Sudah dua hari semenjak mereka pulang dari dufan Rion tak menunjukan dirinya.pria itu menghilang begitu saja tanpa jejak,ke sekolahpun tidak.Rora jadi berpikir apa yang sebenarnya terjadi.apa Rion sakit atau ada hal lainya yang membuat pria itu tak bisa masuk.seharusnya Rora senang kan.dia tidak mendapatkan gangguan dari pria itu atau melihat keanehan yang di lakukannya namun entah kenapa Rora justru kepikiran
"Hey Rora"Sentak Hana saat melihat gadis itu melamun saja sejak tadi,Rora tersentak dan menoleh"Ada apa"Tanyanya tanpa dosa
Hana menghela nafas,tak mengerti kenapa temannya ini slalu melamun dua hari ini seperti menaruh beban pikiran yang besar
"Apa kau ada masalah"Rora menaikan alis bingung,kenapa Hana tiba tiba berkata seperti itu,memang dirinya kenapa.Rora menggeleng
"Tidak,aku tidak apa apa.memang aku kenapa"Tanya Rora bingung menatap gadis di sampingnya
"Aku pikir kau ada masalah,dua hari ini kau terlihat melamun seperti memikirkan sesuatu.yakin kau tidak ada masalah.jika ada mungkin kau bisa cerita padaku"Ujar Hana,Rora terdiam benarkah dua hari ini ia terlihat seperti itu,sungguh Rora tak menyadarinya.ya ampun ternyata Rion sangat mepengaruhinya,Rora jadi terlihat aneh karena memikirkan pria aneh itu,Sekali lagi Rora menggeleng lalu ia tersenyum
"Aku tak apa.jangan khawatir.aku hanya memikirkan beberapa pelajaran yang tak kumengerti"Kilahnya,Hana memberikan tatapan tak percayanya lalu menghela berat.Hana yakin Rora berbohong tapi aganya Rora tak mau bercerita saat ini,jadi Hana tak mau maksa
"Baiklah aku akan percaya.tapi jika kau benar benar ada masalah cerita lah"Ujarnya,Rora mengangguk gadis itu bisa menghela nafas lega,Hana itu kadang bisa terlalu peka seperti sekarang dan itu cukup menyulitkannya
"Ya ampun kalian berdua kenapa malah bergosip disini.apa kalian ingin dimarahi Pak Janu.kalian lupa ya ini kan jam olah raga"Tiba tiba Mega datang entah dari mana gadis itu baru terlihat,dengan kedua tangan yang bertolak pinggang gadis cantik itu menatap jengah ke arah keduanya
Rora dan Hana hanya bisa cengengesan mereka lupa jika sekarang jam olahraga dan mereka berdua malah mengobrol di kelas.itu juga karena Hana melihat Rora yang melamun
"Sebaiknya kalian cepat ganti baju,aku tak mau mengambil resiko melihat kalian berdua di hukum"Perintahnya lalu meninggalkan Rora dan Hana kembali kelapangan.tanpa menunggu lama Rora dan Hana pun pergi kekamar mandi dan berganti pakaian,menyusul temannya Mega di lapangan bersama teman kelasnya yang lain
.satu jam setengah mereka gunakan untuk berolah raga dan kini mereka telah selesai. Rora mengganti pakaiannya lagi di kamar mandi umum.ia harus mengantri berganti giliran dengan temannya yang lain hingga dirinya lah yang paling akhir masuk
selesai mengganti seragam Rora berjalan kembali kekelas,koridor saat ini nampak sepi mungkin semua temannya sudah tiba di dalam kelas namun Rora tak mempermasalahkannya
Rora menghentikan langkahnya saat akan menaiki udakan tangga,ia merasa familiar dengan pria yang kini ia lihat tengah berbincang dengan kepala sekolah di depan sana,ah ya Rora ingat pria itu.pria yang ia temui di dufan saat bersama Rion
untuk apa pria itu ada disini.tidak mungkin kan jika pria itu mendaftar sebagai siswa baru dari tampangnya saja jauh dari kata anak sekolahan.pria itu terlihat berusia 24-26 tahunan.jadi tidak mungkin kan
tapi jika menjadi guru mungkin saja.tapi rasanya sangsi juga jika pria yang memiliki paras tampan ala ala oppa korea itu mau melamar jadi guru.sudahlah itu juga bukan urusannya sebaiknya ia cepat kekelas sebelum Bu Nuri melihatnya masih disini
Rora menoleh lagi ternyata pria itu juga menatap ke arahnya dengan sebuah senyuman,namun entah mengapa Rora merasa senyuman itu lebih terlihat seperti seringaian.membuat tubuh Rora bergidik ngeri.menghiraukan Rora langsung melesat cepat ke atas.meninggalkan pria itu dengan tatapan anehnya pada Rora
sesampainya di dalam kelas,Rora langsung mendudukan bokongnya di kursi.badanya terkulai lemas di atas meja.berlari seperti itu cukup menguras energinya juga terlebih ia baru selesai olah raga
"Kenapa kau lama sekali"Tanya Mega yang berada satu meja di depannya.gadis itu bertanya dengan suara cukup kencang untung saja Bu Nuri belum datang jadi gadis itu tak di marahi.
Rora mengurungkan niatnya saat akan membalas pertanyaan Mega.Karena saat ini guru yang sedari tadi berkeliaran di kepalanya akhirnya datang membuat murid murid itu langsung terdiam.maklum meski Bu Nuri itu cantik dan terkenal paling muda namun ke killerannya sudah terkenal di seantero sekolah.jadi lebih baik memilih aman dari pada kau mendapatkan hukuman mungkin yang lebih buruknya nilaimu akan di kurangi banyak,hingga potensi kau naik kelas akan semakin jauh
"Baiklah anak anak,ibu harap tugas itu sudah terkumpul lusa dan jika ada yang tak mengerjakannya kalian pasti sudah tau resikonya"Ucap Bu Nuri dan ucapan itu juga mengakhiri acara belajar di kelas tersebut,semua murid langsung berhamburan meninggalkan kelas.namun tidak untuk Rora gadis itu terlihat lebih santai saat merapihkan buku bukunya.kini tinggal hanya dirinya seorang diri
Rora berjalan meninggalkan kelas disini masih terlihat beberapa murid saja.mungkin hanya murid murid yang akan melakukan kegiatan ekstrakulikuler yang di sediakan di sekolah ini
Rora lebih memilih menaiki bis hari ini,gadis itu terlalu malas untuk memesan ojek online lagi pula ia tak sedang buru buru.belum sempat sampai di halte yang di tujunya
Rora di kejutkan dengan kedatangan mobil Audi hitam yang tiba tiba berhenti di depannya.orang itu yang berada di dalam mobil membuka kaca mobilnyamata Rora membulat"Masuk"Perintahnya tegas dan dingin.entahlah sekarang Rora harus senang atau tidak melihatnya.namun yang pasti Rora memasuki mobil tersebut sesuai perintah orang tersebut
************
jangan lupa vote and commentnya...
KAMU SEDANG MEMBACA
Masokis Boy a.k.a Rion
RomanceRion Drey Orlando.terkenal tampan,kaya,baik dan Ramah.pria itu terlihat normal dilingkungan sekolah ataupun masyarakat namun tak ada yang mereka ketahui tentang sisi lain seorang Rion hingga suatu saat Rion bertemu dengan gadis yang bernama Rora,gad...