PART 1

332 27 5
                                    

Gemuruh kembali terdengar kedua kalinya. Awan bergerak dengan laju yang cepat, menampakkan warna abunya yang bikin hatiku merinding. Saat itu juga, turunlah tetesan-tetesan tangisan yang deras, layaknya tangisan bayi. Ini adalah hujan pertama di musim panas! Saat itu juga, aku menutup telingaku agar tidak mendengarnya lebih keras lagi. hujan menyebalkan! Lagi-lagi membuat hatiku tersayat begini!

"Wuaa! Hujan musim panas!" teriak Sooyoung lalu memandangi jendela kelas yang terkena hujan. Ia tampak senang. Omg! kenapa Ia bisa tersenyum begitu?

"Waktunya main air dihari begini! Hey Ayo!" seketika, para cowok dikelasku pergi keluar untuk main air hujan di lapangan. Apa-apaan mereka itu? kenapa mereka tidak takut pada hujan? Kenapa?

"Hujan hujan datanglah, pergilah lain hari.." Yuna terlihat bersenandung sambil membaca not musiknya. Kali ini aku hanya memandanginya dengan tatapan datar. Kenapa Ia bernyanyi seperti itu? -_-

"Apa Eunseo?" Yuna menyadari tatapanku. Aku menggeleng kecil.

Ah! Kapan berhenti sih hujan ini?! suara berisiknya sama sekali tidak menyenangkan dan bikin kepalaku pusing saja. aku hanya bisa meringkuk di tempat dudukku sekarang. Teman-temanku semuanya, sedang asyik memainkan gadget bahkan tidur tanpa memperdulikan hujan. Bisa-bisanya mereka seperti itu.

Tuhan! Aku Mohon tangisan alam ini untuk cepat berhenti! Sekarang! aku benar-benar BENCI HUJAN!

***

"Bawa ini," seorang lelaki agak tua memberikanku sebuah payung transparan.

Itu Ayahku, Ia menjulurkan tangan yang berisi payung itu. Aku hanya menatap dengan wajah ketusku, dan sama sekali tidak mengambilnya, untuk apa payung itu? memangnya, hari ini hujan lagi? kalaupun hujan aku tidak ingin menggunakan payung itu! Ayah menunggu lama agar aku mengambil payung itu. tapi akhirnya mengurungkan niatnya untuk memberikannya.

"Aku akan membawanya!" kini seorang gadis dengan panjang ikal berlari mendekatiku. Ia tersenyum begitu lebar, senyum manis khasnya.

"Aku pergi dulu," sekejap, aku langsung memasang sepatuku dan keluar dari rumah. Huh..! aku segera menghela nafas panjang sembari menatap langit yang sangat biru pagi ini. sebiru samudra. Tidak mungkin hari ini hujan lagi.

"Eonni (kakak) tunggu!" teriak gadis itu keluar dari rumah lalu segera menghampiriku. Ya, itu adikku, Song Yulhee. Si gadis yang selalu periang entah keadaan apapun. Wajahnya bagaikan pelangi yang berwarnai hari-hari menggembirakannya.

Sementara aku, bagaikan gadis mendung. Si gadis yang pelit untuk tersenyum. Entah kenapa, tersenyum itu susah sekali dan tak ada gunanya. Aku bahkan suka dengan wajah datarku sekarang. Itu membuatku lebih santai..

Aku juga dikenal sebagai gadis yang ketus dan kasar. Ya, aku sering sekali berkelahi dan langganan ke ruang BP. Itu adalah hal yang menyenangkan bahkan aku suka dengan watakku sekarang. gara-gara semua itu aku tidak mempunyai teman. Untuk apa juga teman? Teman hanya membebani hidup kita dengan curhatan atau ocehan-ocehannya yang tidak bermutu itu! Ia juga bisa menjelekkan kita dari belakang. Tidak berguna!

Sekarang, lebih baik aku menjalani hidupku dengan segala yang ku bisa. Orang bilang kita tidak bisa hidup sendiri? Hm.. sepertinya itu salah! Aku sedang menjalaninya sekarang dan itu... NOT BAD!

***

"Eunseo ya!" panggil seseorang dibelakangku. Aku meletakkan sumpitku yang sebenarnya ingin mendarat dimulutku. Seketika, seorang cowok duduk di sampingku sambil membawa nampan makan siangnya.

Mendadak, seperti ada air di ubun-ubunku yang mendidih begitu saja. belum lama ini, cowok ini selalu mengikutiku. Ialah Hong Jisoo, si ketua kelasku. Entah kenapa sikapnya lebih ramah dari biasanya.

Tanpa basa basi lagi, Aku segera saja membawa nampan makananku yang hampir habis ini ke meja kosong lainnya. Aku benci diganggu seperti ini! aku segera memakan secepat kilat sambil memainkan gadgetku. Tapi, lagi-lagi Jisoo selalu mengikutiku! Ia kembali duduk disampingku.

Aku memutar bola mataku karena kesal.

"Kau mau apa?!" teriakku kesal lalu meletakkan sumpitku dengan kasar.

"Tidak. Hanya makan," jawabnya singkat, lalu kembali makan seperti tidak ada gangguan apapun.

"Jangan ganggu aku!" ucapku lagi dengan tatapan tajam.

Tetapi, Ia menatapku tersenyum sambil mengunyah makanannya. Tatapan menjijikannya itu! seperti mengejekku.

Aku langsung saja menumpahkan susu yang ku punya ke dalam nampannya. Sekarang, nasi, ikan dan sayurnya berubah menjadi larutan putih. Ia tiba-tiba tertegun melihatku begitu. kenapa? Marah? Seharusnya aku yang marah! Kau menganggu makan siangku!

"Ya! Eunseo! Aku hanya ingin makan ini!" gerutunya lalu berdiri dari kursi yang Ia duduki.

"Sudah kubilangkan, jangan ganggu aku! Kenapa kau masih saja mengikutiku?!" teriakku juga. Semua orang dikantin menatap kami dengan ketakutan. Aku tau siapa yang mereka takuti, iya! Itu aku!

"Ternyata memang benar, kamu sangat kasar! Kamu sadar semua orang disini menganggapmu seperti preman sekolah? kau pikir sikapmu itu bagus ya? Dasar orang bodoh!" kata-kata itu benar-benar membuatku kesal sekali, seperti ada orang yang menusuk-nusuk diriku dari dalam.

Dengan wajah marahnya, Jisoo berlalu begitu saja dan meninggalkan nampan berisi susunya. Sepertinya, aku sudah keterlaluan ya? aku jadi merasa bersalah. hm.. lagipula ia penganggu! Memang pantas aku membuatnya jadi begitu.

Oh my god! Hujan ini datang lagi! kenapa?!! Kenapa hujan selalu menganggu hidupku ini?! hujan musim panas menyebalkan!

(Bersambung)

_sedikit Revisi_ mianhaeyo

Gimana ceritanya? Kalau hanya baca part 1 aja kalian ga bakal ngerti jalan ceritanya. Jadi tolong baca part lainnya ya! Vote dan klik bintang2 ya😊

Terimakasih sudah membaca!

Summer Rain (With You)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang