Prolog

5K 301 26
                                    

Hai

Ini adalah karyaku yang ke 9 Hore ini juga requets dari temanku di Wattpad 😄.

Happy reading minna

"Ciel dimana kamu ohok ohok Ciel"teriak Rachel mencari anaknya ditengah kobaran api yang menghancurkan manor.
"Momy hiks momy "tangis kecil terdengar membuat Rachel tersenyum lega lalu mencari sumber
suara tersebut.

"Ciel !"jerit wanita itu langsung memeluk Ciel
"Momy ohok ohok"batuk-batuk Ciel itu membuat sang wanita memeluk Ciel dan dengan tenaga yang tersisa Rachel mengendong Ciel keluar rumah

'Maafkan aku Vincent aku harus  membawa Ciel keluar atau anakku akan tiada'batin Rachel tetap mengendong Ciel. 
Rachel  berhenti disebuah gubuk tua yang berada didalam hutan terlarang.

"Ciel "lirih Rachel dengan kondisi yang mengenaskan terjatuh  kerena kakinya sudah tidak kuat menahan beban yang berlebihan.

Brug

Mata Rachel semakin memburam dan kehilangan semua tenaganya untuk bertahan.

Skip time

Vincent pulang ke manornya yang megah dengan senyuman terpasang dibibirnya langsung hilang denagn cepat  melihat manor kebanggaannya hilang dilahap sijago merah.

"Tanaka ! Apa apa ?! Rachel ! Ciel !"teriak Vincent  berusaha masuki kedalam manornya namun, dihalangi  Tanaka yang memeluk erat tuanya.
"Tenanglah tuan aku yakin mereka akan selamat"kata Tanaka.

"Bagaimana aku bisa tenang kalau anakku akan mati !"bentak Vincent
"Tidakah anda lihat tuan ada jejak kaki ?"tanya Tanaka melihat ada jejak seperti kaki perempuan
Vincent memutuskan untuk tenang dan mengikuti jejak kaki itu secara perlahan.

Vincent dan Tanaka mulai agak khawatir saat jejak kaki itu menuju hutan terlarang.
"Tuan sebaiknya kita menyuruh Baldroy dan Finny ?"kata Tanaka

Vincent mau tidak mau mendengar usul Tanaka karena ia tidak mungkin membiarkan dirinya dalam bahaya juga.

In Ciel place

Ciel terbangun  dalam dekapan ibunya Rachel, ia melihat ke sekeliling lalu mengoyangkan tubuh Rachel yang sepertinya sudah tidak bernyawa.

"Momy momy bangun ! Momy kita ada dimana ?"kata Ciel masih mengoyangkan tubuh kaku Rachel.
"Ciel momy disini"kata seseorang yang tidak Ciel tau.

"Momy ? Momy ku lagi bobo ! Itu momy Ciel kamu Ciapa ?"tanya Ciel memiringkan kepalanya
"Aku momy mu dia bukan momymu"kata sosok itu tersenyum, Ciel merasa aman dengan sosok itu mendekati sosok yang indah itu.

"Tapi Ciel udah punya momy itu momy Ciel"kata Ciel dengan senyumannya yang lugu.
"Kalau begitu panggil aku mama yah "kata sosok itu

"Mama ? Mama Ciel ? Ciel senang apalagi cudah punya momy dan mama yang cantik dan indah"kata Ciel merentangkan tanganya.
"Aku juga sayang"kata sosok itu langsung memeluk Ciel dengan sayang.

9 tahun kemudian

"Finny aku sudah lelah mencari bocchan tapi kenapa tuan Vincent masih memaksa kita "kata Baldroy dengan keadaan memengang sejata.
"Tapi, masih ada satu tempat lagi mungkin bocchan masih hidup aku percaya itu !"seru Finnian semangat

"Percuma bocchan pasti sudah mati mana ada dia masih hidup setelah 9 tahun menghilang !"seru Baldroy lesal harus mencari hal yang sebenarnya tidak mungkin.
"Ah ada gubuk ayo Baldroy" tunjuk Finnian dengan senang kearah gubuk yang sepertinya akan roboh.

Baldroy segera berlari disusul Finnian yang ikut berlari

Brak

Bladroy mengebrak pintu yang reot dan rusak, terlihat anak berusia 12 tahun dengan kondisi yang sangat mengerikan.

"Grrrrr"geram anak itu lalu berjalan makin masuk kedalam gubuk dengan cara merangkak.
"Itu pasti bocchan aku yakin itu Baldroy"kata Finnian berusaha mengejar anak itu. Finnian meraih rambut panjang anak itu rambut yang sangat halus walaupun kotor

"Grrr"geram anak itu saat rambutnya ditarik kencang.
"Benar dia bocchan lihat matanya !"seru Finnian Baldroy hanya terdiam dan memandang Finnian dengan tidak yakin.

"Mana mungkin dia hanya anak gelandangan bocchan sudah mati !"seru Baldroy dengan tegas anak itu hanya diam.

"Tidak peduli. Ayo bocchan kita akan pulang menemui dadymu"kata Finnian mengendong anak itu ala karung.

Skip time

"Tadaima"seru Vincent dengan semangat saat tau anaknya masih hidup walaupun kondisinya tidak memungkinkan.
Vincent langsung menuju ke ruangan khusus

Brak

"Ciel aku kangen kamu nak !"seru Vincent langsung memeluk Ciel namun, Ciel mamberontak dan seakan tidak kenal Vincent.

"Pergi ! Pergi hiks mama tolong Ciel hiks pergi"tangis Ciel berusaha melepaskan pelukkan Vincent yang membeku.
"Ciel ini aku dad mu Ciel !"kata Vincent khawatir langsung memengangi wajah Ciel dengan kedua tangannya.

Ciel yang terlihat ketakutan makin memberontak lalu mendorong Vincent dengan kuat.
"KAU BUKAN MAMA PERGI ! MAMA CIEL TAKUT"teriak Ciel berlari ke ujung ruangan, Vincent hanya membeku lalu mengeluarkan air matanya.

"Ciel maafkan dad karena dad pergi mom mu harus pergi tenang yah"kata Vincent lembut merentangkan tangannya.
"Tidak ! Mama tidak pergi mama selalu sama Ciel !"seru Ciel membuat Vincent terdiam lalu memutuskan untuk meninggalkan Ciel.

Setelah Vincent pergi sosok yang Ciel nanti datang lalu memeluk Ciel dengan erat.
"Mama Ciel takut, ayo pulang hiks"isakkan kecil Ciel
"Tenanglah my little earl kita akan bersama lagi hanya berdua"kata sosok itu memeluk Ciel hingga tertidur.

"Aku tidak akan meninggalkan dia lagi ! Kali ini aku tidak akan mengalah Vincent Phantomhive"kata sosok itu.

In another place

"Dia sudah mengeluarkan auranya. Aura yang membuat semua iblis tertarik dengannya. Aku tidak sabar untuk mencicipnya. Tunggu aku Phantomhive"kata seseorang dengan mata merah menyala ditengah kegelapan yang amat menangkutkan.

In Vincent

'Argthhhh, kenapa Ciel seakan tidak mengenalku yang sebagai ayah kandungnya ?! Apakah mungkin ? Tidak ! Pasti tidak mungkin orang itu sudah mati !' batin Vincent yang sangat kacau seperti Vincent itu sendiri.

"Apa yang harus aku lakukan ?"gumam Vincent, Tanaka sedari tadi hanya melihat Vincent yang gusar sendiri memutuskan memberitau idenya.

"Tuan bagaimana kita panggil teman-teman Ciel bocchan ?"kata Tanaka membuat Vincent melihat Tanaka dengan raut wajah senang.
"Aku setuju dengan ide mu bagaimana aku tidak terpikirkan ide itu terima kasih Tanaka" kata Vincent langsung berjalan kearah telepon.

"Tuan Vincent sepertinya sangat bersemangat sekali."kata Tanaka kalem lalu berjalan mengikuti Vincent yang entah diruangan apa ?.

In Ciel room

"Khuhuhu, percuma kamu akan mengambil anakku lagi ! Aku tidak akn menyerahkan little earlku padamu ! Ciel sayang kamu milikku hanya aku yang akan menentukan masa depanmu "kata sosok yang bersama Ciel mengusap rambut halus Ciel dengan tangan pucatnya ditambah kuku hitamnya yang panjang.

"Aku akan menjadi satu-satunya orang tuamu bukan Vincent atau pun Rachel jalang itu hanya aku, yah hanya aku"kata sosok itu melihat ke arah pangkuannya menatap Ciel dengan penuh kasih sayang seakan sudah lama sekali kehilangan harta berharganya.

Tbc
Bagaimana jelek yah maaf yah semuanya

My SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang