“Ngel, besok ikut gue ya.” ucap Ale saat mereka sedang memakan sarapan.
“kemana?”
“gue harus hadir ke nikahan relasi bisnis kak Dev.” ucap Ale.
“ogah ih, ngapain gue ikut.”
“males ah gue dateng sendirian. ayolah, ntar gue kasih jatah seminggu tambahan uang jajan dah. yah...yah...” bujuk Ale.
“kenapa gak sama cewe elo aja sih.” gerutu Angel
“cewe gue kan udah meninggal, lo lupa.” gumam Ale menunduk.
Angel terkesiap, “ahh ngg maksud gue... hahhh yaudah deh iya.” akhirnya Angel mengalah dan mengikuti permintaan Ale.
“thanks lil sist.” ucap Ale mengusap rambut Angel
“tapi... akomodasi dari rambut sampek kaki lo yang tanggung ya kak.”
“beres lah kalo itu. ntar pulang kuliah jam berapa?”
“jam 2.”
“oke, ntar gue jemput.”
“kakak gak kerja?”
“hari ini kebetulan gue free, gak ada janji temu sama klien.” ucap Ale.
Angel hanya mengangguk.
“nona, tuan Leon sudah menunggu di depan.”
Angel langsung mengambil tasnya dan menenteng almamaternya.
“ciee yang dijemput doi.”
“ngejek gue sekali lagi, perjanjian batal.” ancam Angel.
“iya deh iya, nggak lagi.” ucap Ale sambil mengacungkan kedua jarinya membentuk huruf V. Angel hanya mendengus lalu keluar.
“nunggu lama ya?” tanya Angel.
“nggak kok. ayo berangkat, lo ada kuliah pagi kan?” Angel mengangguk.
Mereka segera berangkat, sesampainya di kampus. Seperti biasa mereka selalu berpisah di parkiran. Angel masuk kedalam kelas, perkuliahan memang belum dimulai, masih 15 menit lagi.
“Ngel, lo pokoknya harus datang.” putus Wendy saat Angel baru saja duduk di bangkunya. Angel mengernyit heran.
“kemana?”
“emang lo gak dengerin yang kita bahas kemarin?” tanya Wendy. Angel menggeleng pelan. Wendy hanya bisa mendengus kesal menghadapi sikap temannya yang satu ini.
“minggu depan kan gue ultah, gue mau ngadain privat party di club milik kakaknya Ronald. Dan kali ini elo harus dateng.” ucap Wendy.
“gue gak janji.”
“ayolah Ngel, lo mah selalu gitu, setiap kita ajak hang out bareng lo pasti gak pernah mau. ini ultah temen lo sendiri masak lo gak mau dateng.” Vira ikut membujuk Angel.
“harus banget gitu di club?” tanya Angel.
“ya masak di KFC atau Mcd. kayak anak TK aja. kita kan udah mahasiswa, ya kalo tempat kaya gitu kan udah biasa.” imbuh Ronald.
“yayaya, lo harus dateng ya. kalo lo males berangkat sendiri biar dijemput Chris.”
“kok gue?” protes Chris. Angel dan Chris saling melirik.
“yaudah Jimin aja, mau kan lo Jim.” Wendy menatap tajam Jimin.
“i-iya, ntar gue jemput.”
“gak perlu, gue berangkat sendiri aja.” ucap Angel.
“jadi lo mau?! yesss!!” pekik Wendy senang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia Cantik 3 : The Purpose
Actionaku hanya meminjamnya sebentar, aku berjanji akan mengembalikan apa yang seharusnya menjadi milikmu