8.Kebenaran

51 4 36
                                    

Kadang aku berpikir jika cinta itu tidak tau diri
Sudah datang tak diundang
diusir dia tetap tinggal

"Zio papa mau bicara sama kamu"
Perkataan Bakti sukses membuat Zio penasaran
"Ada apa pa?"

"Papa bangga sama kamu
Kamu udah jadi orang yang lebih baik dan mau kerja keras
Ucap Bakti sambil menepuk pundak putra kesayangannya itu

"santai aja pa Zio enjoy kok ngejalaninnya"

"tapi Zio ada hal yang ingin papa sampaikan sama kamu"
Ucapan Bakti dengan penuh penekanan membuat Zio yakin bahwa ada hal penting yang akan papanya katakan

Zio tidak berkata apa apa dia hanya mengerutkan alis menunjukkan ekspresi meminta penjelasan

Bakti menarik napas panjang dan mulai membuka mulut untuk berbicara
"Sebenarnya kebangkrutan papa itu hanya kebohongan. Papa sengaja melakukan ini karena papa rasa sikap kamu sudah kelewat keterlaluan menghambur hamburkan uang. Jadi papa pikir dengan melakukan semua ini kamu akan belajar betapa berharga dan sulitnya mendapatkan uang. Papa hanya mau kamu menjadi orang yang lebih baik untuk meneruskan usaha papa di masa depan karena kamu satu satunya penerus papa"

Jujur perasaan Zio saat ini campur aduk. Harusnya saat ini Zio senang karena dia  tidak jatuh miskin sungguhan tapi mengapa...... Ada perasaan mengganjal di hati kecilnya. Mungkin karena Zio telah nyaman dengan kehidupan baru ini

Zio mengusap wajahnya frustasi
"Zio mau keluar dulu pa"
Itulah kalimat pertama yang diucapkan Zio setelah mendengar pengakuan Bakti
"Kamu mau kemana Yo?"
"Zio butuh waktu sendiri"

Zio keluar dari rumah dengan perasaan campur aduk antara kecewa dan entahlah susah dijelaskan

Apa yang dilakukan Zio membuat Bakti dapat menebak dengan jelas perasaan anak sematawayangnya itu

Zio berjalan tanpa tujuan dengan tatapan kosong namun lain dengan pikirannya, Zio terus memikirkan tindakan papanya yang menurut Zio sangat kekanak kanakan.

Jujur Zio belajar banyak tapi apakah harus dengan cara konyol seperti ini. Membuat drama layaknya sinetron
Apakah harus?

Zio terus hanyut semakin dalam dalam lamunannya sehingga tidak memperdulikan sekitar

Sampai akhirnya Zio tersadar karena ada yang menepuk pundaknya

                                ***

Airin ingin pergi ke warung membeli kebutuhan rumah
Namun langkahnya terhenti saat melihat seorang pria berjalan dengan tatapan kosong dan terlihat linglung.
Pria itu sangat Airin kenali
Dia adalah Zio

Pasti ada sesuatu dengan Zio Airin yakin. Meskipun Airin belum lama mengenal Zio namun Airin tau bahwa Zio adalah orang yang ceria tidak murung seperti yang dia lihat saat ini

"Yo"
Tak ada jawaban
"yo"
Kali ini Airin memanggil Zio sambil menepuk pundaknya yang sukses membuat Zio lepas dari lamunannya

"kamu mau kemana"
Tanya Airin penasaran
"ehmm ngak kemana mana cuman jalan jalan aja"
"kamu baik baik aja "
Tanya Airin memastikan
"ya kayak yang lo liat gue baik baik aja"
"enggak aku ngak liat kamu lagi baik baik aja. Dari yang aku liat kamu lagi mikirin sesuatu,,,,, apa kamu punya masalah?"
.
.
Zio hanya diam
"udah lah yo kalau kamu punya masalah cerita aja sama aku
Percaya deh aku tuh temen curhat yang baik loh"
Bujuk Airin agar Zio mau berbagi cerita dengannya

"ehm ya gue percaya"
Jawaban singkat dari Zio yang membuat Airin lega
"ya udah ayo kita cari tempat duduk"
Ajak Airin

Akhirnya merekan memutuskan duduk di sebuah kursi panjang pinggir jalan

"Gue bingung rin sama bokap gue dia udah bohong sama gue rin. Dia ngak bangkrut sebenernya tapi dia bikin drama seolah olah dia bangkrut dan jatuh miskin"
Zio tidak pernah seterbuka ini bercerita pada orang lain namun dengan Airin,,,,,berbeda Zio merasa nyaman untuk membagi ceritanya.

"Papamu pasti punya alasan yo,,, aku yakin"

"Dia emang punya alesan tapi alesannya kekanak kanakan banget tau ngak. Dia pengen gue jadi orang yang lebih baik untuk nerusin usahanya di masa depan. Heh konyol. Gue ngerasa dia ngak percaya sama gue kalau gue tu bisa berubah dengan cara gue sendiri"

"Kamu salah besar yo. Papa kamu kepingin kamu jadi orang yang lebih baik karena dia mikirin masa depan kamu. Kalau dia lepas tangan dan ngebiarin kamu ngelakuin apapun yang kamu pengen tanpa kendali itu baru salah. Orang tua selalu ngelakuin yang terbaik buat anaknya yo. Memang kamu yakin kalau suatu saat nanti kamu bisa berubah kalau ngak diginiin? Dan apa kamu ngerasa dirugiin?"

Ternyata Airin tidak bohong dia memang seorang teman curhat yang baik.  Buktinya saja Zio merasa enteng setelah mendengar penjelasan Airin dan jika dipikir pikir Airin benar.

"kamu renungin deh yo apa yang aku bilang tadi. Aku pergi dulu"

Zio mengangguk
"makasih rin"

Sepeninggalan Airin Zio terus bepikir sampai akhirnya dia sadar bahwa dia yang salah dan dia harus minta maaf pada papanya

                           ***
Di tempat lain Bakti sedang berpikir apakah dia sudah keterlaluan pada Zio. Bagaimana jika Zio pergi meninggalkannya?

Lamunan Bakti buyar saat dia mendengar suara pintu dibuka. Dia berharap itu adalah putranya

Benar saja yang membuka pintu itu adalah Zio

Zio langsung berlari menghampiri papanya yang terduduk di kursi ruang tamu
Sambil berlutut di kaki papanya Zio meminta maaf
"pa Zio minta maaf sama papa karena Zio udah salah nilai papa. Zio tadinya emang kecewa sama papa tapi sekarang Zio sadar kalau papa ngak salah. Papa pasti ngelakuin semua ini demi kebaikan Zio"
Ucap Zio dengan nada penuh penyesalan

"Papa maafin kamu yo
Papa juga minta maaf kalau papa sempet buat kamu kecewa. Udah ngak usah berlutut kayak gitu. Berdiri"

"hehehe iya pa berarti kita baikan ya"

"Siap,,, 
Ayo kita udah dijemput pak Dadang tuh"
"kemana pa? "
"ya kerumah kita. Apa kamu mau tinggal disini aja? "
"hmmm enggak pa"

                            ***
Mulai hari itu dan selanjutnya kehidupan Zio kembali seperti semula
Meskipun begitu sikap Zio tidaklah boros seperti dulu lagi, sekarang Zio sudah tidak hobi nongkrong seperti dulu
Ya hanya sekali kali Zio nongkrong di cafe agar jiwa mudanya tidak hilang.
Zio mulai merasakan manfaat dari drama yang dibuat papanya tempo hari

Tapi ada yang ganjil di hari hari yang Zio lewati seperti ada yang kurang dan tidak lengkap.
Tapi apa? Zio sendiri tak dapat mendfinisikannya

Setelah Zio memikirkannya hampir setiap malam akhirnya Zio ingat apa yang membuat dirinya gelisah akhir akhir ini

Senyuman manis itu ,,,,,ya senyum manis milik gadis polos bernama Airin yang membuat dirinya galau

Zio harus menemuinya besok kenapa harus apakah Zio merindukan Airin? Bagaimana bisa?


Kangen mah kangen aja bang
😂
Btw bang Zio ngak mau ngangenin author juga nih? Jomblo lo authornya
(ngacok lu thor)
Sorry sorry intermezo
🙏😅

Stay ya guys 
Don't forget mimpiin bang Zio (canda doang guys)

Like 👍💗
Coment 👌💖

Cinta kalian readers💋💓 muach

AirinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang