"Lepaskan! Kubilang lepaskan! "
Qalbie mencoba menghentakkan tangannya yg dipegang oleh arshad."Berani sekali dia memegang tanganku" Bhatin qalbie menjerit
Arshad melepaskan tangan nya setelah mereka berdua sampai di depan papanya.
"Papa baik baik saja kan? "
"papa baik kok, eh nak qalbie kembali lagi? "Tanya papa arshad heran
" Emm pa sebenarnya arshad ingin memperkenalkan papa dengan qalbie, dan maksud arshad ingin menikah dengannya"
"Wah papa terkejut mendengarnya, kalau begitu papa akan merestui kalian. Oh ya nak qalbie dimana orang tuamu? "
Qalbie terdiam mendengar pertanyaan papa dari pria egois ini, bagaimana qalbie menjawab nya. Ia bingung
"Emm orang tua saya sedang tidak ada di sini. Aku tidak tahu mereka berada dimana" Qalbie menjawab sambil menundukan kepalanya. Kenapa ia berbicara seperti itu?
Hah!.. Kata kata itu terlontar dengan sendirinya. Aku bahkan tidak ingin mendengar nya."Maafkan aku ayah ibu, ini bukanlah hal yg aku inginkan, maaaf kaan lah anakmu ini."
Hening.....
"Emm. Pah, qalbie sekarang ada urusan jadi arshad akan mengantar qalbie" Suara arshad memecahkan keheningan.
"Pergilah nak dan hati hati"
***
Setelah keluar dari ruangan papanya arshad, mereka berdua tengah menyusuri lorong lorong rumah sakit.
Qalbie berusaha mencoba menjaga jarak dengan arshad, tetapi arshad malah semakin mendekatkan dirinya.
Qalbie risih dengan keadaan ini ia memutuskan untuk berhenti.
"Kenapa berhenti? Ayo kita ke kantor ada suatu hal yg ingin aku beritahukan padamu. "
hening....
qalbie masih menundukan kepalanya.
"Kenapa masih diam, mau aku seret hah! " Lanjut arshad dengan suara pedas dan datar.
Inilah salah satu alasan arshad benci wanita yg so alim.Qalbie yg mendengar bentakan suara pria egois ini langsung berjalan dibelakang arshad.
Qalbie sangat tidak menyukai pria kasar dan yg gak bisa menahan emosi nya.
Terlihat mobil putih terbuka dan ia melihat arshad memasuki mobil itu. Qalbie melihat tatapan arshad yg mengatakan bahwa ia harus masuk kedalam mobil.
Sepanjang perjalanan mereka berdua diam. Qalbie yg terlihat bosan memberitahu dengan mengirimi WA pada maryam bahwa ia akan menerima pekerjaan dari kakaknya maryam yaitu arshad.
Arshad yg melirik sekilas kearah belakang melihat qalbie yg sedang sibuk memainkan benda persegi itu.
Setiba mereka di Kantor, arshad langsung mengutarakan maksudnya mengajak qalbie ke kantornya.
"Aku ingin membuat perjanjian dalam pernikahan ini. " Arshad melangkah dan mengambil selembar kertas. Didalam kertas itu tertulis,
1.pernikahan ini hnya sebatas pekerjaan semata
2.tidak boleh mencampuri urusan masing-masing
3.setelah aku (arshad) mendapatkan warisan nya, berarti pernikahan ini sudah tak berlaku.
4.pura pura romantis ketika ada papa
5.material terpenuhi untuk saudara 2."Silahkan kau baca, kalau ada yg tidak sesuai boleh kau perbaiki dan sesuaikan dengan mu. " Sambung arshad sambil memberikan kertas itu.
Qalbie langsung menjawab tanpa mengangkatkan kepalanya.
"Kau harus mencantumkan beberapa hal:
1.tidak ada kontak fisik kecuali darurat
2.aku ingin kau tidak melarang apapun yg ku lakukan dalam semua hal" Jawab qalbie dgn sekali hembusan nafas.Hening.....
"Baiklah kalau begitu, tunggu di sini selagi kertas nya masih dalam pengetikan karena aku membutuhkan tanda tanganmu. " terlihat hanya anggukan kepala qalbie yg dilihat arshad.
QOLBIE POV
bingung?
apakah keputusan ku ini benar?
entahlah? kupasrahkan semua ini kepadamu ya allah.
ku ambil benda persegi didalam tas kecilku. terdengar suara disebrang sana.
"assalamu'alaikum qalbie, sudah dapat pekerjaan kah?" teriak suara maryam di sebrang sana.
"sudah" jawabku singkat.
"oh ya? dimana? kerja apa? sekarang kamu ada dimana? aku ingin segera menemuimu! eh tunggu kenapa nada bicaramu seperti itu? kau baik baik sajakan?" suara maryam benar benar membuatku reflek menjauhkan benda persegi ini dari telingaku. sahabatku ini memang cerewet, tapi dia orangnya sangat peduli padaku.
"pertanyaannya satu satu aja. kaya aku ini tahanan yg sedang di interogasi aja"
"saat ini aku ada d kantor papamu, aku menerima pekerjaan dari kakakmu." lanjutku
hening sesaat..
"uhh sebentar ya bie aku akan menemuimu."
tuuuuttttt.....
dia mematikan telponku. huh
ekhem...
aku terkejut karena suara pria itu. aku merasa bahwa dia melangkahkan kakinya kearahku.
drap....drap.....drap
suara langkahnya yg semakin dekat membuat jantungku berdebar.
apa yang ingin dia lakukan?
suara langkah kakinya semakin dekat denganku. aku merasa perasaan tak enak hinggap dihati ini, ditambah akami berdua di ruangan ini. tak ada siapa siapa lagi selain kami berdua.
ya allah, tolong siapa saja datanglah. ketuklah pintu ini.###
apa yang akan dilakukan arshad pada qalbie ya ?
tunggu kelanjutan ceritanya!
jangan lupa bintang dan koment kalian ya!!
see you next part
salam hangat
fr!
KAMU SEDANG MEMBACA
Permata Yang Tersembunyi✅[ Belum Revisi ]
EspiritualQalbie khoirunnisa Apakah ini takdirku? Yang harus menerima pernikahan yang hanya sebatas pekerjaan? Mungkin dengan seiring berjalan nya waktu aku mulai terbiasa dengan pernikahan ini. Tapi, aku jga seorang wanita yg menginginkan sebuah pernikahan...