PART V

91 19 5
                                    

"Hatsyi!"    "Hatsyi!" 

Aku mengelap hidungku yang penuh dengan sungai kental yang mengalir. Aish! Aku jadi flu gara-gara hujan yang terus menghantuiku beberapa hari ini. aku kembali berbaring di kasur kesayanganku. Musim panas penuh hujan ini benar-benar rentan untuk sakit.

Ting!

Notifikasi muncul dilayar Handhponeku. Tertulis disana 'Si ketua kelas' yang sedang mengirimiku pesan. Dengan gontai, aku mengambil handphoneku diatas meja dan membacanya.

(From: Si ketua kelas)
'Hoy Song Eunseo! Kenapa kau tidak masuk lagi hari ini? sakit lagi? boleh aku menjenguk?'

Aku menghela nafas sesaat. Kenapa si Jisoo tiba-tiba menjadi begini kepadaku? Apa gara-gara aku berteriak jadi temannya ya? entah kenapa aku jadi rishi kalau begini caranya.

(To : Si ketua kelas)

'Tidak perlu menjenguk. Aku tidak sakit keras.'

Aku langsung mengirim pesan itu dengan cepat, lalu kembali merebahkan diri dikasur. Kasur ini bagai surga bagiku.. makan dikasur enak, baca dikasur enak juga, menghayal dikasur juga, apalagi kalau main hp dikasur ditampah free wifi (eh?)

"Aku pulang!" teriak seseorang dari balik kamar. Siapa lagi kalau bukan Yulhee. Aku bisa mendengar suara kakinya menuju kearah kamarku.

Benar saja, sekarangg Ia membuka pintu kamarku membawa kresek putih.

"Aku bawa Bungeoppang!" ujar Yulhee lalu mengangkat plastik kresek yang dibawanya. Lalu duduk di kasurku.

"Kakak suka bangetkan sama kue ikan ini. jadi aku beli tadi," lanjutnya lalu memberiku satu Bungeoppang. Uahh.. masih hangat sekali! Langsung saja menyantapnya dengan lahap.

Kalian mau tau Bungeoppang itu apa? Bungeoppang adalah Kue kecil seperti roti yang berbentuk ikan. Kue ini punya banyak isi, seperti kacang merah, chestnut, coklat, ubi manis, dan krim aneka rasa. Meski berbentuk ikan, kue ini sama sekali tidak mengandung ikan.

"Tadi harinya mendung banget diluar. Aku jadi buru-buru deh beli ini," gerutu Yulhee dengan mulut penuhnya.

Aku segera menatap jendela kamarku. Benar saja, langit sekarang sedang dipenuhi oleh awan hitamnya. Oh my.. aku harus bersembunyi dalam selimut sebelum hujan datang!

"Sudahlah kak! Saat hujan datang, kakak tak usah terlalu memikirkan masa lalu yang dulu. Kalau kakak masih terbayang, sibukkan saja diri kakak dengan hal-hal yang menarik." Wuahh.. gadis kecil ini sok dewasa sekali. Ia sok sok sedang menasehatiku, padahal dirinya saja juga ketakutan walau tak separah aku.

"Anak kecil sepertimu tau apa! sudah sana pergi!" usirku lalu mendorongnya pergi dari kasur.

"Huh! Memangnya aku selalu jadi anak kecil bagi kakak! Bentar lagi aku akan SMA! Ingat itu!" dengan tampang marahnya, Yulhee keluar dan menghempaskan pintu kamarku begitu saja.

"Anak itu! sok sok marah juga. Padahal mukanya imut begitu," gumamku lalu kembali memakan Bungeoppang yang tersisa dua.

GLEGARR!

Petir kembali menejutkanku! Seketika aku menyembunyikan diriku dibalik selimut tebal ini. padahal, gerah juga sih -_- apa boleh buat.. hujan menyeramkan sekali!

Tak berapa lama, hujan turun dengan derasnya dan membasahi atap kamarku yang lebar ini. suara hujan terdengar nyaring diantara ruangan ini. suara hujan adalah hal yang kubenci! Selalu teringat... hari itu...

Summer Rain (With You)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang