Bab 5 Miss you?

9 4 0
                                    

Dibalik senyummu ada sejuta luka yang tak berdarah.
Dilara Callia Queisha
---------------

Dilara terbangun dengan nafas tersengkal-sengkal, peluh membanjiri wajahnya. Ia mengusap buliran-buliran keringat yang menetes dengan punggung tangannya. Kemudian bangkit keluar kamar menuju dapur, untuk mengambil air minum. Tenggorokannya terasa sangat kering. Ia menuangkan air dari teko ke gelas, lalu menegaknya hingga tandas.

Dilara menarik nafas lalu menghembuskannya secara perlahan, sebelum menuju ruang tamu. Agar nafasnya kembali teratur kembali.
"Mimpi itu lagi, ya tuhan,"

Gadis ini mengayunkan kaki jenjangnya menuju ruang tamu dan mendaratkan bokongnya di sofa singel, lalu mengambil alih remote tv yang sedang di genggam Kiara. Tanpa mengidahkan protesan Kiara. Ia terus mengganti-ganti siaran tv, tanpa minat. Mengabaikan Kiara yang sedang menatapnya heran.

"Kamu kenapa? Kok mukanya pucat begitu, aneh." Kiara meneliti wajah Dilara, tak biasanya wajah gadis disampingnya ini pucat bak mayat hidup.

"Enggak apa-apa kok, cuma mimpi buruk aja," balas Dilara jujur tanpa mengalihkan tatapannya dari televisi yang saat ini sedang menayangkan gosip terbaru dari artis papan atas yang berasal dari London, Zayn Malik.

Kiara mendengkus kesal.
"Kamu tuh yaa, kalau sudah liat Zayn Malik. Pasti gini nih, teman dicueki, neng nyadar itu iler sudah banjir saja," Kiara bangkit dari duduknya dan berlalu menuju kamar mandi yang terletak dikamar.

Dilara mengacuhkannya, karna fokusnya saat ini adalah pangeran khayalannya. Betapa tampan nya ciptaan tuhan satu ini, tak hanya tampan dia juga pandai bernyanyi dan suaranya errr. Seksi. Setelah puas dengan pangerannya, gadis ini bangkit dan mengayunkan kakinya menuju kamar lalu mengambil benda pipih berbentuk kotak yang sering disebut dengan Handphone.

Ia duduk ditepi kasur, jemarinya dengan lincah mengetik kata demi kata tentang apa yang terjadi pada dirinya. Lalu mengirimkan pesan singkat tersebut ke sahabatnya dan juga kedua orang tuanya. Mengingat ia hanyalah anak tunggal yang terlahir di keluarga sederhana. Bukan seperti sahabat-sahabatnya yang lain, yang berasal dari kalangan atas. Dilara lahir dikeluarga sederhana, namun bagi Dilara itu sudah lebih dari cukup. Walau ia sadar ada sebuah benteng diantara dirinya dan juga kedua orang tuanya. Penyebabnya adalah kejadian 2 tahun lalu, Dilara menyesali apa yang sudah terjadi dulu. Tetapi ia sadar ia tak akan pernah bisa mngubah apa yang sudah terjadi. Ingin rasanya ia melupakannya, kembali kekenyataan lagi bahwa sahnya sekarang nasi sudah menjadi bubur. Dan kita tak akan pernah bisa mengubah bubur menjadi nasi kembali. Jika pun bisa itu adalah hal yang sangat mustahil.

______

Disebuah ruangan, mengalun sebuah musik yang berasal dari senar gitar seseorang. Perpaduan antara alunan musik yang santai dan juga suara bariton yang lembut. Sempurna, suara dan juga alunan musiknya begitu nikmat untuk didengar. Seakan menghantarkan rasa nyaman, siapa pun yang mendengarnya pasti akan merasakan hal yang sama. Bahkan mungkin jatuh terlelap tatkala mendengar suara merdunya.

Feeling used
But I'm
Still missing you
And I can't
See the end of this
Just wanna feel your kiss
Against my lips
And now all this time
Is passing by
But I still can't seem to tell you why
It hurts me every time I see you
Realize how much I need you

Lagu yang cukup mengharukan, dan lagu ini pula yang mewakili apa yang ia rasakan saat ini. Clovis terus menyanyi, hingga tanpa sadar ia menitihkan air mata. Inilah kenyataannya, sekuat apapun ia berlari dari perasaannya tetap saja hatinya tak mau berhenti untuk menyebutkan nama gadis itu. Dan sekuat apapun ia meyakinkan bahwa ia sudah tak mencintai gadis itu lagi, sekuat itu pula hatinya menyangkalnya. Bahwa sesungguhnya Clovis masih begitu sangat mencintai Dilara tanpa terkecuali.


I hate you, I love you
I hate that I love you
Don't want to but I can't put nobody else above you
I hate you, I love you
I hate that I want you
You want her, you need her
And I'll never be her

Clovis membenci dirinya sendiri, ia membenci jika ia masih saja mencintai gadisnya. Air mata terus mengalir dari pelupuk matanya. Biarlah ia menangisi apa yang terjadi. Untuk saat ini saja, ia ingin menangis dalam diam. Clovis terus bernyanyi dan memainkan gitarnya.

I miss you when I can't sleep
Or right after coffee
Or right when I can't eat
I miss you in my front seat
Still got sand in my sweaters
From nights we don't remember
Do you miss me like I miss you?
Fucked around and got attached to you
Friends can break your heart too,
And I'm always tired but never of you
If I pulled a you on you, you wouldn't like that shit
I put this reel out, but you wouldn't bite that shit
I type a text but then I never mind that shit
I got these feelings but you never mind that shit
Oh oh, keep it on the low
You're still in love with me but your friends don't know
If you wanted me you would just say so
And if I were you, I would never let me go

"Aku begitu merindukanmu, hingga aku hampir gila rasanya." Clovis menghentikan nyanyiannya dan juga petikan senar gitarnya. Merasa cukup lega, ia langsung mengusap air mata nya.

Clovis mendengkus lalu tersenyum kecut, cengeng. Itulah yang saat ini ia pikirkan, hanya gadis itu yang mampu membuatnya seperti ini. Membuatnya uring-uringan tidak jelas, possessive, bahkan menangis. Clovis menutup matanya untuk menghalau rasa lelah yang menghinggapi tubuhnya. Tanpa sadar ia mulai tertidur dibalkon kamarnya. Mengabaikan dinginnya angin malam yang menusuk kulitnya.

¤¤

Cinta itu tentang keikhlasan,
Bukan keegoisan atau hanya rasa ingin memiliki saja. Cinta itu aksi bukan emosi😊

Happy reading guayss😍😍😘😘 baru bisa up😁 maklum anak sekolahan. Banyak tugas, jangan lupa vote and komen nya yupss..

The Secret Of Love💕Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang