Cerita 10 : Pembuktian

2.1K 63 0
                                    

Aku bersiap memakai sepatu untuk segera pergi kesekolah, aku sudah menyiapkan segala perlengkapan yang aku butuhkan untuk keperluan lomba cerdas cermat yang akan dimulai hari ini. Aku sarapan terlebih dahulu, bersama Ayah dan Mama. Kemudian aku pergi bersekolah diantar oleh Ayah. Aku tidak sabar untuk hari ini, semoga Bayu benar-benar datang untuk mengikuti lomba itu.

Aku masuk kesekolah, menyapa Pak Waluyo, ya, satpam yang garangnya minta ampun itu, kemudian pergi menuju kelas terlebih dahulu, menemui Ica, Rani, Desi, dan Yuli. Aku berbincang sedikit dengan mereka. Rani dan Desi juga ikut lomba tersebut, mereka berdua juga salah satu murid yang pandai dikelas.

Tapi aku masih belum melihta Bayu, Bayu kemana kamu pergi? aku menaruh tas di bangku, kemudian menghampiri Imron, menanyakan dimana Bayu berada. Dia menjawab tidak tau, kemudian aku tanya Siman dia juga enggak tau. Bayu jangan bikin aku kecewa.

Aku bergegas pergi menghampiri Yuli kemudian pergi menunju ruang OSIS. Lomba sebentar lagi akan dimulai, untuk kelas 2 akan dimulai pukul 11 pagi, kelas 1 akan dimulai pukul 8 pagi dan kelas 3 akan dimulai mulai pukul 2 siang. Semua panitia sudah siap, segala persiapan yang ada sudah kami persiapkan secara matang.

Kelvin sebagai panitia sudah menginstruksikan semua anggotanya untuk berbenah, mendekorasi beberapa sudut ruang perlombaan, dan menyiapkan beberapa dokumen perihal lomba cerdas cermat itu. Aku kebagian untuk menyusun daftar soal yang sudah dipersiapkan sebelumnya, kemudian memanggil juri yang bersangkutan.

Aldi juga tampak sibuk, berkordinasi dengan panitia yang lain, sesekali dia menghampiriku, hanya sekedar mengobrol kecil. "Udah semua Bell ?" tanyanya.

"Udah, tinggal manggil juri aja" jawabku, tengah sibuk merapikan soal.

"Oh yaudah ntar bareng aku aja"

Kelvin memanggil semua panitia, berkumpul berdiri melingkar, mengintruksikan ini itu terkait persiapan lomba yang sebentar lagi akan dimulai. Aku langsung memanggil 3 juri pertama untuk lomba cerdas cermat kelas 1.

"Siapa Bell jurinya ? tanya Kelvin.

"Bu Irman, Bu Inggit, sama Pak Jojon Vin" jawabku.

"Yaudah cepat monitor, pinta mereka semua kesini !" seru Kelvin, aku mengangguk.

"Biar aku temani" ucap Aldi.

"Oke"

"Enggak usah aku bisa sendiri" ucapku pada Aldi.

"Enggak apa, ayuk cepet" pintanya. Aku dan Aldi menuju ruang guru, ketika berjalan bersamanya, sesekali aku melihat sekitar, menunggu Bayu apakah sudah datang. Aku menengok kelasku, bertanya pada Imron yang lagi-lagi menjawab 'dia belum hadir'. Bayu please, aku ingin kamu datang, aku berharap padamu Bayu.

"Biar aku yang panggil, kamu tunggu disini aja !" pintaku pada Aldi.

"Iya"

Aku memanggil Bu Inggit, Bu Irman, dan Pak Jojon. Mereka semua sudah bersiap kemudian aku pergi meninggalkan ruang guru, kembali menuju ruang perlombaan cerdas cermat berlangsung. Ketika aku sedang berjalan melewati kelasku, aku meihat Bayu yang tengah duduk diatas meja berbincang bersama Ica dan Imron. Aku berhenti, kemudian masuk kedalam kelas untuk menyapanya.

"Kamu datang?" tanyaku.

"Aku berjanji pada diriku sendiri, dan diriku menepati janji itu" jawabnya. Aku tersenyum, syukurlah dia datang.

"Bella, ayuk udah ditunggu!" seru Aldi dari luar pintu.

"I-iya" jawabku.

"Udah, cepet pergi, udah ditunggu tuh!" tiba-tiba Bayu berkata seperti itu.

Rasa [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang