"Kau harus pulang bersamaku"Paksa Rion saat mereka sudah meninggalkan kelas,sejak kejadian di kantin dan Rora marah padanya.Rion benar benar di acuhkan bahkan pria itu jadi pusing sendiri.entahlah Rion hanya tak suka di acuhkan gadis itu.jadi yang dilakukannya hanya menusuk nusuk jarinya lagi seperti biasa.namun lebih banyak.biasanya Rion hanya akan menusuk satu jarinya saja.tapi tadi hampir semua jarinya ia tusuk tusuk.melakukannya bisa membuat Rion mengalihkan rasa kesalnya dari Rora
Rora sendiri menyadari apa yang dilakukan Rion,gadis itu sedikit bergidik melihatnya.apa semua pengidap Masokis akan melakukan hal itu setiap waktu.wajah Rion saat itu juga terlihat kesal untung saja hal itu hanya dirinya saja yang menyadari
Rion sendiri jika di dalam kelas selalu memakai jaket,entahlah para guru tak melarangnya,guru guru itu terlihat acuh dan biasa saja.Rora yakin jika jaket itu di buka oleh Rion dikelas,semua orang pasti bisa melihat semua luka sayat yang Rion miliki di tangannya
terkadang Rora juga berpikir,apakah pria itu tak pernah mengalami amenia gara gara kekurangan darah.ah mungkin juga Rion slalu meminum pil penambah darah makannya tak masalah jika darahnya keluar seperti tadi
Rora menghela nafas berat.Rion kenapa keras kepala sekali sih,padahal saat ini Rora ingin sendiri,Rora tidak mau di ganggu siapapun
"aku sudah bilang aku ingin pulang sendiri Rion"Ujar Rora kesal,Rora benar benar menunjukan kekesalannya pada Rion,namun Rion seolah tak perduli pria itu malah menatap tajam Rora mencoba mengintimidasi gadis itu dan sialnya berhasil
jika sudah begini mau tak mau Rora mengalah saja dari pada Rion nanti melakukan hal yang tak di inginkan padanya,lagi pula Rora masih bisa mengingat jelas kejadian di apartemen Rion tempo hari,Rora tak mau kejadian tersebut terulang lagi nantinya
Rora mengangguk"Ya sudah"Ujar Rora pasrah,lalu kembali berjalan mendahului Rion,di belakang Rora,Rion tersenyum penuh kemenangan.tak susah juga ternyata membuat gadis itu menurut.hanya perlu di ancam saja
"Sekarang kita mau kemana"Tanya Rora saat mereka sudah berada di dalam mobil.Rion tak menjawab pria itu asik menyetir,kesal di acuhkan Rora lebih memilih melihat keluar jendela sedangkan Rion menoleh tak acuh saay gadis itu berpaling
alis Rora menukik tajam keatas saat ia menyadari kemana arah Rion membawa mobilnya,gadis itu memekik senang di dalam diamnya.apakah ini benar Rion membawanya kesini
Rora langsung menoleh ke arah Rion"Rion kau yakin kita masuk kesini"Tanya Rora saat Rion memarkirkan mobilnya di salah satu parkiran luas tersebut.Rion berdehem lalu turun
Rora di belakangnya langsung menyusul.yap kini mereka berada di dufan.Rion membawanya kedufan tentu saja hal itu membuat Rora senang,kapan lagi ia bisa datang ketempat ini.terakhir kali Rora datang ketempat ini yaitu saat ia kelas enam SD namun semakin besar sudah tidak pernah lagi,kata mamah papahnya sih
kamu tuh dah gede ngapain sih datang ketempat seperti itu lagi
padahal tempat seperti ini kan bukan hanya diperuntukan untuk anak kecil saja,orang dewasa juga banyak.hanya untuk mencari ardenalin di beberapa wahana di tempat ini
Rion tersenyum melihat keceriaan Rora gadis itu terus berdecak kagum dan berlarian kesana kemari seraya menunjuk beberapa wahana disana.Rion sedikit berdecak saat melihat gadis aneh itu hampir saja terjerembab jatuh jika tak menjaga keseimbangannya.membuatnya jengah
"Berhentilah bertingkah seperti itu,dasar ceroboh untung saja wajah jelekmu itu tak bertubrukan dengan aspal.aku tak yakin bagaimana jadinya jika hal itu terjadi"Ujar Rion saat di dekat Rora,Rora mendengus ia tak terima dengan kata kata pria menyebalkan di sampingnya ini.apa dia bilang.jelek katanya.Rora rasa Rion harus di bawa ke dokter mata karena tidak bisa membedakan mana cantik atau tidak
tidak bisakah pria itu lihat betapa cantiknya dia,bahkan beberapa pria tadi sempat meliriknya,tapi sudahlah ucapan Rion juga tak berpengaruh apapun padanya.sebaiknya ia mengajak Rion menaiki beberapa wahana dulu
"Ayo kita naik wahana itu ya"Ujar Rora seraya menujuk loler coster,permainan yang sudah ada sejak lama di tempat ini,Rion menaikan alisnya seperti berkata apa kau yakin Rora mengangguk. mengacuhkan tatapan meremehkan dari Rion
Rora lebih memilih menyeret pria itu langsung untuk naik,agar pria itu tau jika dirinya tak main main.Rion menurut saja tanpa protesan lalu keduanya menaiki wahana tersebut
sepanjang loler coster itu melaju tak hentinya Rora tertawa dan teriak gadis itu begitu menikmati permainan yang dinaikinya,sedangkan Rion pria itu sibuk memandangi wajah Rora
Rion langsung memalingkan wajahnya saat,Rora menangkap basah dirinya.sedikit malu juga ketahuan seperti itu
"Apa kau sudah puas"Tanya Rion sesudah mereka turun Rora mengangguk antusias"Ya tentu saja,apa kita bisa menaiki wahana yang lainya lagi"Ucap Rora semangat
"sepuasmu"Balasnya,keduanya pun berjalan kembali,entah sadar atau tidak saat ini mereka bergandengan tangan layaknya dua pasangan yang sedang berkencan.Rion membiarkannya saja ia tak terlalu mempermasalahkan
"Ayo kita naik yang itu"Tunjuk Rora saat ia menemukan wahana yang ingin di naikinya lagi,Rion mengikuti arah telunjuk Rora,gadis itu menunjuk kesalah satu wahanya yang membuat para pengunjungnya di naikan ke atas sebelum di hempaskan lagi kebawah.
Rion mengangguki mereka pun menaiki wahana itu,seperti sebelumnya lagi lagi Rion melihat jika Rora tertawa di bandingkan takut
"Apa kau lapar"Tanya Rion saat mereka sudah turun dari wahana,Rora menoleh lalu mengangguk,perutnya memang mulai perih sepertinya mengisi perut itu tak jadi masalah
mereka pun pergi kesalah satu outlet makanan yang ada di sana,Rion memesan chesee burger dengan ukuran medium serta coca cola sebagai minumannya sedangkan Rora memesan fries chiken dengan balutan saus tomat di atasnya,tak lupa jus jeruk dan juga ice cream ukuran sedang ia juga pesan
Rora dan Rion tak banyak bicara,saat ini mereka lebih fokus menikmati makanan mereka,sepertinya perut keduanya memang meminta diisi saat ini
"Hay Rion"Sapa seseorang,lalu duduk di samping Rora,Rora yang sedang asik makan tentu saja terkejut begitupun dengan Rion
Rion langsung mendongak saat mendengar suara yang sangat familiar di telinganya ,Seorang pria dengan mata sipit serta senyum di wajahnya kini menatapnya tapi bagi Rion senyuman itu sangat menyebalkan.mood makan Rion jadi sirna entah kemana.kenapa pria menyebalkan itu tiba tiba saja bisa ada disini dan mengganggunya.tanpa menjawab Rion langsung berdiri mengacuhkan pria yang menurutnya sangat menyebalkan itu
"Ayo Rora"Ujar Rion seraya menarik tangan gadis yang terlihat bingung itu untuk berdiri.dapat Rora lihat jika saat ini Rion tengah kesal,namun karena apa,sedari tadi perasaan Rion baik baik saja.tapi saat melihat pria sipit yang tiba tiba duduk di sampingnya sikap Rion langsung berubah
tanpa membantah Rora pun berdiri walau sedikit merasa sayang pada es cream yang di belinya itu,demi apapun Rora belum sempat memakannya namun tak apalah.lagi pula jika melihat raut wajah Rion saat ini juga lebih baik ia tak perotes
bahkan selama di jalan pun Rion hanya diam,pandangannya lurus tajam kedepan.ingin sekali Rora bertanya ada apa, namun Rora tak berani jadi ia lebih memilih diam
sampai tak terasa ia tiba di depan rumahnya,Rora pun turun"Terima kasih"Ucap Rora,namun bukannya menjawab Rion langsung tancap gas .Rora hanya bisa terperangah di tempat melihatnya
Rora yakin jika ada sesuatu pada Rion namun apa Rora tak tau,tak mau terlslu pusing dengan masalah yang tak ia ketahui sama sekali.Rora lebih memilih masuk kedalam rumah
gadis itu tak sabar ingin mengistirahatkan tubuhnya di ranjang kamarnya yang nyaman
*****************
siapakah si sipit itu,kenapa Rion seperti tak suka..ayo terus baca biar tau hehe😂😂
jangan lupa vote and commet kalian semua😅😅
KAMU SEDANG MEMBACA
Masokis Boy a.k.a Rion
RomanceRion Drey Orlando.terkenal tampan,kaya,baik dan Ramah.pria itu terlihat normal dilingkungan sekolah ataupun masyarakat namun tak ada yang mereka ketahui tentang sisi lain seorang Rion hingga suatu saat Rion bertemu dengan gadis yang bernama Rora,gad...