Tak perlu menjadi seperti dulu, cukup jadi diri sendiri
-Keyzia Anindia
_________________________________Keyzia meninggalkan kantin seorang diri. Perlahan kedua kakinya membawanya melangkah menuju kelasnya yang sepi.
Jam istirahat yang dimulai setelah berakhirnya pelajaran kimia terasa seperti surga bagi kelas 11-2.
Tak heran jika saat jam istirahat tak ada yang betah untuk tinggal di kelas dan lebih memilih untuk mengisi perut di kantin. Kecuali diaCowok dengan fostur tubuh yang tegap itu tengah memperhatikan kotak bekal yang ada di atas mejanya. Tangannya beberapa kali mengotak atik kotak berwarna pink itu, yang pasti tak berstatus miliknya.
Keyzia melangkah mendekati Bian setelah cowok itu membuka bekal yang ada di depannya itu.
" jangan " gadis itu mengambil alih bekal itu
" ada kacangnya " jelas keyzia sambil menunjukkan kacang yang ada di dalam bekal.Tak begitu jelas terlihat, bahkan Bian saja tidak menyadari ada kacang yang terselip. Tapi keyzia dapat melihatnya dengan jelas.
" Dari Fany, temennya Naya " Bian membuka suara
" Fany ? " Tanya keyzia mengulang yang hanya diangguki Bian. Gadis itu menutup kembali bekal. " Kamu alergi kacang "
Bian sedikit terkejut mendengarnya, ia tidak tahu jika gadis di hadapannya ini masih ingat dengan jelas jika ia alergi dengan kacang.
" Biar aku yang kembaliin ke Fany, kelasnya ada disampingkan " tanya gadis itu memastikan dan lagi lagi diangguki Bian " sekalian aku mau ke toilet "
" Oke "
❤️❤️❤️
" Kamu Fany ? " gadis yang disebut namanya itu menoleh
" aku mau kembaliin ini " Keyzia menyodorkan kotak bekal yang ia pegang.Gadis bernama Fany itu memperhatikan kotak bekal yang dibawa Keyzia dengan tatapan bingung.
" Loh ini kan kotak bekal yang gue kasih ke Bian " tunjuknya " kok ada di elo sih " tanyanya bingung dengan nada jengkel
" Bian alergi kacang, dan di makanan kamu ada kacangnya "
" Jadi "
" Yaa aku larang Bian buat makan ini terus balikin ke kamu nih, buruan aku mau ke toilet "
Keyzia meletakkan Tupperware itu di atas meja Fany dan berlalu meninggalkan kelas 11-3." Tuh cewek songong banget sihh " kesal Fany yang sedari tadi menahan rasa jengkelnya dan beralih membuang Tupperware yang baru saja dikembalikan Keyzia
" Fan kenapa lo buang " seru Naya sontak membuat gadis itu terkejut. " Tupperware emak lo woy, pasti bakalan rempong "
" Apaan sih Lo, Tupperware segini doang lo ributin gembel amat "
" Lagian lo kenapa bawain Bian bekal, gue udah kasih peringatan ke elo buat nggak main main ke Bian " sinis Naya
Kedua gadis itu saling melempar tatapan sinis. Fany mengangkat telunjuknya tepat dihadapan Naya
" Lo diam aja, nggak usah ikut campur. Karena pengecut kayak lo nggak bakal bisa menang di permainan kayak gini. Pantes aja Bian nggak pernah peka sama perasaan lo "
❤️❤️❤️
" gue kasian deh sama Naya " sebuah suara membuka pembicaraan di toilet laki laki.
" Maksud lo " sahut salah satunya
" Yaa kasian, lo tahu Fany kan. Dia tuh cuma manfaatin Naya doang buat jadi temennya "
Mereka berdua terdengar asik berbicara dan tanpa disadari oleh keduanya sepasang telinga seorang Yudha sedang mendengar perbincangan mereka.
Penasaran dengan yang dibicarakan dua siswa itu, Yudha berdiam diri di dalam toilet. Menunggu kedua siswa itu menyelesaikan pembicaraan mereka." Yaah cewek kayak dia sih nggak perlu dikasihanin. Emang pantes temenan sama Fany. Gatel gitu jadi cewek, kerjaannya nyosor Bian mulu " tak seperti siswa lainnya, salah satunya malah tidak setuju dan menjelekkan Naya.
Entah kenapa mendengar perkataan salah satu siswa itu, membuat telinga Yudha terasa panas. Ia keluar dari salah satu toilet, membuka pintunya dengan kasar yang membuat kedua siswa itu terkejut. Keduanya tampak gusar berhadapan dengan seorang Yudha yang terkenal suka membuat masalah di sekolah Nusa Bangsa.
Salah satunya bersiap untuk membuka bicara, namun nyalinya hilang bertepatan dengan tatapan Yudha yang mematikan.
" gue tadi tidur, lo berdua jangan berani ngomong " sinisnya, sembari menyuci tangannya diwastafel dan berlalu meninggalkan kedua siswa itu.
" jadi cowok punya mulut kayak cewek, ngerumpi mulu, heran gue itu beneran cowok atau cewek " sindir Yudha sebelum benar benar meninggalkan toilet.
" ahh gue paham, jangan jangan BANCI " sambung Yudha menekankan kata banci." maksud lo apaan, jangan sok deh. Lo juga nggak suka kan sama cewek gatel itu " salah satu siswa membuka suara
Yudha membalikkan badannya " lo budeg ? Nggak denger gue bilang apa. Kalau gue bilang nggak usah ngomong ya nggak usah ngomong " bentak Yudha dengan nada yang tinggi.
Ia memang tidak suka dengan Naya, sebab karena gadis itu hubungan persahabatan antara Bian, keyzia dan dirinya menjadi rumit dan tak seindah dulu. Tetapi ia tidak membeci Naya, setidaknya ia pernah bersahabat dengan Naya kecil dan ia tak suka jika ada yang menyakiti sahabatnya.
" jangan kira gue takut sama lo, mentang mentang lo bisa ngendaliin semua orang bukan jadi alasan gue buat takut sama lo " ucap salah satunya seolah menantang untuk adu jotos.
Yudha mengangkat kerah baju siswa itu, menatapnya dengan tajam seolah memerintahkan untuk membuat kata kata terakhir. Namun setelah itu ia melepasnya. " ahh why I must meet with the fuck boy " umpatnya lalu meninggalkan toilet.
❤❤❤
" siang bunda " sapa seorang cowok dengan fostur tegap yang kini tengah berdiri di depan pintu keluarga Keyzia lengkap dengan celana panjang dan kaos rapi yang ia kenakan.
" ehh Bian, lama nggak main kesini, ayo masuk "
" keyzia "
" ada di kamar, kamu langsung aja kesana "
" ehh " Bian mendadak menghentikan langkahnya
" loh kok malah diam, dulu kamu biasannya langsung lari gitu aja ke kamar keyzia, sana "
" I..Iya bun "
Cowok itu menaiki tangga rumah keyzia, tangga yang biasa ia naiki beberapa tahun yang lalu.
Tepat di depan pintu berwarna Putih itu, langkahnya berhenti. Tangannya mengetuk pintu yang biasa ia buka tanpa izin dulu." mulai dari awal " batinnya kemudian mengetuk pintu.
" buka aja, nggak di kunci kok " sahut gadis itu setelah mendengar ketukan.
--------ILYMB--------
KAMU SEDANG MEMBACA
I LOVE YOU MY BOY
Teen FictionIni bukan tentang aku, kamu dia atau mereka.. Tapi tentang kita yang mencoba untuk kembali seperti dulu sebelum beranjak dewasa