Ting tong ting tong
"iya bentar !!!" teriak Junior.
"hahh. Siapa sih yang ganggu libur gue." gerutunya bangun dari sofa malasnya dan berjalan menuju pintu.
Ia melihat dari lcd di dekat pintu dulu sebelum dirinya membuka pintu, memastikan siapa yang datang.
"whattt!!!" serunya saat tahu siapa yang berdiri di depan pintu. Junior segera membuka pintu.
"kalian?!" ucapnya masih kaget, tak percaya dua orang yang dari jauh itu kini ada disini.
"hai.." sapa seorang pria dengan tersenyum.
"haiii kepalamu, kenapa kalian disini. Dan kenapa dia ada disini. Dia kan masih sakit." tunjuk Junior pada seorang wanita yang berada di rangkulan sang pria tadi.
"kami pindah ke Indo." jawab pria itu.
"what the hell." gumam Junior tidak percaya.
"apa kami tidak boleh masuk, kasian dia berdiri terus." ucap Pria itu. Junior menoleh ke kanan dan ke kiri.
"cepat masuk." ucap Junior. Kedua orang itu masuk dan langsung duduk di sofa ruang tamu.
Junior ikut duduk di seberang mereka.
"apa wanita itu tau kalau kalian kesini?" tanya Junior. Keduanya saling berpandangan lalu menggeleng. Mata Junior kembali membelalak.
"gila lo?!" serunya tak percaya. "bisa mati lo rik kalo sampek prof.edelweis tau lo bawa kabur keponakannya."
"sudah saatnya dia pergi, aku ingin membawanya jauh dari orang-orang yang dia kenal." ucap Pria yang tak lain adalah Derrick.
"terus lo ngapain kesini bego, kalo kalian emang niat kabur. Kenapa nemuin gue. Kalo mau kabur, kabur aja sekalian jangan kesini. Gimana kalo gue ngadu ke profesor?" omel Junior.
"aku percaya kamu tidak akan mengatakan apapun pada profesor." ucap Derrick. Junior melirik Beby, Beby hanya tersenyum tipis.
"apa ingatannya sudah kembali?" tanya Junior. Derrick menggeleng.
Junior menyandarkan punggungnya lalu bernapas panjang.
"trus kalian mau tinggal dimana?" tanya Junior.
"Bali. Disana ada kenalan ibuku, beliau sudah berjanji akan menjaga kami." ucap Derrick.
Junior kembali menghela nafas.
"trus ngapain kalian kesini?"
"kami berencana berangkat besok. Kasian Emeralda, dia terlihat lelah." ucap Derrick.
Junior juga melihat bahwa Emeralda yang tak lain adalah Beby terlihat sedikut pucat.
"yaudah, kalian bisa nempatin lantai atas. Tapi kalian berdua jangan pergi dari apartemen, biar gak ketahuan." Derrick mengangguk.
"baiklah kalo gitu kita istirahat dulu." Junior mengangguk, ia menatap punggung keduanya yang pergi masuk kedalam.
"sialan, beban pikiran gue bertambah banyak."gerutu Junior.
Baru saja ia berdiri tiba-tiba ponsel di sakunya bergetar. Ia melihat nomor luar negeri tertera di layar ponselnya.
"mampus..." umpatnya saat tahu siapa yang menelepon.
Ia lalu mengangkatnya, "halo."
"JUN! BEBY DAN DERRICK KABUR!"
"WHAT!!" teriak Junior kaget. "GIMANA BISA? TRUS GIMANA?" tanya Justin pura-pura syok.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia Cantik 3 : The Purpose
Aksiaku hanya meminjamnya sebentar, aku berjanji akan mengembalikan apa yang seharusnya menjadi milikmu