Zio Alfero itulah namanya. Seorang remaja yang tidak luput dari gemerlap dunia malam yang kelam. Seperti saat ini dia sedang ada di sebuah club bersama dengan temannya. Mereka sedang asik berjoget mengikuti alunan musik DJ yang sangat keras.
Saat ini Zio sedang mabuk berat dan sempoyongan sehingga untuk berjalan saja dia tidak bisa lurus,
tapi musik dan semua yang ada di dalam club ini sungguh sangat sayang jika ditinggalkan begitu saja apalagi jam belum menunjukkan lewat tengah malam. Itu berarti keseruan yang sebenarnya belum dimulai.Sebenarnya Zio sangat berat untuk meninggalkan tempat favoritnya ini tapi mau bagaimana lagi, fisiknya tidak mau berkerjasama. Biasanya Zio tidak seperti ini namun kali ini beda keadaannya. Sebelum berangkat ke club Zio merasa tidak enak badan tapi mau bagaimana lagi temannya Ronald selalu memaksanya pergi dan tak mau tau dengan keadaannya. Dasar teman bangsat.
Daripada Zio pingsan di dalam club dan terinjak injak tubuh dan harga dirinya lebih baik Zio segera melarikan diri pulang.
"Nal gue mau cabut, serah lo ikut apa ngak" tak ada sautan dari Ronald karena dia asik berjoget dan musik di sana sangat keras.
Tak memperdulikan kebolotan Ronald Zio langsung menuju pintu keluar.Zio merasa kepalanya menjadi lebih berat 10 kali lipat dari biasanya dan Zio harus mengemudi dalam keadaan seperti ini? Ya dia harus melakukannya. Tak ada pilihan lain. Dan setelah beberapa menit dengan perjuangan ekstra akhirnya Zio sampai di depan mobilnya.
Zio sudah duduk di kursi kemudi tapi
sebelum Zio menyalakan mesin mobilnya, ponselnya berbunyi. Panggilan dari Ronald si bangsat. Begitulah Zio menamai kontak temannya itu. Ya sebatas teman karena bagi Zio di dunia ini tidak ada yang namanya sahabat. Dengan malas Zio mengangkat panggilan dari Ronald "Hallo yo lu dimana? Gua cariin kagak ada"
"Gue cabut duluan. Tadi gue udah ngomong ke elo tapi lonya ngak denger bye"
Tanpa babibubebo Zio memutuskan sambungan telepon.Di seberang sana Ronald sedang mengapsen semua nama hewan di kebun binatang. Bukan apa apa masalahnya tadi Ronald sudah repot repot mencari Zio lalu setelah tidak menemukan Zio ia mencari tempat sepi yang jauh dari kerumunan untuk menelepon temannya itu. Tapi malah apa yang dia dapat zonk. Zio mematikan sambungan teleponnya dengan begitu tidak sopan. Sebenarnya bukan masalah sopan tidak sopan yang menjadi beban di pikiran Ronald, hanya saja persoalannya sekarang bagaimana caranya dia pulang sedangkan tadi ia kemari bersama Zio. Dasar tak berperi kemanusiaan.
***
Sebuah mobil mercedes putih terlihat tidak dalam keadaan wajar. Sepertinya mobil itu menabrak sebuah pohon. Meskipun begitu tapi kelihatannya sang pengendara tidak mengalami luka serius. Hanya lecet sedikit di bagian dahinya.Ternyata perjalanan Zio menuju rumah tidak berjalan mulus. Saat menegendarai mobil di jalan yang cukup sepi tiba tiba kesadaran Zio menghilang dan tanpa ia sadari mobilnya telah menghantam sebuah pohon di pinggir jalan. Namun setelah itu kesadarannya perlahan kembali dan ia menyadari apa yang sudah terjadi.
Zio memutuskan keluar dari mobil, melihat handphonenya berharap bisa menghubungi sesorang. Namum sial handphonenya lowbat. Ternyata panggilan dari Ronald tadi adalah sisa baterai terakhirnya.
"shit" umpatnya kemudian.Kali ini Zio mulai panik. Dia bingung harus apa
"Dasar babi ini kenapa sih gue sial benget, mana jalanan sepi kayak kuburan lagi".
Setelah total 5 kali Zio mondar madir mengelilingi mobilnya dan merasa pikirannya telah buntu akhirnya
Zio menyerah. Dia masuk kedalam mobil dan berencana akan tidur di sana. Di dalam mobil malam ini atau sampai ada orang yang bisa ia mintai bantuanGimana pendapat kalian? Kalau ngak bagus atau ngak ngefeel maklumin ya soalnya penulisnya masih pemula.😂😂
Jangan lupa tinggalin jejak!Part pertama memang pendek banget, tapi part part selanjutnya lebih panjang kok dan tentunya ngak ngecewain
(after revisi)
KAMU SEDANG MEMBACA
Airin
Romance"Aku pergi bukan karena aku ingin meninggalkanmu. Aku hanya mempersiapkan diri untuk menjadi yang lebih baik. Dan pada saatnya nanti aku akan kembali padamu dengan sosok yang lebih baik dari yang kamu lihat saat ini. Aku janji" Itu salam terakhir Zi...