New life in school

1.1K 145 0
                                    





Happy reading

Hari pertama Ciel sekolah sangat biasa untuk Ciel karena semua materi pelajaran sudah pernah Ciel pelajari waktu kecil saat tinggal bersama Undertaker yang dulu tidak Ciel ketahui sebagai mamanya.
"Membosankan hari ini sangat membosankan sekali" gerutu Ciel lalu melihat ke arah jendela kelasnya.

Ciel merasakan sedari awal ia  masuk ke sekolah ini seperti ada yang mengintainya, dan itu membuat Ciel sangat risih dan tidak tenang seperti ada yang mengintai Ciel dan Ciel sangat risih akan hal itu.
Pelajaran selanjutnya adalah pelajaran khusus dimana masing-masing ras akan dipisah.
Kalau manusia dia akan menjadi pelajaran olah raga, kalau vampire akan menjadi pelajaran menahan hawa napsu terhadap darah, dan pelajaran meningkatkan kecepatan, penciuman, ketajaman mata, dan pendengaran.

Untuk shinigami akan menjadi pelajaran mengunakan senjata, khusus untuk murid baru akan disuruh untuk berdiam diri disebuah ruangan penuh senjata dan menunggu salah satu senjata pencabutnya memilih tuannya. Untuk Akuma atau iblis akan menjadi pelajaran yang agak sulit untuk dijelaskan karena materinya agak sedikit lebih banyak dari ras lainnya. Dan untuk ras elf dia akan berlajar sesuai elemen mereka masing-masing.

Tetapi, yang merupakan campuran ia akan melakukan sebagian dari masing-masing rasnya dan pelajaran itu lumayan sulit untuk diserap dan dipahami.
Ciel yang kebingungan akan rasnya dihampiri oleh Sebastian yang selaku OSIS sekolah ini.
"Kamu kenapa bocchan ?"tanya Sebastian membuat Ciel kesal.
"Diam Aku bukan tuan muda yang manja jadi diamlah dan antarkan aku untuk pelajaran khusus !"perintah Ciel membuat Sebastian menyeringai.

"Bukankah pelajaran khusus mengharuskan untuk mengetahui dahulu rasmu baru kamu boleh belajar ?"sindir Sebastian membuat Ciel kesal.
"Baiklah, kebetulan aku juga akan mengikuti pelajaran khusus jadi ikuti aku !"perintah Sebastian lalu berjalan agak menjauh dari Ciel, Ciel mendengar perintah Sebastian hanya menganguk lalu mengikuti Sebastian.

Mereka berjalan hingga berada disebuah pintu yang terdapat 2 penjaga sekolah.
"Permisi pak, dia anak baru dan tidak mengetahui ras apakah dia bolehkah anda mengetesnya dahulu ?"tanya Sebastian sopan kedua penjaga itu menganguk lalu memenggan tangan Ciel agak kasar.
Ciel yang diperlakukan agak kasar tubuhnya mengigil ketakutan dan menberontak.
"Lepaskan ! Lepaskan biarkan aku pergi LEPASKAN !!!"teriak Ciel berusaha lari tapi, Sebastian dan penjaga yang satunya lagi terus memaksa Ciel dan membuat Ciel semakin panik.

Tubuh Ciel mulai mengeluarkan api yang agak besar, membuat semua yang memenggan Ciel merasa kepanasan kecuali Sebastian, Sebastian malah tambah mencengkram tangan Ciel agar Ciel tidak lari.
Ciel tambah memberontak lalu menunjukkan wajah marahnya terlihat sebelah mata Ciel berubah warna menjadi hijau kekuningan seperti mata shinigami dan seblahnya lagi terdapat seperti pentagram berwarna ungu terang.

"Kubilang lepaskan !"perintah Ciel marah lalu menarik tangannya dengan sekuat tenaga, dan api ditubuhnya keluar semakin membesar. Sebastian akhirnya menyerah dan memutuskan untuk melepaskan tangan Ciel, Ciel yang sudah dilepaskan lalu berlari dengan cepat entah kemana. Sebastian melihat reaksi Ciel hanya tersenyum mengerikan dengan taring yang keluar dari sela bibirnya dan mata berwarna cokelat madu berubah menjadi merah dengan pupil vertical.

"Khuhuhu menarik sangat menarik" gumam Sebastian lalu pergi meninggalkan dua penjaga yang entah kapan telah tidak sadarkan diri.

Ciel berlari menuju kamar asramanya dan mengunci pintunya.
Perlahan-lahan api ditubuh Ciel mulai menghilang dan mata Ciel kembali menjadi normal Ciel duduk dikasurnya dengan selimut menutupi nya dan tubuh Ciel sangat bergemetar seakan-akan mengalami ketakutan yang sangat hebat.
"Aku takut hiks aku mau pulang hiks takut hiks mama aku mau pulang hiks hiks a-aku takut hiks" tangis Ciel Sambil menutupi wajahnya dengan kedua lututnya.

"Ciel takut mama hiks hiks takut hiks huawwaaaa"tangis Ciel makin keras dan tidak terkendali.

Brak

Tiba-tiba jendela kamar Ciel terbuka terlihat Undertaker sedang memasuki kamar Ciel dengan paksa.
"Early ada apa denganmu nak ?"tanya Undertaker lalu memeluk tubuh Ciel dengan erat, Ciel terus menangisi sambil menempelkan kepalanya didada Undertaker, Undertaker mengusap kepala Ciel dengan pelan-pelan.

"Jangan menangis lagi early aku mohon air matamu terlalu berharga"kata Undertaker berusaha menenangkan Ciel.
"Mama hiks Ciel takut hiks Ciel mau pualng mama hiks ke rumah kita dulu Hiks ku mohon" kata Ciel sembari menangis, Undertaker hanya terdiam, dan terus memeluk Ciel dengan penuh kehangatan. Ciel mulai tertidur dalam pelukkan Undertaker.

Undertaker membaringkan Ciel dikasur itu lalu membuka mulut Ciel dan menuangkan sesuatu kedalam mulut Ciel.

Ciel merasakan ada sesuatu didalam mulutnya lalu meminumnya dan melihat ke arah Undertaker.
"Apakah ini sudah pagi mama ?"tanya Ciel, Undertaker menutup mata Ciel yang terbuka kecil lalu yersenyum lembut.

"Belum early ini masih malam belum saatnya kamu bangun" kata Undertaker.

Setelah Undertaker rasa Ciel sudah tertidur kembali.
"Jangan macam-macam dengan anakku Sebastian Michaelis" kata Undertaker pada bayangan didekat pintu, lalu keluarlah Sebastian dengan mata merah dan pupil yang vertical sambil menyeringai.
"Aku hanya ingin anak itu bukan macam-macam Undertaker, dia adalah incaranku" kata Sebastian membuat Undertaker terkekeh.

"Bukankah kamu dengan Grey ?"tany Undertaker berjalan mendekati Sebastian.
"Tidak, lebih baik anda keluar dari kamar saya dan Ciel" kata Sebastian dijawab dengusan oleh Undertaker.
"Kalau anakku sampai terluka kau tangung akibatnya !"kata Undertaker berjalan keluar dari kamar Sebastian dan Ciel dengan perasaan tidak enak dan takut.

Tbc

Hora seudah selesai semoga kalian suka udah lama Kage gak update heheh semangat. Kalian  doain yah semoga naskah novel Kage diterima oleh penerbit ! Kage pengen banget bisa membuat novel sendiri doain yah

My SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang