PROLOGUE - Baekhyun's Side

732 99 1
                                    

In Author's Eyes...

"Kita ada di kelompok yang sama lagi, Byun?"

Baekhyun, mendongak dari buku yang tengah ia tekuni, tatapannya sekarang bersarang pada sepasang manik penuh ingin tahu milik sahabatnya, Park Jungha—oh, jangan pikir Jungha seorang lelaki, dia seorang perempuan, namanya saja yang kelewat maskulin; istilah Jungha.

"Yap, apa kau merayu guru pembimbing kita lagi?" sahut Baekhyun ringan, sontak saja perkataan pemuda itu berhasil membuat Jungha merengut. Hey, memangnya dia sebodoh itu sampai setiap ujian harus merayu guru pembimbing mereka agar ia disatu kelompokkan dengan Baekhyun?

Well, memang berada di kelompok yang sama dengan Baekhyun itu sangat menguntungkan, karena dia pintar, dan dia juga anak dari pendiri Akademi tempat mereka menempuh pendidikan. Bukannya tidak mungkin kalau Jungha akan menduduki peringkat tinggi di Akademi hanya karena satu kelompok dengan Baekhyun.

Tapi bukan berarti dia harus selalu mengandalkan Baekhyun, bukan?

"Kali ini tidak, biasanya aku suka merayu guru kita, tapi sepertinya kali ini kau memang ditakdirkan untuk bersama denganku." dengan diplomatis Jungha akhirnya menjawab, giliran Baekhyun yang merengut dongkol, sebab dia tahu benar bagaimana kelakar Jungha kalau sudah berada di kelompok yang sama dengannya.

"Aku tidak akan mau membantumu mendapatkan targetmu, mengerti?" Baekhyun bicara dengan nada mengancam, meski sebenarnya sama sekali tidak ada ancaman dalam ucapannya.

"Tenang saja, kali ini aku pastikan aku dapat nilai lebih tinggi darimu." bangga Jungha sambil menepuk-nepuk dadanya dengan bangga. Dia lantas duduk dengan lancang di sebelah Baekhyun—pura-pura lupa kalau pemuda itu paling tidak suka pada kehadiran orang lain di sebelahnya.

"Kudengar, kali ini kita akan menyamar sebagai murid sekolah. Bagaimana menurutmu?" Jungha kemudian berbisik di telinga Baekhyun. Efeknya? Tentu saja Baekhyun berjengit kaget.

Dia memang pernah beberapa kali mendapatkan ujian ke dimensi lain—tempat yang dulu pernah jadi tempat Baekhyun tumbuh besar sampai dia sadar kalau dia berbeda dengan manusia yang lainnya—sebagai seorang murid sekolah. Tapi dia terkejut, karena dari informasi yang didapatnya melalui Jungha sekarang, target mereka adalah murid sekolah juga.

Dan ugh! Demi apapun, Baekhyun berkali lebih kesal kalau harus berhadapan dengan murid sekolah yang masih memiliki emosi tidak stabil!

"Murid laki-laki, target kita?" tanya Baekhyun akhirnya.

"Yap, dua orang murid laki-laki."

Setidaknya Baekhyun berhasil mengembuskan nafas lega. Berurusan dengan laki-laki tidak akan serumit wanita. Cukup sudah Baekhyun merasakan rumitnya berurusan dengan Jungha sebagai kaum bergender wanita, dia tidak mau lagi berurusan dengan gender serupa yang lainnya.

"Baguslah, setidaknya aku tidak harus menghadapi manusia-manusia bergender wanita yang menyebalkan. Cukup kau saja wanita yang harus berurusan denganku." tandas Baekhyun sontak membuat gelak tawa pecah dari bibir Jungha.

Memangnya siapa yang tidak tahu kalau Baekhyun adalah orang yang paling malas berurusan dengan wanita?

♫ ♪ ♫ ♪

DREAM [discontinued]Where stories live. Discover now