Kabar Dari Dean

68 3 0
                                    

Ponsel Deri bergetar. Dia tidak mengetahui. Karna Deri belum bangun. Itu telfon dari Dean. Meskipun dia tidak punya ponsel. Namun Dean tetap menyimpan sim card nya.

"27 panggilan tak terjawab"

Tulisan itu tertera pada ponsel Deri. Deri baru bangun. Saat dia bangun dan mengetahui ponselnya bergetar. Dari langsung menjawab telfon dari Dean yang ke 28.

"Pagi" suara Dean terdengar di speaker ponsel Deri. Walaupun sudah dua puluh delapan kali telfon. Tapi Dean tidak menunjukan kemarahannya karna tidak di jawab telfonnya.

"Pagi juga. Telfon masih sangat pagi, kenapa" ucap Deri.

"Pagi?? Coba lihat jam sana" perintah Dean.

"Jam tujuh" jawabnya malas.

"Maaf baru bisa kasih kabar sekarang. Aku samapai kemarin pagi".

"Alhamdulillah kalo udah sampai dan selamat".

"Ngga sekolah?" Tanya Dean.

"Ngga ah. Kan ospek. Buat apa lah"

"Dasar. Mandi sana. Baunya sampe disini lo"

"Nanti ah. Mau tidur lagi"

"Terserah kamu lah. Aku udah di sekolah"

"Ini ponsel siapa?" Tanya Deri..

"Ponsel teman. Aku pinjam sebentar"

"Oo. Kirain baru beli ponsel".

"Nanti mungkin. Kalo ada rejeki".

"Ya udah. Jangan lupa makan ya".

"Yaya. Jangan tidur terus lo".

"Iya iya. Satu jam lagi".

"Dasar".
Kemudian Dean tutup telfonnya.

Deri bangun dan seperti biasa dia menulis diary. Tiada hari tanpa dia menuliskan diary.

Kau adalah penyemangatku..
Dalam hidupku.. kau adalah panutanku..
Kau yang selalu dalam pikiranku..
Menjadi payung saat hujan..
Dan menjadi pohon saat terik..

Ku ambil setetes kasih dari sumur tua..
Kemudian kau kasih sepercik cahaya untuk hidupku..
Kehidupanku menjadi lengkap..
Walau.. tempatku mengadu di masa kecil telah pergi..
Aku yakin ia pergi dengan senyum.

Kau tau..
Tidak akan ada hari menyenangkan tanpamu..
Tidak akan ada hari indah tanpa senyummu..
Tidak ada hari manis tanpa hadirmu..

Aku tau..
Kehidupan terus berjalan..
Apapun yang terjadi..
Itulah takdir..
Jika takdir memberi jarak di antara kita.
Aku ingin jarak itu menjadikan kita semakin kuat..
Hingga tiada tameng yang lebih hebat dari kita..

Dan akupun tau..
Hidup ini harus dapat berjalan..
Tanpamu di sampingku..

Aduanku Terhadap AnginTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang