"Jangan diluar ketika malam jika kau kedinginan, Ren"
Tubuh Renna menegang, suara itu suara yang ia rindukan namun ia Benci, suara yang tegas namun lembut dalam telinganya.
Renna tak ingin membalikkan tubuhnya ia terlalu takut, ia yakin bahkan suara itu hanyalah khayalannya.
"Tak ingin melihatku?"
Suara itu lagi, Renna akhirnya membalikkan tubuhnya. Matanya melebar terkejut, air matanya mendadak muncul namun seketika air mata yang terbendung hilang digantikan oleh mata merah dengan pancaran kemarahan.
Orang itu mendekat "stop disana Noval jangan pernah mendekat selangkah pun" ucap Renna dengan penuh penekanan dari setiap kata yang ia ucapkan.Noval tak mendengarkan ucapan Renna ia tetap mendekat dengan pelan "maaf"
Renna menatap Noval dengan marah dan kesedihan juga terselip didalamnya. Noval adalah lukanya dan kini luka itu hadir kembali. "Pergi" perintah Renna dengan nada bergetar. "Pergi dari hadapanku, kamu gak berhak datang dalam kehidupanku lagi" lanjutnya dengan mata berkaca-kaca menahan tangis.
Noval diam matanya sayu tak ada semangat sedikitpun, tak ada kebahagiaan, rambut berantakan sedikit panjang dan mata panda itu terlihat jelas. Noval mendekat dan kini jarang diantara mereka hanya berapa cm. "Aku minta maaf atas kejadian 4 tahun lalu" Noval mencoba meraih tangan Renna namun dihentakkan oleh Renna. "Aku gak bisa hidup tanpa kamu Ren , aku mohon" Noval memohon matanya berkaca-kaca.
Renna menggelengkan kepalanya "pergi" perintahnya.
Noval menggenggam tangan Renna namun Renna berontak, Noval Mun tak ingin melepaskan Renna "kumohon, maafkan aku. Aku cinta sama kamu aku gak mau kehilangan kamu, aku udah berusaha keras untuk lupain kamu tapi aku gak bisa Ren gak bisa" ucapnya frustasi "aku gak pernah nemuin kamu setelah itu karena aku gak tau kamu dimana, saat aku tau aku takut kamu masih marah sama aku akhirnya aku gak nemuin kamu dan sekarang dengan keberanian yang aku punya aku datang Ren aku datang" lanjutnya.
Renna masih dengan memberontak untuk bisa lepas dari genggaman Noval "lepas" ucapnya "kenapa gak selamanya, gak usah kamu kembali karena aku gk meminta itu dan juga aku gak pernah mengharapkan kamu kembali" lanjutnya "jadi lepaskan aku, aku mau pergi"
Noval menggeleng kepalanya "enggak, aku mohon" air matanya keluar "aku gak sanggup, aku lemah. Aku semakin lemah saat kamu pergi"
Renna tertawa namun air matanya menetes terluka "lalu apa yang kau pikirkan saat kamu pergi ninggalin aku dulu?" Tanyanya berteriak serak "pernah kamu pikir itu? Aku sakit aku terluka, kamu peduli?" Renna menggelengkan kepalanya "enggak, kamu lemah aku pun lemah dulu atau sekarang. Kamu kelemahan ku" ucapnya.
Renna kembali berontak ingin dilepaskan dari genggaman noval, namun Noval tetap mempertahankannya "maaf, aku tau--"
Bugggggg........
Noval terjatuh oleh pukulan seseorang sampai sudut bibirnya terluka dan berdarah.
Renna terkejut ia menutup mulutnya, Edo tiba-tiba datang dan memukul Noval dengan keras sampai Noval terjatuh.
Edo mencekal kemeja yang Noval pakai dan menatap Noval dengan tatapan tajam.
Noval pun menatap Edo dengan tatapan permusuhan, selama ini ia telah mengawasi Renna dan tentunya ia tau siapa orang dihadapannya ini "Lo gak usah ikut campur" ucap Noval tenang namun dengan nada permusuhan.
Bugggggg
Edo kembali memukul Noval tanpa tau siapa orang dihadapannya iini "Lo udah buat Renna nangis dan lo bilang itu bukan urusan gue" ucap Edo penuh penekanan dan tatapan permusuhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear, You My Heart
CasualeKetika hati yang telah lama kehilangan sang pemilik, ketika hati tak mampu untuk menerima kembali seseorang hanya karena orang yang telah lama pergi dan tak pernah kembali. Hanya menyisakan sebuah Luka yang tak dapat sembuh. Meninggalkan sebuah hati...