DUA

69 3 0
                                    

" pagi bu manda. Kok cemberut sih di hari pertama kerja, harusnya semangat dong" sapaan usil yang membuatku ingin melemparkan pisau yang ku pakai untuk memotong roti.

" Sat, jangan di godain mandanya. Sudah bagus dia mau nolongin ibu" pembelaan bu sari membuatku tersenyum culas ke arah satya.

" Belain terus aja bu. Ini yang anak pungut siapa sih!" Balas satya sembari mengambil selembar roti.

" Sat, kalo ngomong yang bener! Kamu hari ini free? Kok masih santai aja!" Tegur sang bapak.

" Ntar agak siangan pak. Mau liat ibu guru hari pertama kerja. Bagaimana juga satya kan juga owner mau liat guru baru" jawab satya sembari melirik ke arahku. Aku mendengus ekncang mendadak kenyang.

Sialan satya ini semenjak aku menginjakkan kaki disini dia eemakin berulah. Puncaknya semalem dia dengan ide sok briliantnya membuatku kehabisan kata-kata bagaimana dia bisa mengusulkan ke ibunya jika untuk sementara aku mengisi kekosongan posisi guru di TK yang dimiliki yayasannya. Yang benar saja aku yang selama ini selalu antipati dengan anak kecil harus menghadapi mereka dengan jangka waktu yang belum bisa ditentukan sampai yayasan mendapatkan guru baru.
Hal itu juga yang membuatku harus merelakan rambutku untuk diwarnai hitam kembali. Hancur sudah acara liburanku berganti dengan neraka. Aku tidak akan kalah. Aku akan membayar apa yang sudah dilakukan satya.

" Bu sari, nanti aku ngapain aja bu?" Tanyaku saat kami dalam perjalanan dengan diantar satya.

" Sementara manda hanya perlu mengamati dan membantu guru kelas aja" jelas bu sari yang hanya ku jawab anggukan

" Jangan cuma nganguk-nganguk lo! Matiin hp lo, jangan pegang hp aja ntar anak orang kenapa-napa yayasan juga yang bakalan kena! Sahut satya

" Lo kira gue segitu begonya! Lo tuh kali yang bisanya cuma nunjuk-nunjuk doang sebagai owner!" Jelas aku gak mau kalah sama satya.

" Sembarangan kamu kalo ngomong. Gini-gini aku tuh paling dicari di klinik tau. Banyak pasien yang maunya sama aku. Cocok mereka"

" Iya cocok. Orang pasiennya bego makanya pilih dokter juga yang bego" semburku yang membuat satya hendak meledak tapi segera diam saat bu sari dengan kejam mencubutnya yang membuatku tertawa. Sukurin lo!

" Nak manda ibu sanagt berterima kasih. Nak manda mau meluangkan waktu untuk membantu ibu. Maaf ya liburan kamu jadi batal malah bantuin ngajar" seaal bu sari.

" Bukan ibu penyebab dia batal liburan. Dia sendiri yang bego ngilangin tiketnya. Dan asal kamu tau. Kamu masih punya utang pulsaku yang kamu habiskan. Jadi gaji pertama kamu bakalan aku potong!"

" Ih, kan lo sendiri yang pinjemin hp. Ngapain pake potong gaji segala!" Selorohku.

" Kamu gak bilang mau telpon ke luar negri"

" Salah sendiri lo gak nanya!"

" Udah. Ayo turun, kalian berdua jangan kebangetan ya jadi cinta tau rasa" lerai bu sari.

" Ogah" jwab kami bersamaan

iterationWhere stories live. Discover now