14

789 116 17
                                    

EunBi's POV

Hal apa yang menurut kalian paling susah untuk dilakukan??

Kalau aku, belajar.

Entahlah, aku juga tak habis pikir dengan diriku sendiri. Bagaimana bisa mataku benar-benar tidak bisa bertahan lama jika dihadapkan dengan sebuah buku. Bagaimana bisa otakku sangat susah memahami hal-hal yang berbau x dan y. Uhh dasar bodoh! Hwang Eunbi pabo!

"Sedang apa kau?"

"Aaa!!!!" Tubuhku hampir jatuh ke belakang karena kursi ku yang ku duduki memang tidak ada sandarannya. Dan suara itu berhasil mengagetkanku. Alhasil aku terjungkal ke belakang. Aku menutup mataku rapat-rapat. Aku pasrah. Mungkin sebentar lagi aku akan masuk rumah sakit. Atau parahnya, mungkin aku akan mati.

Tapi kenapa aku belum juga jatuh?? Apa memang seperti ini rasanya di ambang kematian?

Aku membuka mataku perlahan.

Ku rasa aku ada di surga.

Seorang malaikat tampan sedang menatapku.

Sangat dekat.

Tapi...

wajah ini tak asing bagiku.

"Gwaenchana?"

Aku mengerjapkan mataku berkali-kali. Dimana aku sebenarnya?? Apa aku tidak sedang berada di surga?? Aku belum mau mati??

"Kenapa kau mudah sekali terkejut?"

Ohh Tuhan ini nyata! Melihat wajahnya sedekat ini, ternyata wajahnya begitu tampan!! Rahangnya yang tegas, hidungnya yang mancung, dan mata tajam itu..

"A-aku-"

Ia belum mengembalikan diriku ke posisiku semula. Aku masih ada di dekapannya. Dan jarak wajah kami begitu dekat. Bahkan aku bisa merasakan hembusan nafasnya menerpa ujung hidungku.

"Hwang Eunbi.." Tak bisa kupungkiri, aku menyukainya saat ia memanggil namaku dengan begitu lembut.

"Nde??" Apa aku terlihat gugup? Oh Tuhan ku harap ia tak menyadarinya!

"Apa kau merasakan hal yang sama?"

"M-mwo? Merasakan a-apa maksudmu?" Uhh untuk bicara saja terasa sulit.

"Jantungku berdegup kencang,



























apa kau merasakan hal yang sama?"

Tenggelamkan diriku! Siapapun! Bawa aku pergi! Oh Tuhan apa yang barusan ia katakan? Jantungnya berdegup kencang karena aku???

"Apa jantungmu juga berdegup dengan kencang? Saat ini?"

"Nde? A-ah! Ani! Ani! Aniya."

Eoh? Apa yang barusan ku lihat? Apa ia kecewa? Ia kembali mendudukan ku di kursi belajarku. Dan tanpa berucap apapun ia pergi lalu membaringkan tubuhnya di tempat tidurku.

'Ini gila! Aku pasti sudah gila! Tidak tidak! Dia yang gila! Kim Taehyung pasti sudah gila!'

- - - - - - - - - - - - - - - -

Taehyung's POV

Musim mulai berganti. Musim dingin sedang melakukan tugasnya kali ini. Semua murid sibuk dengan buku mereka masing-masing. Ini pertama kalinya aku merasakan ketenangan di kelas ini saat jam kosong. Mungkin karena dua hari lagi ujian. Mereka terlihat serius belajar. Sedangkan aku? Aku sudah terlalu bosan. Tidak ada yang tidak aku pahami selama setengah semester ini. Semua mudah bagiku.

IQ Doesn't Mean Anything! ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang