18

653 28 0
                                    

Renna merenung di depan jendela ia menyaksikan ramainya jalanan disana. Hatinya gelisah tak bisa menentukan esok ia harus bagaimana, dan apa yang harus ia lakukan. Air matanya menetes , ia tak sanggup menahan air mata nya. Ia ingin bunda disisinya karena Bundanya akan selalu mengerti bagaimana perasaan Renna.

"Kenapa takdir mempermainkan ku kali ini" gumannya disela tangisnya. "Bunda...." Ucapnya lirih, ia menangis. Menangis dalam keheningan ruangan dinginnya malam.

***

Raka gelisah sejak tadi Renna tak bisa dihubungi, bagaimana ia tak gelisah ketika Renna tak berada di wilayah asalnya sendiri, ia sedang di benua lain dan handphonenya tidak aktif.

"Kenapa dia tak menjawab" guman Raka ketika ia hendak memberitahukannya bahwa ia akan pergi ke Turki karena ia juga merasa tak enak hati. Ia sudah tau bahwa Noval tinggal di Turki , ia khawatir pada Renna ia takut Renna merasa sedih bila takdir mempertemukan keduanya. Dan Raka juga berharap bila ia yang pertama kali bertemu dengan Noval karena ia sudah gatal ingin menghajar laki laki yang telah menyakiti Renna.

"Kenapa muka lo kusut gitu" ucap seseorang yang tidak izin masuk kedalam ruangan Raka

Raka melirik orang tersebut "biasakan kalo masuk ketuk pintu dulu"

"Lo gak jawab sih bro jadi gue langsung masuk aja" ucap orang itu "lo ada masalah?" Tanyanya , tanpa izin ia juga duduk di sofa yang tersedia.

"Gak usah kepo pak Ketu" ucap Raka,

masih ingat pak Ketu? Ia Luki teman Raka dan Renna saat SMA. Luki bekerja di perusahaan Raka sejak sudah lulus kuliah dan sekarang ia menjadi karyawan bagian keuangan di perusahan Raka ini.

"Lah gue itu perhatian sama lo, jadi gue nanya" ucap Luki

Raka berjalan menghampiri Luki "gak papa cuman Renna gak bisa dihubungi gue khawatir aja, dia kan lagi di negara orang" ucap nya.

"Gue heran sama lo, gue tau lo punya rasa dari dulu sama Renna tapi kenapa sih gak nikahin aja tuh anak" ucap Luki enteng tanpa beban.

Nikahin? Lo kira dia itu apaan bisa maen nikah nikah aja, batin Raka. "Spik?"

"Yes, gue lagi ngomong ma lo. Nih denger ya, gue kasih saran sama lo. Wanita itu dia bisa jatuh cinta bila mereka terbiasa. Percaya sama gue"

Raka mendengus "dia beda, hatinya bukan buat gue. Jadi buat apa harus maksa orang buat cinta sama gue"

Luki mengacak rambutnya " gue tau, dia gak bisa lupain masa lalunya, alias dia belum move on" ucapnya lantang "padahal udah ditinggalin tapi masih aja tuh anak belum move on" gumannya

"Udahlah gak usah dibahas masih banyak cewek diluar sana yang mungkin salah satunya jodoh gue" Luki menganggukkan kepalanya tanda setuju "gue besok mau ke Turki" lanjutnya

"Turki..." Luki melotot "mau apaan lo kesana? Jangan bilang mau nyusulin Renna " tebak Luki

Raka hanya tersenyum, sebenarnya ia sudah berencana untuk menuju Turki sebelumnya dan ia sekarang akan melakukannya.

***

Renna terbangun Matanya sembab sepanjang malam hanya menangis sampai tak terasa ia tertidur, terkadang ia menginginkan masa ketika ia kecil dulu saat hanya sebuah kebahagiaan lah yang selalu menyapa.

Renna merutuki dirinya sendiri kenapa ia tak pernah mencari tahu soal perusahaan yang akan memperkerjakannya. Bila bisa ia juga ingin pergi sesegera mungkin dari negara ini.
Hari ini ia mulai bekerja namun pikirannya bukan untuk pekerjaan, entahlah semenjak pertemuan nya dengan Noval sang kekasih hatinya tak menentu.

Dear, You My HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang