"2"

1.6K 167 14
                                    

Taehyung terkejut eommanya menemukan DVD film dewasa yang di simpannya. Eommanya membawa DVD itu keluar untuk di bakarnya.

"Jadi karena barang ini nilaimu jelek," ujar eomma Taehyung dengan melotot.

"Mau kau apakan semua DVD itu eomma? tolong kembalikan." Taehyung mengejar eommanya menuruni anak tangga.

"Biar aku bakar semua ini agar kau tidak terus-terusan melihat barang seperti ini."

Eommanya terus berjalan menuju halaman belakang. Sebelum itu ia menyelipkan sesuatu di bawah serbet kemudian berjalan kembali menuju teras belakang. Seokjin yang waktu itu sedang memasak di dapur hanya diam ambigu melihat nyonya majikannya tersebut.

Tidak lama Taehyung teriak-teriak memanggil eommanya agar eommanya mengembalikan DVD miliknya.

"Tolong kembalikan eomma semua itu limited edition dan hanya sedikit yang punya," rengek Taehyung memelas.

"Aku tidak mau putra semata wayangku rusak hanya karena keseringan melihat yang beginian."

Membuang semua DVD Taehyung ke tong sampah dan menyiramnya dengan minyak tanah tanpa hitungan dia menyalakan api ke tong sampah tersebut. Terbakarlah sudah DVD itu.

"Kenapa eomma tidak mendengarku itu semu-,"

"Taehyung!!!."

Di bentaknya Taehyung karena terus membicarakan DVD itu. Taehyung yang sudah tahu sifat eommanya langsung menciut. Kalau sudah tidak dapat di bujuk lagi pasti eomma Taehyung akan mengamuk dan Taehyung tidak mau mengambil resiko di amuk eommanya. Ia kembali masuk ke dalam kamarnya tanpa sepatah katapun.

"Seokjin tolong kau simpan ini dan jangan sampai Taehyung tahu," ujar eomma Taehyung. Ia memberikan beberapa DVD yang di selipkannya di serbet tadi pada Seokjin.

Seokjin tampak bingung DVD apa yang di berikan nyonyanya padanya.

"DVD apa ini ajhuma," ujar Seokjin.

"Itu DVD anu Seokjin, suatu saat aku akan mengambilnya ini semua milik Taehyung."

Seokjin mengangguk dan memasukkan semua DVD tersebut ke dalam kantong plastik hitam lalu menyimpannya di lemari tempat panci-panci berada. Ia berfikir Taehyung tidak akan menemukan benda tersebut karena Taehyung tidak pernah memasak. Mungkin itu tempat penyimpanan yang aman untuk sementara ini.

Makan malam sudah siap Seokjin menaruh hasil karyanya di meja makan. Disana sudah ada eomma Taehyung yang duduk sendirian. Tidak nampak seorang Kim Taehyung duduk di ruang makan. Ia masih ngambek karena DVD kesayangannya telah hangus terbakar.

"Kau memang pandai memasak Seokjin. Tidak salah aku menyuruhmu bekerja disini," ujar eomma Taehyung mengecap makanan buatan Seokjin.

"Terimakasih atas pujiannya ajhuma," ujar Seokjin membungkukkan badannya.

Karena Taehyung tidak turun-turun untuk makan malam eommanya berteriak untuk memanggilnya.

"Tae ayo makan," tidak ada sahutan dari Taehyung.

"Taehyung cepat turun ayo kita makan," memanggilnya sekali lagi.

Karena tidak mendapatkan sahutan sama sekali eomma Taehyung menyerah. Ia menyuruh Seokjin untuk mengantarkan makanan ke dalam kamar Taehyung.

"Taehyung sepertinya tidak mau makan, bisakah kau mengantarkan makanan ke kamarnya Seokjin," ujar eomma Taehyung menyiapkab makanan yang akan di bawa Seokjin ke kamar Taehyung.

"Baik ajhuma."

"Usahakan agar dia mau makan dan menghabiskan makanannya."

Seokjin mengangguk mengerti. Walaupun menurutnya akan sulit membuat Taehyung memakan makanannya.
.
.
.

Tok! tok! tok!

Mendengar pintu di ketuk Taehyung menanyakan siapa yang ada di luar.

"Siapa?."

"Seokjin."

Mendengar Seokjin yang datang Taehyung berlari untuk membukakan pintu kamar. Tidak lupa ia memasang wajah ngambeknya.

"Ini makananmu, makanlah," ujar Seokjin dan memberikan nampan berisi makanan kepada Taehyung.

"Aku tidak mau makan," kembali masuk dan mendudukkan dirinya di atas ranjangnya.

Seokjin harus membujuk Taehyung sekarang. Ia masuk ke dalam kamar Taehyung dan mendudukkan dirinya di depan Taehyung.

"Makanlah Tae, kau bisa sakit jika tidak makan."

"Suapin," manja Taehyung.

Seokjin menghela nafas berat mendengar permintaan Taehyung. Ia mengingat titah nyonya majikannya agar ia membuat Taehyung memakan makanannya dan menghabiskannya. Seokjin menyuapkan sesendok makanan ke mulut Taehyung.

Taehyung tersenyum kemudian membuka mulutnya menerima suapan dari tangan Seokjin. Taehyung senyum-senyum genit menatap wajah Seokjin. ART barunya ini seperti membuat hatinya meleleh karena ketampanan seorang Seokjin.
.
.

"Kenapa senyum-senyum gak jelas," tanya Seokjin yang melihat mimik muka Taehyung yang aneh.

"Tidak apa-apa Jin hyung," kembali mengulas senyum.

Setelah menghabiskan makanan dan minumannya Seokjin meletakkan gelas yang tadi di buat minum Taehyung ke atas baki yang ia bawa tadi. Dilihat dari samping Seokjin semakin tampan sajah menurut Taehyung. Ia menarik lengan Seokjin dan membuat Seokjin terjatuh ke atas tubuhnya.

"Apa yang kau lakukan dasar bodoh."

"Temani aku tidur hyung."

"Ogah, aku tidak mau lama-lama denganmu."

Taehyung memeluk tubuh Seokjin. Dan membuat Seokjin merasa geli dengan sikap Taehyung.
.
.

"Jin hyung kau sangat tampan. Aku meleleh setiap aku memandang wajahmu."

"Apa kau tidak waras, kenapa memelukku seperti itu," ujar Seokjin yang merasa Taehyung memeluknya dan salah satu tangannya menyelinap ke dalam bajunya mengelus punggungnya.

"Aku suka aroma tubuhmu Jin hyung."

"Aku masih normal jadi jangan bersikap seperti itu padaku," pergi meninggalkan Taehyung. Sementara Taehyung hanya senyum-senyum menatap Seokjin meninggalkannya dengan penuh amarah karena tidak menyukai perlakuannya.

"Dia benar-benar gila, ternyata dia mempunyai penyakit sexual yang menyimpang. Aku harus berhati-hati dengan sikapnya itu," ujar Seokjin memejamkan matanya berusaha untuk tidur karena merasa sangat lelah bekerja seharian.

"Aku yakin kau pasti akan melirikku Jin hyung. Aku harus mendapatkanmu walau harus mengemis di depanmu," ujar Taehyung yang menginginkan ART tampannya tersebut.

"Apa ini," ujar Seokjin menemukan sebuah box di depan kamarnya.

"Taehyung."











**TBC**










ART Tampan Bikin MelelehTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang