16.

618 22 0
                                    

Renna menghirup udara segar ketika menginjakkan kakinya di Bandara internasional Turki. Ia sangat amat bahagia wajahnya memancarkan aura yang baik, tak lupa ia selalu tersenyum karena bahagia. Siapa yang tidak bahagia bila harapannya tercapai bukan? Sang Abang telah mengizinkannya sebelum mereka berangkat ke Bali waktu 2 bulan lalu, meskipun ada raut wajah tak rela dari Abang nya tapi ia yakin suatu saat nanti Abangnya itu tak akan pernah menyesal karena telah mengizinkannya untuk meraih mimpi.

"Ren, saya punya apartment disini dan sekarang kosong karena sepupu saya itu lagi ke rumah orang tuanya di Ankara, dan ia kembali tahun depan. Jadi sebaiknya kamu tinggal disitu aja" Ucap Misell

Renna menganggukan kepalanya tanda setuju "apa tempatnya jauh?" Tanya Renna

"Kebetulan Apartemen nya di daerah Kota dan juga dekat dengan kantor nanti kamu kerja cuma naik bis satu kali dan sampai" jelasnya.

"Terus Ibu tinggal dimana?"

"Saya tinggal dirumah sodara, mumpung lagi disini jadi saya mau puas puasin sama keluarga" jawab Misell "kamu beranikan? Kalo sendiri" lanjutnya bertanya

"Renna berani kok, udah biasa sendiri" jawab Renna

"Iya kalo jomblo pasti udah biasa sendiri" timpal Misell sambil tertawa.

"Saya gak jomblo ko, cuma lagi ditinggal jodoh aja" sangga Renna sambil tertawa.

"Makanya manfaatin nih waktu selama 1 bulan di Turki siapa tau dapet jodoh" saran Misell

Renna mangut mangut sambil tersenyum hanya untuk menghargai saran dari Misell. Mungkin jika orang itu tak diam berdiri dipintu hati ini mungkin ia telah menemukan yang baru yang mampu membuatnya selalu tersenyum bahagia, tapi ia tetap diam dan tak pergi terus terdiam dan menghalangi orang yang ingin hadir di hati ini.

***

Renna menatap pintu dihadapannya dengan sebuah kertas ditangan kanannya dengan tulisan kata sandi apartemen dan tangan kanan memegang koper yang ia bawa.
"Apartemen No.7 lantai 2" ucapnya pada diri sendiri dengan senyuman. Ia lalu menekan tombol untuk memasukan kata sandi yang telah Misell berikan.

Renna membuka pintu lalu masuk perlahan, ia meninggalkan apartemen dengan keadaan bersih ucapnya dalam hati. Renna mendudukkan dirinya di atas sofa ditengah ruangan apartemen.

Disaat seperti ini lah kenangan seorang Renna selalu hadir, hadir dalam suasana yang hening. Disaat dirinya sendiri maka sekumpulan kenangan akan tergambarkan seperti kaset rusak. Merindukan sang pemilik hati yang telah lama pergi.

***

Ditempat berbeda berdiri seorang pria berbadan tegap, tinggi dan tampan sedang menatap kosong ke arah luar jendela gedung memperlihatkan indahnya kota dan ramainya orang sedang melakukan aktivitas.

Ia menarik nafas berat seakan ada sebuah beban dalam hatinya. Mata yang sayu dan Dingin itu menatap lurus kedepan, memikirkan hal yang mungkinkah bisa kembali.
Beberapa tahun ini hidupnya hampa meninggalkan sebuah kebahagiaan yang baru ia dapatkan lalu dengan berat hati ia tinggalkan tanpa ada ucapan selamat tinggal. Menyesal? Setiap waktu ia selalu menyesali nya. Namun apakah ia bisa kembali untuk memperbaiki kesalahannya.

"Mr.Zean?" Panggil seseorang dan membuat ia tersadar dari lamunan nya.

"What's Up?" Tanyanya dingin

"Mrs.Tere had called and I was told to tell you that tonight you have to come to her house to meet someone" jawab Akbar

Mr.Zean menghela nafas "okay, now you go back to work" perintahnya.

Pria yang disebut dengan Mr.Zaen itu adalah Noval Zaen, ia tumbuh menjadi seorang pengusaha sukses. Hanya saja sikapnya tidak sehangat dulu ketika sebuah kesalahan yang pernah ia buat, membuat hidupnya tak berwarna. setelah beberapa tahun yang lalu meninggalkan Indonesia, dan menetap di Negara orang bersama sang Oma yaitu Tere.

Dear, You My HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang