya takut merepotkan. Saya pinjam hp saja boleh bu? Saya harus menghubungi kakak saya" sambungnya yang membuat ibu itu mengangguk tapi bukannya mengeluarkan hp yang di janjikan akan dipinjamkan sang ibu malah melambai ke arah seorang lelaki berbadan tegap dengan kulit kuning langsat yang kini menyalami ibu tersebut dan mencium punggung tangannya.

" nah, nak manda kenalkan ini putra ibu namanya Satya""Satya kenalkan ini manda. Tadi dia kehilangan tiket dan hp di kereta. Kamu bisa meminjami hp kamu untukknya?" Tanya bu sari sembari menatap manda dan anaknya yang sedang bersalaman. Terlihat sakti enggan meminjamkan hpnya dan justru menatap tajam sang gadis di depannya.

" sat, ibu belikan kopi brontoseno kesukaan bapak kamu dulu. Tolong ajak nak manda masuk ke mobil dan pinjami hp. Dia harus menghubungi kakaknya" tepukan bu sari membuat satya mau-tidak mau menyerahkan hp nya ke manda yang tersenyum menatapnya.

Setelah ibunya pergi ke outlet kopi yang memang ciri khas kota Kediri satya segera menarik hpnya yang sedang di pegang oleh manda. Manda yang tidak tahu pergerakan satya menatap bingung kearahnya yang dihadiahi senyuman culas milik satya." kamu kira aku bisa kamu bodohi seperti ibuku? Jangan harap ya!" hardiknya kejam. Manda yang kaget dengan sifat satya yang ternyata kebalikan dari sang ibu menatapnya sengit.

" lo mau pinjemin atau gue bakalan teriak kalo lo mau maling hp gue?" tantang manda yang tak mau kalah.

" sembarang. Kamu kira aku bakalan takut? Hahaha.. lucu!" sontak saja jawaban satya membuat manda tersenyum

" aakk,,,tol,,," jeritan manda terhenti karena tangan satya segera membungkam mulut manda sembari menatap kea rah orang-orang disekitar mereka yang mulai menatap heran.

" edan tenan,, ini tak pinjemi tapi jangan lama-lama!" desis satya sembari menggandeng manda masuk ke mobilnya.

Manda segera menelpon kakaknya untuk memberitahukan jika iphonenya hilang dan dirinya diturunkan di stasiun Kediri. Dirinya sempat di omeli karena naik kereta api ekonomi dan kakaknya akan mengirimkan orang yang segera di tolak oleh manda.

" nih, gue balikin. Makasih ya" senyum manda merekah dan segera duduk manis di kursi penumpang belakang begitu bu sari naik ke mobil.


iterationWhere stories live. Discover now