Side Story : Partner in crime

7K 325 69
                                    

Angel duduk di salah satu beranda di sebuah cafe dari jajaran cafe di venice.

Ya, setelah bertahun-tahun lamanya ia kembali menginjakkan kakinya disini.

Ia menyesap camomile tea nya sembari memandang perahu gondola yang melintasi sungai disemenanjung Venice.

Ia melihat beberapa pasangan tengah berangkulan mesra di atas gondola.

Angel hanya tersenyum saja melihat mereka.

"long time no see." Angel merasakan usapan di kepalanya membuatnya mendongak mencari tahu siapa yang berani mengusap rambutnya.

Namun senyumnya mengembang takkala melihat sosok yang memang ia tunggu sedari tadi hingga hampir 2 jam.

"kenapa kamu lama sekali." ucap Angel.

Pria itu merunduk lalu mencium kening Angel sambil mengusap sedikit rambutnya.

"sorry. Aku sedang dipanggil tadi." ucap Laki-laki itu mengambil duduk di depan Angel.

"ada tugas?" laki-laki itu mengambil tangan Angel untuk digenggam.

Ia tersenyum melihat cincin yang menghiasi jari manis Angel, cincin yang sama dengan cincin yang ia berikan 2 tahun lalu.

"yahh, seperti itulah. Kau seperti tidak tahu kakakmu." ucap laki-laki itu.

Angel berdecak malas, "selama 2 tahun ini aku melacakmu dan baru sekarang aku bisa menemukanmu, lalu kita cuma bisa bertemu sebentar? Apa aku perlu minta kakakku untuk membuatmu libur satu minggu ini?"

Laki-laki itu tersenyum gemas melihat Angel yang sedang merajuk.

"aku janji setelah ini aku yang akan mencarimu." ucap laki-laki itu.

"tugas apa kali ini yang diberikan kakakku?" tanya Angel.

"aku harus memantau perdagangan ilegal di kuba."

"narkoba?"

Laki-laki itu menggeleng, "organ anak kecil."

Angel bergidik ngeri. "kenapa mereka tega sekali mengambil organ anak kecil untuk dijual belikan." gerutu Angel. 

"lalu bagaimana kalau kamu tertangkap trus organmu diambil buat dijual?" 

"jaga bicaramu, ucapan adalah doa." gerutu Junior, laki-laki yang sedaritadi berbicara dengan Angel

Angel hanya tergugu, "baiklah-baiklah. kapan kau berangkat?" tanya Angel. 

"nanti malam mungkin." Angel hanya mengangguk paham. 

.

.

.

malam hari, Junior berjalan menuju ke arah pesawat yang akan membawanya terbang ke Kuba.

"Angel?" ucap Junior kaget saat melihat Angel sudah duduk manis di salah satu kursi pesawat. 

"kakakku merubah rencana awal, jadi dia memintaku untuk ikut dalam misi ini. Kita akan menjadi pasangan suami istri dengan seorang anak yang membutuhkan donor organ." ucap Angel. 

Junior hanya mengangkat sebelah alisnya. 

"lalu anaknya?" 

"ada dibelakang, sedang tidur." Junior beranjak kebelakang, Angel mengikuti. ia menunjukkan seorang balita yang sudah terlelap di temani seorang wanita muda seperti nany atau mungkin suster karena dia berpakaian putih seperti suster. Melihat keduanya masuk, suster itu langsung pamit untuk keluar.

"tapi anak itu memang benar-benar membutuhkan donor organ."

Junior membelalakkan mata, "kau gila? kau melibatkan anak kecil tidak bersalah di misi berbahaya ini?" tanya Junior kaget. 

Mafia Cantik 3 : The PurposeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang