Playlistmu🎶🎵
Kau seperti air yang mengalir
Tampak tapi tak bisa
Ku genggam__________
Dilain tempat dinegara yang sama. Seorang pria sedang duduk disebuah cafe sambil menyesap segelas kopi hitam. Ia sangat suka menyesap kopi dipagi hari, karna hal ini mengingatkannya akan gadisnya. Gadis yang mampu membuatnya gila akan tingkah lakunya.
Seulas senyum terbit dibibir tipisnya tatkala membayangkan gadisnya. Ah, betapa dia sangat merindukan gadisnya, suara lembutnya, marahnya, bawelnya, ia begitu merindukan seluruh yang ada pada gadisnya.
Clovis Millard Archelaus
Dia adalah Clovis Millard Archelaus, senyumannya pudar secara perlahan tatkala ia mengingat sebuah kenyataan. Bahwa ia telah meninggalkan gadisnya, bahkan mungkin telah membuatnya menangis. Entah apa yang terjadi kepada gadisnya setelah ia meninggalkannya begitu saja tanpa ucapan selamat tinggal atau apapun itu.
Karna sebuah alasan lah clovis pergi tanpa pamit. Clovis tersenyum getir lantas bangkit dari duduknya lalu mengeluarkan selembar uang dollar yang ia selipkan dibawah gelas kopi lalu pergi meninggalkan cafe.
Clovis Millard Archelaus pria tampan, bertubuh tegap iris mata berwarna hitam legam serta tatapan tajamnya yang mampu membekukan siapapun, kulit putih bersih rambut coklat gelap serta rahangnya yang begitu kokoh dan juga bibir tipisnya yang merekah. God, Clovis bahkan mendekati sempurna jika saja sifat iblisnya tidak terpatri didalam dirinya.
Clovis berjalan begitu santai, melewati beberapa cafe serta restoran dan juga beberapa toko lainnya.
Langkah kaki Clovis terhenti tepat didepan gedung Apartemen yang tak begitu jauh dari cafe yang ia singgahi tadi. Entah mengapa ia bisa berhenti didepan gedung ini, seakan akan ada seseorang yang memerintahkan nya untuk berhenti. Ia mengarahkan pandangannya kearah Lobby Apartemen, ia melihat dua sosok gadis yang terlihat sedang bercanda gurau, entah mengapa ia begitu tertarik untuk memandangi gadis yang sedang menggeret kopernya. Gadis yang sedang mengenakan jaket levis serta jeans hitam dipadukan dengan sepatu kets putih itu mampu membuatnya mematung.
Clovis mengenali bentuk tubuh itu. Tetapi apakah benar jika itu adalah gadisnya? Mungkin saja hanya sebuah kebetulan. Ia semakin menajamkan pengelihatannya ketika gadis itu berbalik menghadap kearah temannya.
Mirip, wajahnya hampir serupa dengan gadisnya. Clovis menggeleng kuat untuk mengenyahkan kemungkinan kemungkinan yang ada dan juga hampir keseluruhannya gadis dilobby itu mirip dengan gadisnya.
Entah mengapa jantung Clovis berdetak dua kali lebih cepat. Seakan akan ia habis melakukan lari maraton. Ia memegang dadanya dan merasakan detak jantungnya yang semakin menggila tatkala melihat wajah gadis itu.
Clovis kembali mengayunkan kakinya menjauh area gedung apartemen sebelum ia melakukan hal gila seperti dulu. Dimana dulu ia mengira seorang gadis yang sedang menyesap segelas capuccino itu adalah gadisnya. Dengan lancangnya ia memeluk dan mengatakan bahwa ia begitu merindukannya, alhasil sebuah tamparan mendarat dipipi tirusnya. Tak hanya tamparan bahkan gadis yang ia sangka adalah Dilara gadisnya menganggapnya sinting.
Pria ini berjalan sambil terus memegangi dadanya seolah olah takut jantungnya akan keluar dari rongga dadanya.
"Perasaan ini masih sama walaupun itu sudah 2 tahun yang lalu, namamu seakan akan enggan untuk pergi," menghembuskan nafas kasar lalu menurunkan tangan yang sedari tadi bertengger didadanya.
Pria itu berlari menuju sebuah apartemen mewah yang tidak terlalu jauh dari gedung apartemen tadi.
"Mungkin dengan berlari seperti ini, aku bisa sedikit melupakanmu."ujarnya dalam hati.
_____________
Fix ini part yang paling pendek dari yang lain..
Jangan lupa vomment guys
Semoga sukaa😂😊😧😍
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret Of Love💕
RomanceGanti judul👉👉 Judul awal Dendam Masalalu. Bagaimana rasanya ketika kau harus kehilangan seseorang yang kau cintai? Sakitkah? Sedihkah? Marahkah? Atau malah kecewa?? Dan bagaimana pula jika kau harus dihadapi dengan sebuah kenyataan yang menyakitk...