Makan malam
"bagaimana kamarnya? Apa kalian nyaman?" tanya Ale membuka pembicaraan.
"sangat nyaman." jawab Renee
"nyaman darimana, sangat tidak nyaman." sela Justin.
"Justin..." tegur Renee.
"apa yang membuatmu tidak nyaman? Apa kasurnya perlu diganti?" tanya Ale.
"kamarnya sih oke tapi adikmu yang membuatku tidak nyaman, dia keluar masuk kamarku sembarangan tanpa izin dariku." protes Justin.
Ale melirik Angel yang tampak makan dengan tenang seolah tidak terjadi apa-apa.
Sudah biasa Angel memang masuk tanpa mengetuk pintu, bahkan dulu Angel pernah masuk ke kamarnya saat dia sedang bercinta dengan mantan pacarnya. Hanya karena Angel ingin meminjam kamera miliknya. Bahkan Angel seakan tidak merasa malu atau risih saat melihat dua orang sedang telanjang di depannya. Untung saja saat itu Ale sedang bercinta dibawah selimut. Kalau tidak bisa digantung Devon kalau tahu dia menyuguhkan adegan 21+ ke adiknya yang masih SMP.
"ahhhh, itu. Kalau itu sih dia memang sudah terbiasa seperti itu. Jadi kamu yang harus selalu mengunci kamarmu dari dalam." bela Ale.
"mmm kak, hari sabtu gue pergi ya." ucap Angel menyela pembicaraan keduanya.
"kemana?" tanya Ale.
"Kate sama yang lain ngajak liburan ke puncak." ucap Angel.
"lo lupa ya sekarang lo punya tugas jadi pengawal."
"kan hari sabtu, minggu paling juga udah balik. Mereka sementara bisa dikawal agen kan." keukeh Angel.
Ale menatap mereka berdua yang tampak bingung karena tidak mengerti bahasa Indonesia.
"kamu mulai masuk sekolah hari senin?" Justin mengangguk.
"kalau begitu, kamu tidak akan kemana-mana untuk sementara ini?" tanya Ale lagi. Justin hanya menggendikkan bahu.
"karena kamu akan mulai masuk sekolah, perlengkapan sekolah kamu bisa membelinya besok, Angel akan menemanimu."
"what! tapi..." protes Angel.
"gak ada bantahan Angel." titah Ale membuat Angel memberenggut.
"untuk rencana hari sabtu, gue bakal rundingan dulu sama pak Marwan. Atau mungkin gue bakal tanya kak Dev juga."
Angel membelalak, "NO!" serunya menggebrak meja.
"jangan tanya kak Dev."
"ini tugas dari kak Dev, yang berhak mutusin ya kak Dev lah."
Angel menatap Ale tajam. "oke...oke.... Gue gak bakal bilang kak Dev, gue cuma bilang ke pak marwan." ucap Ale yang sedikit terintimidasi oleh aura Angel yang tiba-tiba keluar.
Angel kembali duduk dengan tenang di kursinya. Ia melirik kedua kakak beradik yang memang duduk di depannya itu, "apa?"
Renee menggeleng canggung sedangkan Justin hanya diam memilih melihat makanannya.
Wanita yang berbahaya, aku harus hati-hati mulai sekarang. Batinnya
****
Pagi hari
"ngel? hari ini kuliah lo berapa mapel?" tanya Ale saat mereka sedang saapan.
"cuma 2."
"lama?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia Cantik 3 : The Purpose
Actionaku hanya meminjamnya sebentar, aku berjanji akan mengembalikan apa yang seharusnya menjadi milikmu