21

644 24 2
                                    


Entah hanya Renna saja yang merasakan aura aneh di apartemen nya ini atau kedua mahluk lainnya juga merasakan hal yang sama. Melihat dua pria itu saling menatap tajam membuat Renna bingung sendiri, apa sebenarnya yang mereka lakukan. Semenjak Noval sadar sepenuhnya dan mulai mengingat Raka. Raka sendiri menatap Noval tajam dan tidak suka membuat Noval sama halnya menatap balik sama tajamnya. "Apa sebenarnya arti tatapan kalian itu?" Tanya Renna jengah.

"Aku merasa gatal dengan tanganku sendiri, ingin melemparkan pukulanku ke wajahnya" geram Raka tak luput dari tangannya yang mengepal.

Noval tertawa masam "ternyata yang dulunya culun pun sekarang lebih berani dan liat penampilanmu sekarang berbeda 180°" ucapnya.

Renna menatap aneh kearah mereka berdua dan berpikir apakah ini perang dingin antara Raka dan Noval setelah sekian lama tak bertemu, juga Renna pun tau bahwa ketika ia ditinggalkan Noval, Raka selalu mengomel akan menghajar Noval bahkan Reza pun mendukung Raka. Renna jadi teringat Abangnya ia belum menceritakan hubungannya dengan Noval, jika dipikir lagi apakah Abangnya tak akan marah, atau mungkin bila mereka bertemu Reza akan menghajar Noval karena telah menyakiti adik kesayangannya, entahlah. "Lakukan apapun yang ingin kalian lakukan" ucap Renna lalu pergi meninggalkan mereka berdua.

Raka melihat Renna pergi "lo tau apa yang udah dialami Renna saat lo pergi ninggalin dia?" Tanyanya, melihat Noval hanya diam Raka tersenyum meremehkan "gak tau kan? Lo tau gimana reaksi Reza sama vino saat tau lo pergi gitu aja? Mereka pengen banget ngehajar lo" tambahnya

"Gue tau gue salah"

"Renna gak pernah berkata kalau dia sakit hati tapi lo tau, tatapan nya sendu banyak kesedihan, dia jadi wanita yang dingin dan tidak pernah peduli pada orang lain. Dia gak pernah Deket sama cowo lain dan gak pernah mau buka hatinya untuk orang lain. Bahkan kalo dia bisa lupain lo, gue siap ada dibarisan paling depan dan langsung nikahin dia kalo perlu. Tapi nyatanya hatinya tak pernah lepas dari lo, tapi apa??? Lo nyakitin dia bahkan gue ragu sekarang lo bisa buat dia bahagia" jelas Raka

Noval sadar dirinya telah menyakiti Renna bahkan jika harus begini ia tak akan pernah menjadikan dia kekasihnya dan pergi begitu saja "gue sadar gue egois hanya ingin memiliki tanpa berpikir. Kali ini pun gue gak percaya sama diri gue sendiri apakah gue bisa bahagia in dia" ucapnya sendu. Noval menyakiti dirinya sendiri dan setelah ini ia akan menyakiti kekasihnya.

"Inget gue bakal bawa Renna sejauh mungkin dari lo, kalo lo nyakitin dia lagi" Raka mengucapkan itu dengan nada ancaman.

Mereka tak sadar bahwa Renna mendengarkan semua yang mereka ucapkan bahkan ia merasa ada yang aneh dengan ucapan Noval.

***

"Oke oke tunggu disana jangan kemana mana aku bentar lagi turun" ucap Renna dengan secepat kilat sambil membereskan meja kerjanya dan turun ke lantai bawah untuk menemui seseorang.
Bila bertanya soal hubungan Raka dan Noval mereka tak begitu akrab karena Raka sulit untuk membuka pertemanan kepada Noval. Raka belum percaya sepenuhnya kepada Noval, apakah ia akan membahagiakan Renna atau malah menyakiti nya lagi.

Raka melihat Renna berjalan dengan cepat saat keluar dari Lift, ia tersenyum dan berpikir kenapa Renna selalu tampil menawan dimatanya wajahnya yang cantik serta aura wibawa yang menakjubkan siapa yang tidak akan terpesona kepada nya. Raka tersenyum masam dalam hati ia menertawakan dirinya sendiri karena telah terpesona untuk kesekian kalinya pada Renna bahkan mengharapkan sesuatu yang lebih.

"Apa kau serius akan berangkat sekarang?" Tanya Renna ketika sudah berada dihadapan Raka

"Aku sudah bilang aku tak akan lama" jawab Raka "sebenarnya aku ingin lebih lama, namun kau tau aku orang sibuk" lanjutnya dengan nada sombong

Dear, You My HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang