No No No !

985 119 8
                                    

Khusus dewasa anak kecil pergi jauh-jauh Kage gak mau disalahin ne. Kalau dosa

Happy reading 😉

Ciel merasa sangat lelah dan tubuhnya sangat kaku untuk saat ini, akibat latihan bak neraka oleh William dan Ronald ditambah Ciel dibully oleh para shinigami lainnya akibat Ciel bermarga Phantomhive.
"Kenapa bersekolah malah tambah berat"runtuk Ciel memasuki kamarnya dan langsung tidur saat sudah berada ditempat tidur.

Tidak lama Ciel tertidur pintu kamar mandi terbuka terlihat Sebastian  dalam keadaan telanjang dada dan bagian bawahnya ditutupi oleh handuk, rambut hitam basah Sebastian menambah pesona ketampanan Sebastian.
"Hm ? Bocchan dia sudah tertidur lagi dan belum menganti seragamnya. Hah, dasar bocah" runtuk Sebastian melihat Ciel dengan detail baju seragam Ciel basah kuyub oleh keringat belum lagi wajah terdapat serambut pink akibat kelelahan ditambahan dada yang naik turun membuat Sebastian menelan ludah.
"Dasar ! Bocah ini setidaknya ganti baju atau apalah jangan begini !"seru Sebastian mendekati Ciel yang tertidur didekatkan bibir Sebatian ke bibir Ciel.

Cup

"Manis"gumam Sebastian kembali mendekati Ciel yang tertidur, dikulumnya bibir mungil Ciel lalu beralih ke leher jenjang Ciel tanpa Sebastian saari matanya kini mulai menjadi merah darah dan sepasang taring mulai keluar.
"Maaf yah, aku sudah tidak tahan"bisik Sebastain lalu menjilat telinga Ciel dan kedua tangannya mulai membuka seragam Ciel dengan hati-hati takut siempu terbangun sebelum ia melepaskan hasratnya.

Setelah seragam Ciel telah terbuka Sebastian mengkulum puting sebelah kiri dan meremas puting sebelah kanan oleh tangan kanannya tidak mau ketinggalan tangan kiri Sebatian  sedangan melayani bagian bawah Ciel yang masih tertutupi oleh celana seragamnya.

"Ngthh ah, ngth ah ah ah"erang Ciel masih dalam kondisi tertidur, menderang erangan atau desahan dari Ciel Sebastian semakin bersemangat dan berpindah mengulum puting sebelah kanan. 
Ciel yang merasa tidak nyaman terbangun dan melihat Sebastian yang memainkan putingnya.
"Nghhtt ah tidak ! Tidak ngthh lepaskan !"seru Ciel memberontak tetapi, Sebastian tetap tidak bergeming dan makin menguatkan hisapannya diputing Ciel.
"Eghttt lepas ah ah ah lepaskan, tidak ah lepaskan"desah Ciel makin keras dan memberontak berusaha melepaskan hisapan Sebastian.

Sebastian mendengar desahan Ciel mulai bergerak menciumi perut datar Ciel dan mulai membuka celana Ciel terlihat gundukkan kecil diselangkangan Ciel.
"Egnht TIDAK TIDAK JANGAN !"teriak Ciel saat Sebastian mulai memainkan kejantanan Ciel dan sesekali mengecupnya.
"Lezat"ucap Sebastian lalu memasukkan kejantanan Ciel lalu memaju mundurkan kepalanya dan menghisap kuat kejantanan Ciel.
"Eghn jangan jangan AHHHHH !!!!" seru Ciel diakhir karena organisme Sebastian dengan senang hati meminum semua sperma Ciel lalu menjilat kejantanan Ciel.

"Nikmat, bagaimana kalau kita bermain ke intim Bocchan"bisik Sebastian membuat Ciel melebarkan matanya lalu menatap Sebastian dan menggelengkan kepalanya pelan.
"Jangan, jangan aku mohon jangan"lirih Ciel air mata mulai turun dengan deras dari mata Ciel.
"Ini tidak akan sakit kok"kata Sebastian lalu mencium bibir Ciel, dan Sebastian memasukkan jari telunjuknya ke anus Ciel, Ciel kaget dan berusaha memberontak tapi Sebastian tidak membiarkan itu dan mulai mengajak bermain lidah Ciel.
"Ngthhh !"erang Ciel saat merasakan satu jari lagi memasuki anusnya dan mulai memaju mundurkannya.

"Ngthhh"erang Ciel seketika matanya sayup membuat Sebastian melepaskan ciuman dan makin mempercepat kedua jarinya.
"Ngthhh ah ah ah ah "desah Ciel  membuat Sebatian menyeringai dan melepaskan handuk yang sedari tadi mengangunya.
"Ne bocchan kita akan menjadi mate dan tidak akan ada yang bisa memisahkan kita berdua" bisik Sebastian lalu menjilat telingga Ciel mendengar itu Ciel berusaha memberontak kembali.
Sebastian menyeringai melihat ketidak berdayaan Ciel  , dengan perlahan Sebastian mengigit leher Ciel hingga berdarah.

"AKHHHH LEPAS ! LEPASKAN ! Lepaskan aku" kata Ciel menekan perkataan terahkir, tiba-tiba ditangan kiri Ciel mengeluarkan sambit, dan Ciel mengayunkannya ke leher Sebastian. Melihat sambit akan meluncur memotong lehernya Sebastian dengan cepat melepaskan gigitannya dan mundur beberapa langkah. Tidak menyia-yiakan kesempatan Ciel berusaha untuk kabur dan dengan cepat keluar dari kamar itu.
"Cih, dasar dia itu ! Tapi jujur darahnya membuatku bersemangat"gumam Sebastian lalu berjalan dengan santai mengikuti Ciel. Ciel saat ini terus berlari walaupun tenaganya terkuras dan ia terluka semua itu ia abaikan hanya untuk pergi ke tempat tujuannya ruang kepala sekolah atau menemui Undertaker.
"Hiks aku harus cepat" lirih Ciel tidak memperdulikan bahwa dia telanjang bulat.
"Percuma kamu mau lari kemana Ciel Phantomhive ? Ditempat ini tidak ada siapapun kecuali aku hahaha"tawa jahat Sebastian membuat Ciel makin mempercepat langkahnya.
"Mama tolong aku, tolong aku MAMA !"teriak Ciel memanggil Undertaker.

"Hahahaha teriaklah tidak ada siapa pun disini teriaklah hahaha"tawa Sebastian makin keras membuat Ciel makin ketakutan.
'Mama aku mohon selamatkan aku, mama, dady selamatkan aku'batin Ciel masih berharap Undertaker berada disana dan menyelamatkannya.

Brug

Tubuh Ciel jatuh dalam dekapan Sebastian yang entah kapan ia sudah berada didepan Ciel dan membuat Ciel terjatuh.
"Untuk seukuran bocchan kamu memang hebat Ciel Phantomhive tapi, untuk seukuran akuma yang hebat kamu kalah telak"bisik Sebastian lalu menjilat luka yang berlumuran darah akibatnya.
"Ittai, lepaskan aku"kata Ciel pelan berusaha untuk lepas dari Sebastian.

Dug

Tekuk Ciel dipukul Sebastian yang mengakibatkan Ciel pingsan dalam dekapan Sebastian.
"Mine"kata Sebastian lalu mengendong Ciel bridal dan menghilang entah kemana.



Tbc

Maafkan Kage kalau lama minna, dan terima kasih untuk vote dan comment kalian love you all

My SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang