Mafia Cantik 3 : The Purpose

22.2

Sebelum membaca, aku cuma mau ngasi tau kalo semisal ada part yang (contoh : 2.1 atau 2.2)
Itu artinya part dari tokoh lain.

Bukannya apa-apa hanya saja biar kalian gak nanyain kok bukan Angel kak?

Karena disini diawal MC 3 ini atau di akhir MC 2 kayaknya dhe pernah bilang kalau PU memang Angel, tapi ada beberapa yang akan ada part untuk cerita tokoh lain. Bukan apa-apa hanya saja cerita dari mereka memang berpengaruh satu sama lain dengan part Angel nanti. Gak mungkin kan aku buat part Angel tiba-tiba berantem tanpa tau asalnya dari mana. Jadi yang mungkin benci sama Beby atau gak suka part Beby sama Derrick. Dhe gak memaksa kok.. Tapi yaa dua karakter itu serta Devon juga mengambil andil besar dalam jalan cerita ini.

Dan untuk yang bertanya kenapa kok udah part 22 masih belum ada berantemnya. Tenang saja, ini cerita bakal panjang dan dhe sendiri gak akan membatasi cerita seperti dulu di mafia 1 / 2.

Mungkin kedepannya ide dhe juga bisa beralih-alih jadi Dhe gak akan mematok kapan selesainya. Dan juga alur cerita gak akan ketebak sih.

Karena setelah yang ini tamat. Dhe gak akan membuat SEKUEL MAFIA CANTIK 4 dst.

Dhe akan buat cerita action tapi dengan berbeda karakter peran dan cerita.

Jadi ikutin aja arusnya ya.. Tapi dhe seneng sih tanggapan kalian yang beragam. Itu artinya kalian nikmatin alur cerita Dhe.

Terimakasih sebelumnya para pembaca setia mafia cantik.

Lopeyouall #penyakitlebay 😆😆

****

"tetua...." panggil Scott saat baru saja masuk kedalam ruang rawat Devon.

Fyco dan Dino menoleh bersamaan. Namun saat melihat pandangan Scott, Dino langsung kembali mengalihkan pandangannya pada televisi.

"aku kira aku." gumamnya membuat Doni menggeleng saja.

Doni sudah tahu siapa yang dipanggil Scott, karena selain Fyco, Scott memanggil mereka dengan sebutan tuan.

Fyco berdiri dan segera keluar bersama Scott.

Scott langsung menunjukkan tabnya pada Fyco. Mata Fyco membulat saat melihat apa yang ada di layar tab itu.

"apa ini benar?" tanya Fyco kaget.

Scott mengangguk, "saya sudah memastikannya bahwa ini bukan editan. Foto itu diambil beberapa hari lalu di Canberra." ucap Scott.

"tidak mungkin. Bukankah dia sudah mati? Kita bahkan sudah memastikannya dulu." ucap Fyco.

"bagaimana jika hasil tes DNA dulu sudah dimanipulasi tetua?" ucapan Scott berhasil membuat Fyco berfikir keras.

"kalau memang begitu, kita harus kembali memastikan apakah gadis itu benar-benar masih hidup. Kerahkan anak buah kita untuk mencari dan memastikannya. Kalau memang gadis itu masih hidup. Itu adalah kabar gembira untuk Devon." ucap Fyco.

"biarkan aku yang memimpin tim itu paman." keduanya menoleh kearah gadis yang berjalan anggun menuju kearah mereka.

"Tiffany, kau disini?" tanya Fyco.

"lama tidak berjumpa paman."

"kau tahu tentang berita ini?" tanya Fyco.

"tentu saja. Semua informasi yang masuk harus aku ketahui bukan. Kali ini biarkan aku memimpin paman. Aku akan pastikan membawa gadis itu kemari jika dia masih hidup. Aku sangat menyayangi kak Dev, dan aku ingin kak Dev bahagia." ucap Tiffany.