Bab 1 pengumuman

30 11 6
                                    


Pagi hari ini tidak seperti bisanya. Mading sekolah SMA Nusantara dipenuhi oleh siswa/siswi angkatan kelas XII untuk melihat hasil kelulusan dan daftar siswa/siswi yang berhasil mendapatkan biaya siswa diluar negeri.

Jika yang lainnya rela berdesak-desakan lain halnya dengan tiga gadis ini, yang hanya duduk dibangku dekat area mading untuk menunggu temannya yabg sedang berdesak-desakan. Mereka hanya menatap kerumunan itu dengan harap-harap cemas. Apakah mereka lulus dengan nilai yang bagus atau malah sebaliknya?.

Hingga tampaklah seorang gadis yang berlarian dengan binar bahagia yang terpancar dari wajah cantiknya. Adira Shasmira. Menuju kebangku yang sedang diduduki para sahabatnya.

Adira mengatur napasnya terlebih dahulu sebelum berbicara.
"Kalian mau dengar yang mana dulu nih? Hos..hoss.."ujar Adira masih sedikit terengah-engah lalu menarik napas dan menghembuskan secara perlahan. Gadis itu mengulanginya lagi sampai napasnya benar-benar kembali normal.

"Duuhhh.. kamu itu ribet banget sih! Udah buruan langsung keintinya aja," jawab gadis berbando pink dengan kesal. Dua gadis lainnya yang tak lain ialah Dilara dan Diva hanya mengangguk-anggukkan kepalanya pertanda mereka setuju dengan jawaban gadis berbando tadi. -Almeta-

Adira menatap ketiga sahabatnya sambil berkacak pinggang.
"Oke..Baiklah yang pertama, kita semua.." Adira memberi jeda pembicaraannya sambil menatap wajah para sahabatnya yang sangat lucu dimatanya.

"Ih..buruan dong, jangan buat penasaran"Ujar Dilara kesal.

Adira menghembuskan napas jengah.
"Oke..oke kita semua lulus.." Adira menunggu reaksi ketiga sahabatnya sebelum melanjutkan ucapannya. Namun, reaksi sahabatnya hanya biasa-biasa saja. Seolah olah mereka sudah tahu.

"Trus..trus.." sahut Diva penasaran.

Adira mendengus kesal lalu menatap satu persatu sahabatnya.

"Yang kedua, sahabat kita yang gamov ini berhasil mendapatkan biaya siswa distandford university." ketiga sahabatnya hanya menatap Adira.

Adira kesal, hingga wajahnya tampak memerah.

"Yaammmpuunn. Kalian masih gak ngeh juga?" Tanya Adira. Ketiga gadis itu kompak mengangguk anggukkan kepalanya sambil menyengir.

Adira menghela napas kasar.
"Sahabat kita yang bernama Dilara Callia Queisha berhasil mendapatkan Biaya Siswa Di Standford university sekian dan terimakasih."Ucapan Adira barusan mampu membuat Dilara terbengong. Ah, sungguh gadis ini tidak percaya.

Apakah ini mimpi? Dilara menampar pipinya kuat. Hingga tampak berbekas.

Almeta dan Diva terkejut dan menutup mulut mereka tanda mereka tidak percaya. Lebay memang tapi begitulah mereka.

Adira berulang kali mengucapkan puji syukur atas apa yang baru saja terjadi. Dari kelulusannya juga kabar bahwa sahabat yang paling disayanginya ini berhasil mendapatkan biaya siswa. Dengan perjuangan yang cukup menguras tenaga dan juga otak pastinya.

"Masyaallah Dilara  kamu berhasil." Almeta bangkit lalu memeluk Dilara yang masih terbengong bengong. Lalu disusul Diva dan Adira yang juga ikut memeluk Dilara.

Sungguh, ia begitu merasa bahagia. Dengan begini ia bisa bertemu kembali dengan sahabat kecilnya yang juga kuliah diuniversitas itu.

Ah, mereka terus berpelukan sampai 15 menit lamanya. Terdengar suara perut yang menandakan bahwa pemilik perut itu lapar.Yang membuyarkan acara haru terharu mereka.

Suara itu berasal dari perut Diva. Gadis ini selain polos juga hobi makan jadi itu termasuk hal yang lumrah. Mengingat gadis itu yang memiliki perut seperti karet.

Mereka tertawa bersama dan memutuskan untuk pergi kekantin.

                     _______________

Jadi laper😂😂

Semoga suka yaaa😊😉
Happy reading all
Loveyou😍

The Secret Of Love💕Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang