2. Airina Ramadhan

84 9 6
                                    

"Inget ya rin besok kamu harus datang ke panti buat ngerayain hari ulang tahunnya Ardi"
Tanya Tania teman satu pengajian dengan Airin.
"iya iya aku usahakan buat dateng. Aku pulang dulu ya ini udah malem."

Tanpa mendengar jawaban dari temannya, Airin langsung bergegas meninggalkan tempat itu, karena memang saat ini sudah larut malam.

Biasanya Airin pulang tidak sampai jam segini apa lagi Airin adalah seorang gadis baik baik yang bahkan tidak pernah tau kelamnya dunia luar, yang dia tau hanya mengaji, mengaji, dan mengaji itu saja.

Sebenarnya Airin sangat takut jika harus naik motor sendirian tengah malam seperti ini apa lagi jalanan sangat sepi.

Yang terdengar saat ini hanya suara mesin motor Airin, sebelum ada suara lain.....

"hoy berhenti, tolongin gue"

Deg

Airin benar benar ngeri saat ini, dia mulai berpikir yang tidak tidak.

"Eh mbak ngak usah ketakutan gitu, saya cuman mau minta tolong pinjem hpnya buat nelphon bengkel soalnya mobil saya nabrak pohon dan hp saya lowbat." tanya seorang cowok asing yang memberhentikan Airin tadi.

"Tapi saya minta maaf mas karena saya ngak punya pulsa maklum mas saya kan anak rantau di sini jadi uang pas pasan lah."

"Ya ampun mbak hari gini ngak punya pulsa. Ini itu jaman modern mbak.

"Udah deh saya ngak mau bahas itu ngak penting. Sekarang saya mau ikut sama mbaknya saya ngak perduli pokoknya malam ini saya ngak mau tidur disini"

Awalnya Zio memang berencana untuk tidur di mobil sampai pagi tapi jika dipikir pikir itu sangat beresiko jadi dia memilih menumpang di rumah irang yang ia temui saat ini.

"tapi, saya ngak kenal sama masnya dan apa kata tetangga nanti kalau mereka tau saya bawa cowok pulang kerumah."

Namun bukan Zio namanya kalau tidak pintar memaksa. Selama ini apapun yang diinginkan Zio selalu ia dapatkan. Termasuk kali ini Zio tidak ingin menyerah begitu saja, tanpa aba aba dia langsung naik ke atas motor Airin dan mengambil bagian kemudi.

"Ayo mbak naik keburu malem nih saya udah ngantuk dan pusing banget. Nanti mbaknya kasih tau arah arahnya sama saya."
"Ttttaaapi mas"

"Udah cepetan"
Dengan pasrah Airin naik ke motornya dan memberikan arah jalan ke rumahnya.

Karena memang Airin itu tipe cewek yang suka mengalah jadilah ia saat ini di rumahnya bersama cowok yang tidak pernah ia kenal, bahkan tau namanya pun tidak
"Ya Allah lindungi hambamu ini ya Allah, semoga dia orang baik dan tidak punya niat buruk padaku"
Doa Airin dalam hati

"Ngapain lo mbak bengong ngeliatin gue? Lo kagum ya sama ketampanan gue, awas naksir lo mbak. Oh iya kenalin nama gue Zio. Nama mbak siapa?"

"Saya Airin"
"oh, gue tidur sini ngak papa kok mbak eh rin masudnya."
Tempat yang dimaksud Zio adalah sofa di ruang tamu Airin yang cukup sempit.

"Ya udah rin lo tidur sana gue ngak bakalan macem macem kok sumpah deh."
"Iya kalau gitu aku masuk kamar dulu ya. " balas Airin yang sebenarnya masih sangat ragu. Tapi mau bagaimana lagi saat ini sudah tidak ada pilihan.

..............................
Seperti biasanya Airin selalu bangun tepat jam 04.00 pagi untuk malaksanakan sholat subuh. Malah biasanya dia bangun lebih pagi sekitar jam 02.00 ataupun jam 03.00 untuk sholat malam. Namun karena semalam dia tidur terlalu malam ya jadilah dia tidak bisa sholat malam.

Airin melihat Zio yang masih tertidur pulas di sofa ruang tamunya. Tanpa pikir panjang Airin membangunkannya.
"Zio Zio bangun ini sudah waktunya sholat subuh"
Zio tidak menggubris

AirinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang