Surat Perpisahannya

82 2 0
                                    

Aku menggenggam surat ini. Sebuah surat dari Deri. Apa ya isinya. Dia berkata kalau dia sudah tidak di depanku. Maka surat ini boleh aku baca. Apa aku baca sekarang ya.

Dengan hati setengah yakin. Dean membuka amplop berisi surat itu. Dia mengeluarkan secarik kertas secara berlahan. Secara hati hati. Penuh perasaan. Walaupun itu hanya secarik kertas. Namun Dean tidak ingin merusaknya.

Dear my love
Dean Indira

Jika kamu telah membaca surat ini. Itu berarti aku sudah tidak ada di depanmu. Aku merasa tidak sanggup jika aku mengucapkan ucapan perpisahan jika di depanmu. Aku khawatir itu akan mengganggumu. Karna aku tak mampu memnahan air mata kesedihanku. Aku hanya dapat mengucapkannya lewat sebuah surat ini.

Kau tau..?
Aku menulis surat ini di malam hari. Ketika telah larut malam. Aku berusaha menulisnya dengan sangat indah. Walaupun mungkin menurutmu tidak seindah tulisanmu.

Tahukan kamu.?
Sebenarnya hatiku berat untuk merelakanmu. Tapi aku mencoba untuk menerima ini semua. Ini sudah digariskan takdir. Memang harus seperti ini.

Aku sangat menyayangimu.
Aku sangat mencintaimu..
Aku ingin selalu menjagamu. Disini. Di tempat ini. Di tempat dimana kau dilahirkan. Di tempat dimana kau di besarkan.

Jika kau telah membaca surat ini. Maka hatiku telah merelaknmu pergi. Aku masih sangat mengharapkan kita cepat bertemu.

Jangan lupa sholat.
Jangan telat makan.
Jangan tidur malam malam.
Aku sangat menyayangimu.
You're my love.

You boy friend
Deri

Kertas itu masih di tangannya. Sambil dia membayangkanm seharusnya dia juga membuat surat Deri.

Kemudian Dean kembali memasukannya ke dalam amplop itu dengan hati hati.  Dia menengok ke luar. Dengan dibatasi kaca. Dean dapat melihat apa yang ada di luar. Memperhatikan setiapa apa yang ada di jalan. Sambil memikirkan Deri. Ya memikirkan Deri. Yang hanya baru beberapa jam berpisah. Namun, sudah sangat tindu. Bagai telah berpisah lama.

Dean memejamkan mata. Berharap dapat tidur dalam perjalanan. Tapi Dean selalu mengingat ingat surat itu. Kemudian membacanya lagi. Kemudian dalam perjalanannya hanya untuk mengingat kenangan bersama Deri. Hingga malam. Tanpa terasa Dean pun tertidur.

Aduanku Terhadap AnginTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang