ART Tampan Bikin Meleleh

"7"

Seokjin merasa sangat beruntung. Eomma Taehyung begitu baik hingga mau membiayai sekolahnya. Seokjin bergegas memakai Seragam sekolahnya dan ia berangkat bersama Taehyung karena ia tidak tahu dimana sekolahya.
Selama perjalanan Seokjin hanya diam mengikuti langkah Taehyung dari belakang.

"Jin hyung."

"Hem."

Taehyung mengsejajarkan langkahnya bersama Seokjin. Ia menggandeng lengan Seokjin dan tersenyum manis. Taehyung sangat senang bisa bersekolah bersama Seokjin di sekolah yang sama.

"Jangan menggandenggu seperti ini. Sudah aku katakan aku sudah punya pacar apa kau tidak mendengarnya."

"Memang kenapa kalau kau punya pacar? lagi pula dia gak ada disini kan."

Seokjin sangat kesal Taehyung benar-benar tidak ada jerahnya menggoda dirinya. Dia akui kalau dirinya memang tampan tapi masak dia di sukai sama namja macam Taehyung.

"Lepaskan aku Tae," ujar Seokjin dengan nada sedikit menyentak.

Taehyung yang melihat amarah Seokjin langsung melepaskan gandengan tangannya dari Seokjin.
Di sepanjang perjalanan semua orang menatap Seokjin kagum dengan ketampanan yang di milikinya. Tidak hanya para yeoja para namja pun di buat melongo oleh Seokjin.

Seokjin sangat risih dan ia yakin penyebab ia di pandangi oleh semua orang karena ia jalan bersama Taehyung. Namun kali ini Seokjin diam karena ia tidak dapat pergi sekolah sendirian ia belum tahu tujuannya.

"Apa masih jauh," ujar Seokjin.

"Ani, bentar lagi nyampek Jin hyung. Kau sangat populer ya aku sangat iri padamu."

Seokjin menatap heran Taehyung. Mereka sampai di sekolah dan Seokjin harus mengelus dada karena ia juga satu kelas dengan Taehyung.

"Perhatian semuanya kalian mendapatkan teman baru sekarang," ujar sang guru yang mengajar.

Semua murid heboh ketika Seokjin masuk ke dalam kelas.

"Aaauuhh"

"yeaaahh"

"tampan sekali," dan masih banyak lagi jeritan para murit di kelas Taehyung.

"Semuanya harap diam," perintah sang guru.

"Silahkan memperkenalkan dirimu," lanjut sang guru setelah murid-muridnya diam.

Seokjin mengangguk.
"Hi namaku kim Seokjin-,"

"Pacar Kim Taehyung," celetuk Taehyung seenaknya.

"Huuuuu," seruan semua murid.

"Sudah-sudah, Seokjin silahkan menempati bangku yang kosong" ujar sang guru melerai  keributan.

Seokjin menempati kursi kosong di sebelah Hoseok dan di belakang Taehyung. Seokjin menatap tidak senang Taehyung karena sudah mengacaukan acara perkenalannya. Taehyung yang mendapatkan tatapan tidak senang Seokjin melempar senyum ke arah Seokjin dan memberi ciuman dengan memanyunkan bibirnya.
.
.
.

Jam pelajaran pertama dan kedua telah usai dan sekarang para siswa istirahat. Taehyung dan Jimin pergi ke kantin sementara Seokjin masih di dalam kelas.

"Hi hyung, namaku Jung Hoseok," ujar Jhope teman sebangku Seokjin.

"Aku Seokjin dan aku sudah memperkenalkan diri tadi. Kau bisa memanggilku Jin hyung saja."

"Baiklah Jin hyung mau pergi ke kantin?."

Seokjin dan Jhope sampai di kantin. Taehyung melihat kedatangan Seokjin langsung menghampirinya.

"Jin hyung ayo duduk bersama kami," ia melirik Hoseok yang seakan bilang bagaimana denganku.

"Jhope hyung kau juga, ayo bergabung," ujar Jimin.

Mereka makan bersama Taehyung berusaha keras mencari perhatian Seokjin. Ia makan dengan belepotan dan berdahem setelahnya. Seokjin melihatnya sekilas dan tidak menghiraukannya.

"Dasar jorok," batin Seokjin.

Taehyung kesal Seokjin tidak memperdulikannya walaupun ia sudah memberi kode.

"Taehyung kalau makan jangan kayak bayi," ujar Jhope.

Jimin yang ada di sampingnya hanya terkekeh melihat tingkah bodoh Taehyung yang berusaha mencari perhatian tapi malah di cuekin oleh sang target. Taehyung mengelap kasar bekas makanan yang menempel pada mulutnya dan mengusapkannya pada kemeja Jimin.

"Taehyung~ah!!, aku bukan serbet," protes Jimin karena dia jadi sasaran Taehyung.

Taehyung nyengir-nyengir tidak perduli. Salah sendiri menertawakan teman yang kesusahan. Ralat, yang tidak di perhatikan. Seokjin dan Jhope hanya diam menyaksikan adegan tidak penting yang di lakukukan dua sahabat tersebut.

Semua murid mendatangi Seokjin yang sedang makan. Salah seorang yeoja memberikan surat cinta untuk Seokjin.

"Apa itu surat cinta?," tanya Taehyung pada yeoja tersebut.
Yeoja tersebut tersenyum malu terlihat jelas rona merah di pipinya.

"Apa kau tidak tahu kalau Jin hyung itu pacarku," lanjut Taehyung.

"A~aku....,"

"Jangan dengarkan Taehyung dia hanya bergurau," ujar Jhope pada yeoja tersebut. Seokjin hanya diam saja tak begitu perduli dengan semua yang ada.

Terlihat senyuman di wajah yeoja tersebut dan itu membuat Taehyung jengkel. Ia akan mendapat saingan seorang yeoja cantik dan tentu Seokjin akan mudah menyukai yeoja tersebut karena dia namja normal.
Taehyung menaikkan sudut bibirnya ia berdiri di dekat yeoja tersebut.

"Jin hyung ayo pilih aku apa dia," ujar Taehyung.

"Dasar Tae bodoh," batin Jimin.

Seokjin menghampiri Taehyung dan yeoja tersebut ia berdiri di tenga-tenga keduanya. Semua mata murid yang ada di kantin tersebut menatap ke arah Seokjin yang menggandeng keduanya.

"Kalian berdua bukan tipeku."

Seokjin menatap bergantian Taehyung dan yeoja tersebut menyunggingkan senyum tidak berdosanya karena sudah menyakiti hati seseorang. Seokjin berlalu dan di ikuti Jhope dari belakang.

"Tae~Tae~ sudah dua kali di tolak lebih baik menyerah saja," ujar Jimin.

Taehyung memutar bola mata malas mendengar celoteh Jimin yang menyakitkan hati.
.
.
.

Seokjin berjalan dengan cepat saat pulang karena Taehyung terus nempel padanya. Ada saja tingkah Taehyung untuk membuat Seokjin memperhatikannya.

"Aduh, Jin hyung tungguuu," ujar Taehyung berpura-pura jatuh.

Seokjin tidak menghiraukan Taehyung dan ia terus berjalan.

"Jin hyung."

Seokjin menghela nafas dan melanjutkan jalannya lagi. Cukup jauh ia berjalan dan ia tidak mendengar panggilan Taehyung lagi.

"Apa anak itu benar-benar kesakitan," batin Seokjin. Ia kembali ke tempat Taehyung berada dan Taehyung masih belum bangun ia mengelus-elus kakinya. Sekarang Seokjin yakin Taehyung benar-benar terjatuh.

Seokjin menghampiri Taehyung dan menggendong Taehyung. Seringai jelas terlihat di sudut bibir Taehyung.

"Aku yakin kau pasti kembali Jin hyung."

**TBC**