13. Enlighten

4.6K 724 173
                                    

"Jangan kira saya diam karena saya tidak tahu apa-apa dan saya tidak akan membiarkan anda lepas, dayang Park Chaeyoung dari Busan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jangan kira saya diam karena saya tidak tahu apa-apa dan saya tidak akan membiarkan anda lepas, dayang Park Chaeyoung dari Busan." Chaeyoung jatuh terkejut, tangannya gemetar mendengar ucapan Namjoon yang tertuju padanya.

"Bagaimana anda tahu semua itu?" Chaeyoung merangkak mundur, menghindari Namjoon yang bergerak semakin dekat dengannya.

"Kau tidak usah ingin tahu darimana aku mengetahuinya, mama. Tapi ingatlah suatu saat aku akan menyeretmu ke penjara ketika bukti yang aku temukan sudah lebih dari cukup." Chaeyoung menangis, rasa bersalah kembali menghantui pikirannya.

"Kau bisa membawaku dan mengadiliku di pengadilan saat buktimu sudah cukup, aku akan melakukannya lebih daripada senang hati Naeuri. Tetapi bisakah kau berjanji untuk melindungi keluarga-"

"Maaf karena memotong, tetapi kurasa pembicaraan kalian sudah cukup sampai disini." Namjoon menoleh, matanya memandang awas lelaki berpakaian hitam di depannya, ia tidak mungkin tidak mengenali siapa lelaki yang hampir mengantarkannya pada gerbang kematian.

"Kau banyak bicara, Jenderal Kim. Apa pedangku kurang kuat menancap dipunggungmu dulu?" Lelaki itu terkekeh, suaranya berat dan dalam sesuatu yang seakan terdengar familiar di telinganya.

Satu sabetan dan Namjoon berhasil menghindar, sesekali ia akan berguling dan menangkis serangan itu menggunakan pedangnya ia menoleh ke sekeliling. Ia berusaha membagi fokusnya dan hanya kecewa saat menemukan sang dayang telah pergi.

KLANG

"Matamu melihat kemana saat musuhmu ada di depanmu, Jenderal Kim?" Kedua pedang mereka berdenting saling beradu, Namjoon memanfaatkan tenaga juga tingginya yang lebih dibanding sang penyerang segera mendorong dan menendang lelaki itu.

"Jangan kau kira aku kehilangan fokusku." Namjoon menyeringai dan mengambil langkah untuk mendekat hanya saja gerakannya kurang cepat dan tangkas, satu sabetan pedang kembali mendera tubuh Namjoon saat ia lengah, pedang miliknyapun sudah ditendang jauh.

"Kau bilang kau tidak kehilangan fokusmu?" Namjoon bisa merasakan bahwa lelaki itu tengah menyeringai padanya, pedangnya sudah ada di dekat lehernya siap kapan saja memisahkan kepalanya dengan tubuhnya sebelum suara rebut terdengar mendekati mereka berdua.

"Kali ini kau beruntung Jenderal Kim. Lain kali kita akan bertemu lagi tapi ingatlah sesuatu Goryeo akan menjadi negara yang abadi." Lelaki itu berlari gesit, Namjoon masih terpaku saat bawahannya datang mendekat dan terlihat mencemaskannya.

"Aku tidak apa - apa Bonggu - ya. Biarkan saja lelaki itu pergi, lain kali aku yang akan menempatkan pedangku di lehernya." Namjoon berkata dingin.

.

.

THE CONCUBINE : War of Flowers

Enlighten

Plaetinuhm's Present

The Concubine : War of FlowersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang