"Ketahuilah, saat salimg cinta tapi permainannya selalu tenang, maka selanjutnya akan tidak baik-baik saja raibnya"
______________________________________Setelah kita dijatuhkan pada rasa yang sama, aku begitu bahagia, cinta ini terbalas dengan mudahnya. Selanjutnya aku hanya memikirkan kedepannya bagaimana, mengasalkan ada kamu di sampingku.
Kita jalani waktu terus melaju dengan cepat, begitu berwarna, memberi setiap intuisi mengisi jejak-jejak hati kita. Apakah terlalu tenang? Bukan! bukan maksudku untuk salah paham, hanya saja aku merasa ada yang aneh setiap harinya yang selalu tanpa ombak.
Marah saja, bila ingin marah. Agar aku bisa merasakan evaluasi kehidupan cinta kita. Aku ingin sesekali untuk tidak baik-baik saja bersamamu, sebentar saja, tak apa. Entah aku yang tak paham menyakitimu atau kamu yang memang datar mencintaiku. Aku tahu, sangat tahu, bahwa kamu memang benar-benar mencintaiku. Seperti halnya kemarin, misalnya.
Saat aku di kekang dalam belenggu memalukan, lalu kamu menolongku, penuh cinta, peduli padaku, begitu menggebu. Aku sangat ingin bahagia selalu bersamamu, tapi, aku juga merasa tak nyaman bila harus setenang ini.
Katamu, jangan terlalu merasa di buru luka, aku mencintaimu dan tak banyak ingin melukaimu. Aku mengingini menjagamu tanpa harus kau seduh air mata. Begitupun aku, selalu menetralkan segala ego ini untuk tak membenci, keadaan biarlah tenang, perlahan saja, sampai akhirnya waktu yang akan tidak menenangkan keadaan kita.
Lalu, aku hanya menyetujui itu, ada benarnya sepeeti itu. Aku tak perlu tergesa-gesa, mengingat segala apa yang masih di jaga, biarkan perlahan terjalani. Toh, waktu sendiri yang akan melukai kita, seperti jatuh cinta, waktu memberi kita peluang untuk saling menangkap cerita dalam relung kasih setara, aku mencintaimu, kamu menyayangiku, dan itu ternyatakan dalam semesta.
Aku selalu bisa tersenyum denganmu, tentang apa yang kau beri. Jangan terlalu ingin di sakiti, bila suatu saat nanti merasa tersakiti. Baik-baiklah. Aku percayakan saja pada waktu, bukan mauku untuk secepatnya berpisah denganmu atau terluka karenamu, hanya saja, aku takut dengan tenangnya kita, akan meruntuhkan segala cita kita, dari banyaknya rencana-rencana dahulu yang telah direncanakan.
__________________________
Tertanda; Salbiyah ATLuv ya❤❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Euforia Kenangan
RomanceTerkadang, kita hanya perlu mengumpulkan segala kekuatan perihal rasa. Merencanakan apa yang harus terencana. Membicarakan tentang memperjuangkan untuk tak saling kehilangan. Berdebat dengan pengorbanan atas sebuah 'kita' yang mampu memahami dan men...