Nenek Sundani pun menjawab.
"20 tahun yang lalu, tepatnya saat nenek masih cukup muda saat itu. Nenek memiliki sahabat yang bernama Mayang, kami berprofesi sebagai penari. Kami berdua menjadi penari yang sangat terkenal.
Tetapi ada seseorang bernama Karyati yang tidak menyukai kami. Nenek mendengar jika karyati sangat membenci kami berdua, tetapi diantara kami berdua ia sangat membenci Mayang. Disaat aku dan Mayang selesai menari disebuah pesta, yang diadakan di sebuah tanah kosong yang sekarang menjadi lapangan sekolah itu. Saat itu aku ingin pulang kerumah, tetapi aku mendengar suara jeritan dibelakang panggung. Ternyata Karyati memutilasi tubuh Mayang. Nenek teriak sekeras-kerasnya, Karyati mendengar teriakan nenek dan mengancam akan memutilasiku juga. Nenek pun takut, Karyati lari dengan membawa potongan daging mayang didalam karung.Nenek melaporkan kejadian ini ke polisi,tetapi tidak menghasilkan bukti apapun.
Karyati sendiri tidak memunculkan dirinya lagi .Nenek hanya bisa diam mematung melihat sahabat nenek dipotong menjadi bagian-bagian kecil. Sampai saat ini tetap terbayang dipikiran nenek kejadian itu. Padahal mayang itu orangnya sangatlah baik, ia sering membantuku jika aku mengalami kesulitan."KAMI DAN NENEK SUNDANI PUN PERGI KESEKOLAH PUCUK BAHAGIA
Nenek sundani menceritakan dimana ia melihat mayang dimutilasi. Neila pun merasakan hal yang sangat menyedihkan terjadi di area itu. Dia pun mencoba untuk berkomunikasi dengan mayang. Tetapi tidak ada hasil yang didapatkan.
Neila berpikir bahwa harus ada hal yang dapat membuat arwah mayang ini mau diajak berkomunikasi. Nenek sundani pun menyarankan agar Neila harus menari, karena mengingat profesi mayang sebagai penari.
Neila pun mulai menari, 1 menit pertama tidak ada yang terjadi, menit berikutnya tiba-tiba Neila menari dengan sangat lincah seperti penari profesional. Nenek sundani pun tersenyum, karena teringat tarian mayang. Nenek sundani berbincang dengan Neila, sudah dapat diketahui bahwa yang berbicara ini adalah Mayang. Nenek Sundani bertanya dengan arwah Mayang, kemana ia dibawa oleh Karyati.
Neila pun pergi mengikuti kehendak Mayang. Ia pergi kesebuah padang ilalang. Dipadang ilalang itu ia menunjuk kesebuah gundukan tanah. Setelah digali ditemukanlah tulang lengan dan kaki. Dimanakah bagian tubuhmu yang lain ?. Ia pergi kesebuah rumah yang cukup jauh dari padang ilalang.Neila pun kembali tersadar. Ternyata itu rumah Karyati, kami memasuki rumah itu dan menemukan Karyati yang terbaring ditempat tidur sedang sakit keras.
Kami bertanya dengan Karyati, dimana ia menyembunyikan tengkorak mayang. Karyati bilang dia menyembunyikan di lemari bajunya.
Setelah diteliti, tidak hanya tengkorak saja tetapi tulang rusuk dan lainnya juga ditumpuk dilemari itu. Sampai saatnya tiba, Karyati pun berwasiat bahwa dirinya mau dimakamkan disebelah makam Mayang. Karyati pun meninggal dunia. Nenek sundani pun berziarah di kedua makam Mayang dan Karyati. Nenek berdoa agar mereka dapat diterima disisi Tuhan. Neila melihat Mayang dan Karyati tersenyum melihat Nenek Sundani. Kami dan nenek Sundani pun berpelukan. Masalah yang ada di sekolah Pucuk Bahagia pun terselesaikan.TUNGGU UPDATE NYA.....
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENTAR.-------HALOKES UTNAH------
KAMU SEDANG MEMBACA
Hantu Sekolah
TerrorIni adalah sebuah kisah petualangan sekelompok orang dalam menuntaskan masalah yang hanya bisa diselesaikan oleh orang tertentu. Masalah gangguan makhluk tak kasat mata yang sering menghantui sekolah-sekolah yang menyimpan peristiwa kelam didalamnya...