Cerita 3 : Bayu!

3.7K 82 0
                                    

Bayu akhirnya, benar-benar mengantarkanku sampai kerumah, aku turun dari motor. Kemudian hendak segera pergi kedalam. Tak lupa aku mengucapkan terima kasih padanya, karena jasa dan kebaikan yang telah diberikannya padaku. Setidaknya, untuk kali ini saja.

"Makasih ya" ucapku.

"Iya, sama-sama. Yaudah aku pulang dulu" ucapnya. Dia membelokkan sepedanya, kemudian, dia nyalakan mesinnya untuk segera berjalan pulang.

"Loh Bella, kok ada tamu enggak disuruh masuk?" tiba-tiba dan tanpa diduga Mama keluar rumah, menyaksikan aku dan Bayu yang masih diluar.

"Oh Assalamualaikum Tante" tiba-tiba Bayu juga begitu sopan pada Mama.

"Waalaikumsalam, Bell enggak diajak masuk dulu ?" ucap mama padaku. Ayolah Ma, aku sudah ingin segera masuk kedalam kamar untuk tidur, dan aku berharap Bayu mengerti akan hal itu.

"Makasih Tante, mungkin lain kali. Ini masih mau ngembaliin motor, soalnya dapet minjem" jawab Bayu tertawa kecil kemudian. Huhh.. aku legah Bayu mengerti akan kondisiku yang benar-benar capek hari ini.

"Yaudah, hati-hati ya, makasih udah nganterin Bella" jawab Mama ramah. Malah, mama melambaikan tangan kepada Bayu, aku yang melihat itu sedikit memandang mama nampak bersikap tak biasa.

Aku langsung masuk kedalam rumah, ah... legah rasanya setelah seharian menjadi murid baru. Aku berganti pakaian, kemudian menuju ke meja makan untuk segera makan, karena jujur aku sudah laper sekali.

"Itu siapa Bell ?" tanya Mama berdiri disampingku.

"Itu Bayu Ma, temen Bella dikelas" jawabku sambil mengambil sup ceker ayam yang sudah dimasak sebelumnya.

"Oh.. Mama pikir pacar kamu" kembali mama melanjutkan untuk, mungkin meledekku.

Aku tersedak, aku mengambil air minum untuk menghilangkan rasa tak enak ditenggorokanku. "Enggak Ma, itu bukan pacar Bella, cuma temen, itupun baru kenal tadi" jawabku, mencoba mengklarifikasi apa yang sudah dipertanyakan oleh Mama tadi. Aku kembali melanjutkan makan soreku. Sedangkan mama, berada di dapur untuk membersihkan piring kotor dan alat keperluan masak lainnya.

Setelah makan, aku pergi kekamar, bermain HP, membuka Instagram, atau sekedar melihat status di WhatsApp. Aku memasukkan beberapa nomer telpon teman-teman baruku yang telah aku minta tadi, biasa, untuk keperluan tugas dan lain sebagainya.

Tiba-tiba HP-ku berdering, ada panggilan masuk. Aku mengangkatnya, masih nomer baru, dari pada penasaran, aku menjawab panggilannya.

"Hallo, Bella ?" tanya seorang dibalik telepon.

"Iya ini siapa ya ?" tanyaku balik.

"Iki Yuli" jawabnya. Yuli ternyata.

"Oh ada apa Yul ?" tanyaku penasaran.

"Iki aku tadi diberitau Reno, temennya Bayu. Katanya kamu habis diantar pulang yo ?" tanya Yuli dengan nada penuh penasaran.

"Oh.. ya tadi cuma kebetulan aja" jawabku mencoba untuk santai.

"Oh kebetulan toh, yowes"

"Emangnya ada apa Yul ?" tanyaku kali ini benar-benar penasaran.

"Enggak apa, soalnya Bayu kadang suka ngajak cewek ngilang gitu"

"Maksudnya ?" tanyaku lagi.

"Iya, suka ngajak cewek ngilang" kembali Yuli menegaskan, yang sebenarnya, tidak menjawab rasa penasaranku itu. Aku menghela nafas panjang.

"Ngilang gimana Yul ?"

"Maksudnya, diajak jalan-jalan gitu, bukan ngilang dicuri" ucap Yuli tertawa dibalik telpon. Aku masih tidak ngeh dengan apa yang dimaksud Yuli. Terus, jika Bayu seperti itu, atau biasanya melakukan hal seperti itu, apakah hal itu bisa--mungkin berbahaya padaku? Entahlah.

Rasa [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang