Bab 2 Welcome to san francisco

19 5 0
                                    

Cinta kita terhalang oleh
Jarak dan waktu.

___________

《Bandara udara international soekarno Hatta》

1bulan kemudian....

Bandara udara internasional Soekarno Hatta tampak ramai yang berlalu lalang dan ada pula sebagian yang lebih memilih untuk duduk dibangku yang sudah disediakan untuk menunggu penerbangan selanjutanya atau pun sebaliknya.

Sama halnya dengan keempat gadis ini, yang sedang menunggu penerbangan selanjutnya menuju san francisco. Lebih tepatnya Dilara lah yang sedang menunggu penerbangan selanjutnya, ketiga gadis itu hanyalah menemani saja. Sebab orang tua Dilara tidak bisa menemaninya karna ada urusan mendadak.

"Ra, entar kalau sudah sampai disana jangan lupa kabari kita ya." pinta Almeta dengan mata berkaca kaca.

"Iya Ra." Timpal Adira.

Dilara menghela nafas sambil memejamkan mata. Kemudian membuka kelopak matanya ketika ia merasa sedikit tenang. Dilara menatap ketiga sahabatnya dengan tatapan sendu.

Sahabat yang mampu membantunya untuk melupakan sosok itu. Lelaki tampan dengan tatapan misteriusnya yang mampu membuat Dilara penasaran dan nyaman secara bersamaan.

Walaupun sejujurnya, Dilara belum benar benar melupakannya. Mungkin hanya 30% saja. Selebihnya ia masih saja memikirkannya, dan hatinya tak henti hentinya menyebut nama pria itu. Pria yang telah pergi tanpa permisi.

Mereka adalah sahabatnya yang menemaninya selama 5 tahun belakangan ini.

"Kalian tenang aja oke. Aku pasti bakalan kabari kalian kok." Dilara tersenyum lembut untuk meyakinkan sahabatnya yang tampak gelisah.

Air mata mengalir dipipi Diva, gadis ini begitu menyayangi Dilara menurutnya hari hari tanpa gadis imut itu,seperti minum kopi tanpa gula. Pahit.

Dilara menghampus air mata yang membasahi pipi tirus Diva. Gadis itu tersenyum lalu memeluk Diva. Disusul Adira dan Almeta setelahnya. Mereka berpelukan cukup lama, dan melepaskan pelukan mereka setelah suara pemberitahuan bahwa pesawat yang akan ditumpangi Dilara akan segera take off.

"Aku pergi dulu ya, Assalamualaikum." Dilara melambaikan tangannya sebagai tanda perpisahan sementara mereka. Karna ia berjanji setelah lulus ia akan kembali dan berkumpul bersama dengan mereka.

'Good bye Indonesia, and welcome to san francisco.' batin Dilara.

Dilara duduk dibangku yang tertera di tiket. Tak lama kemudian pramugari datang untuk memberikan intrupsi kepada para penumpang.

Ia mengikuti intrupsi yang diberitahukan oleh pramugari cantik itu. Tak lama kemudian pesawat pun lepas landas. Ini bukanlah pertama kalinya Dilara pergi menggunakan pesawat. Tetapi ini adalah pertama kalinya Dilara pergi sendiri untuk waktu yang sangat lama dengan jarak tempuh sekitar 20 jam lamanya.

 Tetapi ini adalah pertama kalinya Dilara pergi sendiri untuk waktu yang sangat lama dengan jarak tempuh sekitar 20 jam lamanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Secret Of Love💕Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang